Home, Jung Ok Family
"Pinky, nanti kamu berangkat sekolah sama kwangsuk ya.."-jessica.
"Uhukk..uhukk.." blush! Pinky tersedak roti yg sedang ia makan. "Ini kak, diminum dulu airnya.." SinB menyodorkan segelas air putih yg langsung diteguk oleh pinky.
"Santai ngapa.." jessica sedang mengoles selai di rotinya.
"Nggak mau ah mah!" tolak pinky mentah mentah.
"Pinky berangkat sama aku mah.." ucap mingyu yg baru sampai diruang makan. Ia menarik kursi dan duduk di sebelah nakyung.
"Ini kak udah aku buatin rotinya.." nakyung menyodorkan piring kecil yg berisi dua lembar roti yg sudah diolesi selai.
"Gomawo nakyung-ahh.." mingyu mengusap usap puncak kepala nakyung, nakyung hanya tersenyum pada mingyu.
"Enggak ada penolakan ya, kalau kamu nggak mau berangkat sama kwangsuk, pernikahan kamu akan mama ajuin besok.."-jessica.
"Tch..jangan jangan mah! Iyadeh aku mau!" pinky mempoutkan bibirnya kesal.
"Nah gitu donk.." jessica tersenyum smirk.
.
.
.
.
.
"Mingyu, tolong.." mingyu melangkah menghampiri pinky, lalu menggendongnya. Pinky belum bisa berjalan, sepertinya kaki nya perlu dironsen ke dokter nanti.Sebuah mobil sport hitam milik kwangsuk sudah terparkir didepan gerbang rumah pinky.
Kwangsuk langsung berjalan menghampiri mingyu yg sedang menggendong pinky.
"Aku mau bolos aja-,-" ucap pinky saat merasakan kakinya yg masih sakit dan rasa kesalnya yg belum hilang pada kwangsuk.
"No pinky, hidup mu masih panjang, kau masih punya masa depan yg indah yg belum kau capai. Jadi berjuanglah.." mingyu memberi semangat.
"Masa depan macam apa? Menikah muda? Atau dijodohkan? Itu lebih buruk daripada seorang janda.." kwangsuk merasa disindir oleh pinky.
"Ayo berangkat.." kwangsuk bersiap menggendong pinky. "Nggak usah, aku jalan sendiri.." mingyu menurunkan pinky, pinky memaksakan untuk berjalan ke mobil kwangsuk.
'Brukk..
"Sudah kubilang, jangan suka membantah sama calon suami ini, okey.." kwangsuk mengulurkan tangannya untuk pinky, tapi pinky tak menggubrisnya.
"Ini usahaku untuk menjadi calon istri yg lebih baik.." ucap pinky lagi sambil menatap kwangsuk sinis.
.
.
.
.
.
"Ihh..bisa jalan sendiri!" pinky berjalan sambil menyeret kakinya, dibelakangnya ada kwangsuk yg berjaga jaga kalau nanti pinky terjatuh lagi."Pinky.." seorang pria tinggi dan berseragam sama seperti pinky, menyapanya.
"Guanlin.."-pinky.
Guanlin menatap kaki pinky yg daritadi diseret olehnya sendiri. "Kaki kenapa?" tanya guanlin penasaran.
"Hmm..itu, kemari jatuh, kesandung batu.." jawab pinky sambil tersenyum.
"Owh, gitu.." guanlin menatap pria tinggi dibelakang pinky.
"Who?"-guanlin.
Pinky menolehkan kepalanya kebelakang, "Hmm..ini, calon suami gue. Besok minggu kita menikah, jangan lupa datang ya..".
'Aku kira kamu nggak akan mengakui diriku sebagai calon suami kamu..'-kwangsuk.
"Hah?!really?! Menikah?! Minggu?!" guanlin shock.
"Iya, menikah besok minggu..memang kenapa? Ada yg salah?"-pinky.
Guanlin menggelengkan kepalanya cepat, "nggak, nggak ada yg salah kok. Btw, gue mau masuk kelas dulu ya, bye.." guanlin pergi meninggalkan pinky dan kwangsuk.
"Kenapa bilang seperti itu?"-kwangsuk.
"Kenyataan pahitnya memang seperti itu kan.." pinky berjalan masuk ke area sekolah tanpa diikuti kwangsuk. Lagi lagi pinky membuat kebingungan di hati kwangsuk.
.
.
.
.
.
"Guys, hari minggu gue mau nikah sama S.Coups, anak JYP. Jangan lupa datang ya.." nayoung membagi undangan pernikahannya pada pinky, somi, chungha, doyeon."Calon kakak ipar gue.." lanjut yoojung sambil merangkul pundak nayoung sambil tersenyum sombong.
"Apa?! Crazy!! Kenapa lo baru bilang sih!" ucap sini terkejut lebay.
"Iya sih nay, lagipula nggak kecepatan ya.." lanjut chungha.
"Nggak guys, gue udah mutusin jalan hidup gue, jadi ini awal mulainya.." jawab nayoung santai.
Pinky meletakkan undangan pernikahan nayoung dimeja begitu saja, semuanya menatap pinky bingung.
"Hmm..sebelumnya gue minta maaf ya nay, gue nggak bisa datang karna hari minggu gue juga mau nikah sama kwangsuk, anak YG.."-pinky.
"What the heels!! Guys, jangan pada becanda ngapa! Ini nggak lucu tauk.."-doyeon.
"Gue nggak becanda tolol-,- masa hal yg sakral seperti itu mau gue buat main main-_-" jawab pinky kesal.
"Hadeuhh..bener bener nggak masuk akal. Gue mau minta uang tambahan dulu deh sama papah gue, buat kondangan-,-" chungha mendelosorkan badannya di kursi.
"Iya, gue shock banget. Nanti gue ikut ikutan minta uang tambahan sama papah gue.."-somi.
.
.
.
.
.
'Tet..tet..tett.."Guys, yuk pulang.."
Genk somi berjalan pulang bersamaan sambil merumpi ria.
"Nanti gue mau beli cincin berlian dulu buat gue pakai ke acara pernikahan nayoung n pinky.."-doyeon.
"Wahh..nanti jangan lupa liatin ke gue ya.."-yoojung.
"Oke, siap.."-doyeon.
"Guys, gue duluan ya.." ucap pinky yg sedang berjalan berdampingan dengan nayoung. Doyeon dan yoojung melihat ke arah pintu gerbang, dua mobil sport sudah terparkir didepan gerbang sekolah.
"Owh..dijemput calsuam ya.." ejek doyeon, "ya ampun tanpa lo tanya, lo harusnya udah tau donk. Btw, itu mobil kak S.Coups, kalau mau jemput calist aja cepet nya minta ampun, coba kalau suruh jemput gue-_-" sindir yoojung, nayoung hanya tersenyum simpul.
"Bye.."-nayoung.
"Bye..bye.."-doyeon n yoojung bersamaan.
Pinky dan nayoung meninggalkan temannya yg lain, menghampiri para calsuam mereka masing masing.
"Capek ya? Nanti kita mampir beli ice cream dulu.." S.Coups mengusap puncak kepala nayoung. "Hmm.." nayoung membalas dengan senyuman yg dipaksakan olehnya, walau terlihat ikhlas.
Sementara itu ditempat yg lain..
"Syutt..diam. Jangan banyak bicara, dan antarkan saja aku pulang.." pinky langsung masuk kedalam mobil kwangsuk.
Kwangsuk merasa bersalah pada pinky karna ucapannya semalam.
.
.
.
.
.
Bersambung🍉Crazy😎 jangan lupa votting n comment nya ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Look, Time, OR Love!
FantasyMelihat Kenyataan, Waktu yg pahit, Atau Cinta yg hina? Sebuah cerita kehidupan para broken home yg memilih jalan hidupnya masing masing~