بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat." (QS. An-Nisa': 58)
***Baru dua bulan Agam kembali ke Indonesia Dan diminta sebagai seorang ustad di Pondok Pesantren milik kakeknya yang berada di Bogor. Ditambah baru satu minggu Agam diberi kepercayaan untuk menggantikan Pak Usman yaitu seorang Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan di salah satu universitas ternama di Indonesia, sebagai Dosen pengganti di daerah Depok. Dengan kondisi seperti ini, untuk beberapa bulan kedepan Agam akan pindah ke Depok untuk memudahkan dirinya pergi ke kampus. Karena tidak mungkin Agam harus pulang pergi dari Bogor ke Depok. Abu yaitu kakek Agam telah menyetujui permintaan cucunya untuk sementara tidak mengajar dulu di pesantren.
"Agam berangkat Umi,Abu. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikummussalam" serempak."Hati hati di jalan Mas." Suara gadis kecil yang berlari dari dalam dan langsung berdiri disamping Mila.
Mendengar suara azahra, Agam membalikkan badannya dan mesejajarkan tinggi mereka "Iya Adik Mas yang paling cantik, mas berangkat dulu ya. assalamu'alaikum."
"Waalaikummussalam." Tangan yang terus melambai.
Setelah berpamitan dengan keluarga, Agam langsung berangkat.Seharian di perjalanan akhirnya Agam sampai di rumah yang disiapkan oleh Pak Ushman untuk dirinya selama di Depok. "Alhamdulillah" batinnya.
"Anda Pak Agam.?" Seorang kakek tua, yang sepertinya seorang penjaga rumah ini menghampirinya.
"Iya Pak, saya Agam" menjulurkan tangannya.
"Maaf Pak, tangan saya kotor. Panggil saya Mang Asep aja Pak. Saya diperintahkan Pak Ushman untuk menjamu bapak dirumah ini." Tersenyum
Agam hanya menjawab dengan anggukan. Mang Asep yang melihat barang bawaan Agam yang ada di bagasi lantas membersihkan tangannya dan membawa barang-barang Agam masuk ke dalam. Agam yang dipersilahkan masuk oleh seorang ibu tua, hanya mengikut.
"Itu istri saya Pak, namanya Lastri. Bapak bisa panggil dia mbok lastri pembantu dirumah ini. Yang lagi Bersihin kolam itu anak saya Pak, namanya Galih." Melihat kebingungan Agam, Mang Asep menjelaskan semuanya.
Agam hanya tersenyum menanggapi perkenalan mang Asep tentang keluarganya.
"Ini kamarnya Pak Agam."
"Trimakasih." Melihat jam menunjukkan pukul 21:58, agam langsung menuju kamar mandi membersihkan diri dan mengambil wudhu untuk mengerjakan shalat isya yang tertunda karena di perjalanan.
Setelah melaksanakan shalat isya Agam merebahkan badannya di atas kasur King Size mewah itu.
^^^
Langit masih tampak gelap, matahari belum berkenan memperlihatkan cahayanya. Setelah melaksanakan shalat subuh, Agam mulai bersiap-siap untuk pergi menuju kampus. Mengingat bahwa dirinya belum terlalu menghafal tempat-tempat di universitas itu, ia harus berangkat lebih awal.
Tok,,,tok,,,tok "assalamu'alaikum Pak Agam"
Mendengar suara Mang Asep yang mengetuk pintu kamarnya, Agam mempercepat dirinya mengancing pakaiannya. Membuka pintu "wa'alaikummusalam mang Asep.""Mobilnya sudah siap Pak. Koncinya saya taruh di mobil."
"Baiklah, trimakasih. Beritahu mbok, jangan membuat sarapan untuk saya. Saya akan berangkat sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen Is My Imam
SpiritualitéSeorang mahasiswi keperawatan dan seorang Dosen di salah satu universitas ternama di Indonesia. ## Syabia Raesha Akbar Seorang mahasiswi keperawatan semester akhir yang terikat dengan permintaan terakhir seseorang untuk menikah dengan cucunya yaitu...