Minggu, gereja St.Catherina.
Nayoung POV
"Selamat ya..".
"Selamat atas pernikahannya..".
"Semoga bahagia selalu ya..".
Semua tamu menyalami ku dan S.Coups beserta keluarga kami sambil mengucapkan selamat atas pernikahan kami.
Hari ini, aku sudah berjanji lada diriku sendiri. Aku sudah melakukan semuanya yg melawan arah hatiku. Aku harus menerima ini semua dengan ikhlas.
"Berbahagialah nak." aku menerima ucapan selamat dari biarawati.
"Kamsahamnida." aku tersenyum padanya.
Setelah acara di gereja selesai, aku dan S.Coups pergi pulang menuju tempat tinggal baru kami. Hanya sebuah apartement, bukan rumah mewah.
Aku sengaja hanya meminta apartement saat ditawari rumah mewah oleh mertuaku, Sooyoung. Aku bukan wanita yg mau dianggap matre oleh orang orang karna menikah dengan anak pengusaha Choi.
Apartement itu segedung dengan apartement pinky. Aku sengaja meminta membelikannya itu karna agar setidaknya aku bisa memiliki teman disana, atau katakan saja keluarga kecil yg baru ini.
.
.
.
.
.
"S.Coups, kenapa kamu tidur disitu?" ucap nayoung yg melihat suaminya tidur di sofa."Hmm..kukira aku harus tidur disini.." jawab S.Coups, nayoung berjalan menghampirinya sambil menggelengkan kepala tidak percaya.
"Siapa yg menyuruhmu Tn.Choi, ayo naik ke kasur.." nayoung mendorong S.Coups sampai ke kasur.
"Kukira kau tidak menyukaiku.." ucap S.Coups sambil naik ke atas kasur.
"Itu dulu, sekarang tidak. Aku menyukaimu kok.." S.Coups tersenyum malu mendengar ucapan nayoung.
"Kau membuatku malu.."-S.Coups.
Nayoung menarik selimut dan menyelimuti S.Coups juga menyelimuti dirinya. "Malu dengan istrimu sendiri? Aneh..".
S.Coups diam sambil mengamati nayoung yg menarik ke atas baju kaos nya.
Ya Tuhan, apa yg akan dilakukannya? Aku belum siap!-S.Coups.
"Ada apa?" nayoung menangkap basah S.Coups yg tengah mengamatinya.
"Eh..hmm..tidak papa." jawab S.Coups terbatas bata.
"Maafkan aku, aku tidak biasa tidur pakai baju. Lagipula, kita kan sudah menikah. Jadi nggak papa kan.." S.Coups hanya mengangguk mengerti.
Sekarang nayoung hanya memakai singlet dan celana pendek, Nayoung mendusel ke dekat S.Coups.
"Besok pagi, kamu mau sarapan apa?"-nayoung.
"Hmm..apa saja, yg penting kamu yg bikin.."-S.Coups.
"Okedeh, night sayang.." pinky memejamkan matanya tidur.
"Night to baby..".
.
.
.
.
.
"Bangun say..sayang, bangun.." nayoung mencubit kedua pipi S.Coups yg masih asik tidur.S.Coups menggeliatkan badannya sambil membuka matanya. "Pagi sayang.." ucap nayoung sambil tiduran diatas tubuh S.Coups.
S.Coups mengamati nayoung sambil tersenyum, "hmm..pagi juga sayang".
"Mandi gih, nanti kita telat berangkat sekolah loh.." nayoung beranjak dari kasur dan melangkah ke dapur.
S.Coups ikut beranjak dari kasur, melangkah kekamar mandi. Tapi dia nggak jadi masuk kekamar mandi, dia malah mengamati nayoung yg sedang mengolesi roti dengan selai.
"Ngantuk.." S.Coups memeluk pinggang nayoung dari belakang sambil meletakkan dagunya di pundak kiri istrinya tersebut.
"Udah, ngantuknya di cancel dulu. Sana mandi.." nayoung menghentikan aktifitasnya yg mengolesi roti, lalu mendorong tubuh suaminya itu kekamar mandi.
'Blamm..
Nayoung menutup pintu kamar mandi cepat, sebelum prianya itu semakin menjadi jadi.
.
.
.
.
.
'Tint..tintt..tinntt..S.Coups mengklason nayoung yg belum juga keluar dari Apartement, sementara itu ia sudah siap di mobil.
Wanita berambut panjang itu berlari kecil menghampiri mobilnya. "Santai ngapa.." ucap nayoung saat sampai didalam mobil.
"Hehehe..habisnya kamu lama banget," S.Coups menghidupkan mesin mobilnya, lalu melajukan mobilnya ke arah sekolah nayoung dulu.
.
.
.
.
.
'Blam..Nayoung menutup pintu mobil setelah turun dari mobil S.Coups. "Bye..sayang. Nanti aku jemput ya,"
Mereka berbicara lewat kaca jendela mobil yg diturunkan, "hmm, oke. Bye sayank.." nayoung berlari pergi masuk melewati gerbang.
Setelah melihat punggung istrinya menghilang ditelan kerumunan siswa siswi sekolah tersebut, S.Coups langsung menancap gas menuju sekolahnya.
.
.
.
.
.
Bersambung🍉Nggak jelas dah😅 jangan lupa votting n comment nya yeh..
KAMU SEDANG MEMBACA
Look, Time, OR Love!
FantasyMelihat Kenyataan, Waktu yg pahit, Atau Cinta yg hina? Sebuah cerita kehidupan para broken home yg memilih jalan hidupnya masing masing~