Joe tertabrak mobil.
Dokter bilang gadis itu akan baik-baik saja, mungkin butuh waktu agar kesadarannya pulih. Sayangnya Taehyung bukanlah tipikal laki-laki yang suka menunggu.
Taehyung khawatir. Taehyung menyesal. Taehyung...
Brengsek!
Satu-satunya yang terpikir dalam pikirannya sekarang hanyalah mengutuk dirinya sendiri. Dia penyebabnya. Kalau saja dia berbalik, menurunkan sedikit egonya, mungkin Joe tidak akan berakhir di sini. Ini sudah hari ketiga, dan gadis itu sama sekali belum sadar.
Dan Taehyung hanya bisa bilang dia tertabrak. Dia sengaja menyembunyikan fakta lain kalau yang membuat Joe tertabrak itu dirinya.
Joe masih terbaring di kasurnya, dengan infus di hidung dan tangannya. Meski tak pernah merasakan, Taehyung yakin rasanya pasti sakit.
Kali ini Taehyung mengganti bunga yang ada di meja kamar rawat Joe dengan bunga yang baru, sebelum melangkah mendekati Joe.
Dia tahu seharusnya dia minta maaf. Tapi di sisi lain dia merasa gadis ini yang seharusnya minta maaf, karena membuat masalah kecil semakin melebar.
Nyatanya, urusan hati memang lebih bikin pusing ketimbang urusan himpunan.
Taehyung merogoh sakunya, mengambil satu amplop kecil berwarna kuning yang dia temukan di lokernya kemarin.
Surat dari Joe yang entah sejak kapan sudah ada di sana. Taehyung tidak tahu. Ini bukan pertama kali Taehyung membacanya, tapi tiap kali melihatnya, ada sesuatu yang terasa menyakitkan.
Kak, mungkin ini egois. But can you help me to make Eira and Kak Jimin like they used to be?
Awalnya Taehyung merasa dia pasti sedih karena Eira. Dia menyukai gadis itu, dan sulit rasanya melepaskan apa yang dia sukai. Tapi semakin dipikir, justru bukan Eira lah alasan Taehyung merasa sakit.
Tapi Joe.
Joe berusaha mati-matian. Joe pasti sakit. Ini soal sahabatnya, soal perasaannya, dan sialnya, Taehyung makin merasa tertampar begitu menyadari dialah penyebab semua itu.
Mungkin “masalah” akan jadi nama tengah Taehyung sebentar lagi.
Tapi sisi egois Taehyung tetap muncul. Ini juga salah Joe, bukan? Kalau saja Joe waktu itu tidak bilang kalau dia membenci Taehyung, mungkin tidak akan begini.
Sambil melipat surat dan memasukkannya kembali ke dalam celana jins, Taehyung menghela napas dalam. Dia menunduk, memerhatikan wajah Joe sejenak sebelum bibirnya mengecup dahi gadis itu.
Jangan tanya kenapa, Taehyung juga tidak mengerti. It just feels like he wants to kiss Joe, and he did.
“Sekarang istirahat dulu ya, Joe. Anggap aja ini cara gue minta maaf. Kali ini biar gue yang bikin Eira sama Jimin baikan,” bisik Taehyung. Sekali lagi dia mengecup dahi Joe kemudian melangkah keluar.
Dan sekarang Taehyung berpikir, kalau dia berhasil nanti... lalu apa?
If they can be together, how about us, Joe?
*
Arata’s Noteu:
Makin tarik ulur, beneran ikutan pusing nih aku.
Aku berniat habisin ini di chap 20-25, semoga bisa yaa, hehe. And, thanks a lot for you guys who keep supporting me. Iwufyuu~
KAMU SEDANG MEMBACA
Straw To Berry (✓)
FanfictionBegini cerita Joe Park, si mahasiswa baru dan kakak tingkatnya yang super menyebalkan, Kim Taehyung. Started: June 3,17.