00:07

17 5 0
                                    

"Yuk jalan.." hari ini pinky dan kwangsuk mau pergi jalan jalan ke sungai han, hitung hitung refreshing pikir pinky.

Suasana didalam mobil seperti biasa, hening.

'Drrtt..drtt..

"Yeoboseyo.."-pinky.

Kwangsuk mengamati pinky yg sedang telephonan, kepo.

"Siapa ini?"-pinky.

Pinky membelalakkan matanya sambil menutup mulutnya menggunakan tangan, terkejut.

"Vernon! Ini benar benar Vernon kan?!"-pinky.

Vernon?-batin kwangsuk. Sepertinya dari namanya sih pria, kwangsuk kembali menyiapkan telinga untuk menguping.

"Hei..itu nggak lucu. Ne..ne..nanti kalau punya waktu kita bertemu ditempat biasa kita nongkrong dulu ya.." pinky tersenyum senang, seperti mau melocat loncat. Kwangsuk yg mengamati ekspresi calon istrinya itu hanya diam seperti orang yg cemburu.

"Hmm, ne. Aku sudah tidak sabar, kalau begitu telephon nya aku tutup dulu ya. Annyeong oppa!" pinky menghentak hentakan kakinya senang, seperti anak kecil. Ingin rasanya ia berteriak gembira.
.
.
.
.
.
"Hmm.." pinky merentangkan tangan sambil menikmati udara segar dari sungai han, dan angin kecil yg menerbang nerbangkan rambutnya.

Kwangsuk hanya diam sambil memainkan ujung sepatunya di lantai, dan sesekali melirik pinky.

"Aww.." pinky memegang perutnya yg tiba tiba terasa sakit dan nyeri. "Ada apa?" tanya kwangsuk panik sambil memegang pundak pinky.

Pinky berdiri, Kwangsuk melihat bercak darah di rok dress pinky, ia langsung membuka jaketnya untuk menutupi rok pinky.

'Brukk..

Pinky terjatuh, tapi untungnya kwangsuk langsung menangkapnya. Badan pinky terasa lemas, pusing, ditambah perutnya yg sakit dan nyeri. Mukanya langsung berubah menjadi putih pucat walau sudah diberi make up tipis.

"Jangan anterin gue pulang.." ucap pinky pelan dan hampir saja tidak kedengaran.

"Lalu kau mau kemana?" tanya kwangsuk menahan tubuh pinky yg bersandar pada tubuhnya.

"Antar ke apartement gue.." ucap pinky, matanya merubah menjadi sayu.

"Ne.." kwangsuk menggendong badan pinky dan memasukannya ke mobilnya.
.
.
.
.
.
'Cklekk..

Kwangsuk menutup pintu apartement pinky, lalu meletakkan pinky di kasur.

"Pulang tidak papa, aku mau istirahat.." ucap pinky sebelum tertidur pulas.

"Ne.." kwangsuk berjalan tidak ikhlas keluar. Sampai diluar, kakinya tiba tiba terasa berat untuk meninggalkan pinky.

"Aku tidak punya alasan untuk meninggalkannya.." kwangsuk memutuskan untuk duduk di kursi didepan kamar apartement pinky.
.
.
.
.
.
Pinky POV

'Cklekk..

Perutku masih terasa sakit dan nyeri, walau sudah mendingan. Kalau sudah gejala mau Menstruasi, banyak saja cobaan yg menghampiri.

'Kwangsuk!'

Apa yg dilakukannya disitu?! Dia tampak tertidur di kursi depan apartement ku. Aku mendekatinya untuk memastikan kalau dia masih bernyawa.

"Heh..heh..kwangsuk.." aku mengguncangkan tubuhnya.

'Brukk..

"Kwangsuk!" badannya jatuh kelantai seperti orang yg lemah dan tidak bertenaga.

Look, Time, OR Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang