Astagfirullah ? (2)

18.7K 863 4
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ-
"Kita sebagai manusia biasa  pasti tidak luput dari kesalahan. Kita manusia juga belajar dari yang salah menuju yang benar. "
***

Setiap sepertiga malam Raesha bangun untuk melaksanakan ibadah malamnya. Ia selalu mengingat nasihat abinya.

"Jangan lupa untuk menjalankan ibadah mala dan untuk selalu berdoa kepada Allah ya sayang. Berdoalah pada waktu yang mustajab, misalnya ketika sedang sujud,waktu jeda antara azan dan iqamat, waktu selepas shalat, waktu sepertiga diakhir malam. Jangan lupa untuk memuji Allah dan berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. Pada awal dan penghujung doa. Karena Rasulullah SAW pernah menegur orang yang berdoa tanpa mengucapkan tahmid, puji-pujian, dan shalawat untuknya."  Mengingat semua nasehat itu, Raesha merasa rindu kepada abinya.

Setelah melaksanakan sholat tahajud, ia melanjutkan dengan membaca Al-Quran sambil menunggu azan subuh berkumandang.

Aisyah yang melihat lampu kamar Raesha telah menyala, ia merasa bangga melihat putrinya yang selalu ingat nasihat abinya.

"Trimakasih mas, engkau telah mendidik Raesha menjadi perempuan yang taat pada Allah. Semoga engkau disana bahagia berada di surga Allah. Amiin." Bantinnya.

Setelah melaksanakan sholat subuh Raesha keluar kamar dan membantu uminya untuk membersihkan rumah. Melihat jam dinding menunjukkan pukul 06:16, Raesha buru-buru untuk bersiap-siap pergi kuliah.

"Semoga Jakarta ga macet untuk hari ini aja. Amiin"

Setelah bersiap-siap dia mengambil semua keperluannya dan keluar kamar. Melihat uminya yang pagi-pagi sudah ada di dapur Raesha merasa bersyukur memiliki Umi yang selalu siap sedia untuk nya. 

"Assalamu'alaikum, Selamat pagi Umi" sapa Raesha dengan senyuman manisnya.

"Wa'alaikummusalam, selamat pagi juga bidadari Umi"  dengan mata yang masih terfokus pada Capcay di atas wajan.

"Umi, Aca ada kuliah pagi. Jadi, Acha sarapan di kampus aja ya Mi. Takut telat."

"Tunggu-tunggu, jangan buru-buru. Ini Umi sudah siapin untuk aca. Jangan lupa dimakan ya." Sambil menyerahkan kotak makan pink untuk Raesha.

"Umi paling debes dah, makasih Umi. Aca jalan ya Mi. Assalamu'alaikum" menyalimi tanahnya Aisyah.

"Wa'alaikummusalam, hati-hati Ca."

"Iya mi".  Berlalu ke luar rumah.

Waktu menujukkan pukul 07:48, Raesha harus memarkirkan motornya dan berjalan lagi ke fakultas ilmu keperawatan.

"Ya Allah lancarkan lah niat ku untuk menuntut ilmu." Batinnya.

Raesha terus berjalan cepat melewati fakultas kedokteran belum lagi harus melewati fakultas farmasi. Melihat fakultasnya semakin dekat, Raesha langsung berlari-lari kecil dan menaiki anak tangga untuk menuju ke ruang laboratorium Medikal bedah dan kegawat Daruratan. Dari kejauhan terlihat pintu itu tertutup, Raesha berharap semoga Dosen yang mengajar hari ini tidak hadir.

Sesampainya di depan pintu ruang laboratorium Medikal Bedah dan Kegawat Daruratan. Raesha mencoba menenangkan dirinya.

"Bismillahirrahmanirrahim, huffff" sambil membuang nafas dengan hati-hati Raesha membuka pintu ruangan itu dan melihat meja dosen masih kosong.
"Huuuffff,, Alhamdulillah."

"Terlambat di hari pertama semester terakhir, nona ?"

Mendengar suara itu, lantas Raesha berbalik. "Astagfirullah"

***
Maaf untuk segala kekurangan yang aku miliki ya.
Minta bintang dan pendapat kalian tentang cerita ini. Trimakasih 😘🙏

My Dosen Is My ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang