The Hobbit's

3.4K 245 2
                                    

"Uhhukkk... Uuuhuukk..." elena tersadar dari pingsannya seraya batuk batuk

Elena pun melihat kearah sekeliling tempat nya ,Elena mengernyitkan dahinya seraya melihat kearah tempat yang menurutnya sangat rendah pelaponnya ,lalu datang seorang pria dengan membawakan ia segelas ramuan

"Astagaa!!" elena terkaget seraya melihat kearah lelaki itu dari ujung kaki hingga ujung kepala

Lelaki itu pun memberi segelas ramuan itu kepada Elena "Hm. Ini aku bawakan segelas ramuan untuk mu"

"Si-siapa kau? Me-mengapa kau pen-pendek sekali ?"tanya Elena heran kepada lelaki itu heran

Lalu datang seorang nenek tua dengan postur tubuh yang sama dengan lelaki  itu "petter ,kenapa kau tak beritahu aku jika ia sudah sadar?"

Petter hanya diam seraya ,seraya merunduk meninggalkan wanita tua itu ,wanita itu duduk di pinggir ranjang Elena itu seraya melihat kearah Elena

"Kau ditemukan cucu ku di daerah patung Nordik sedang dalam keadaan terkepung api dan cucu ku tadi yang menolong mu dari kepungan api itu dan membawa mu kemari dalam kearah pingsan"

Elena pun menggelengkan kepalanya "haa? Ti-tidak ,Ti-tidak mungkin hah!! Tidak mungkin ia menggendong ku dengan ?dengan postur badan ,iya ba-badan ! Yang seperti itu"

Wanita tua itu tersenyum "perkenalkan nama ku Violeon" ucap wanita itu seraya mengulurkan tangan nya kepada elena

Elena pun melihat kearah tangan yang terulur itu dan ragu ingin menyambutnya atau tidak ,namun Elena memilih menyambut uluran tangan itu "Nama ku Elena Carlton Antolin"

"Hm. Begitu baik lah nona dari tadi sudah ku dengar kau bertanya kenapa badan kami rendah di banding dirimu kan ?yap pertanyaan yang sering ku dengar itu heh ! Baiklah akan ku jawab pertanyaan mu tapi sebelum nya aku bertanya kepada mu dulu, menurut mu kami ini bangsa apa ?"

"Apa!? Hah?? Ku-kurcaci hutan"

Wanita itu tersenyum "heh! Salah! Kami adalah bangsa hobbit ,kalau kurcaci bagi ku sih lebih rendah di bandingkan kami sepertinya agak tinggi kami jadi telah terjawabkan pertanyaan mu tadi ,kami adalah Hobbit dan Hobbit pun memiliki tongkat sakti untuk membantu ia dalam pekerjaan yang menyangkut tinggi ,dan berat ,dan tadi soal kau pingsan buktinya cucu ku bisa mengangkat mu ,itu semua karena tongkat sihir miliknya "

"Oh begitu! Maafkan aku bertanya yang menurut kalian tidak sopan" Elena tersenyum Canggung

"Tidak apa nona ,kau wajar bertanya dengan ku seperti itu karena pertanyaan itu memang harus dijawab bukan ?agar kau tak penasaran lagi" ucap violeon itu

Elena memegang tangan Violeon itu "terima kasih sudah mau menolong ku "

"Salah ,kau salah orang untuk berterima kasih nona ,petter!! Petter!!" violeon memanggil cucunya yaitu petter

Petter pun langsung datang dan melihat kearah neneknya itu "ada apa nek?"

"Hm. Kurasa ini orangnya yang pantas menerima rasa terima kasih mu" ucap violeon

Elena pun melihat kearah petter "terima kasih banyak ya sudah mau menolong ku dari kepungan api tadi mungkin saja jika tidak ada kau tadi aku sudah mati dilahapnya"

"Hm. Iya sama sama" jawab dingin petter yang meninggalkan Elena itu

~~~~~

Emma tengah berjalan mondar mandir didepan meja kerjanya seraya melipat kedua tangannya didepan dada ,lalu ia melihat kearah harvey "apa kau yakin Elena ada di daerah patung nordik tadi harvey?"

"Iya aku yakin kepala sekolah karena aku menemuka jubah disana ini jubahnya" ucap harvey seraya mengasihkan jubah itu kepada Emma

"Cucu ku ,kemana ia ?apa kau baik baik saja Elena ?kembali lah kemari" Emma pun meremas jubah itu seraya menitihkan air matanya

Lalu masuk Eleanor kedalam ruangan Emma "apa anak itu benar benar hilang ?"

Emma mengangguk seraya mengelap air matanya ,Eleanor tersenyum "hentikan mengapa kau harus menangisi ia emma ?ia bukan siapa siapa kah !dan yang harus kau tahu kalau ia tidak ada specialnya dimata ku"

Emma langsung mengangkat kepalanya dan menunjuk kewajah Eleanor "Ia cucu ku walaupun tidak ada darah ku yang mengalir didalam dirinya ,dan kau hanya guru yang ku gaji untuk mengajari anak anak disini jika saja kau kupecat maka kau bukan apa apa lagi dimata murid murid mu terutama dimata ku!"

"Heh ,sadarlah Emma sejak kedatangan siswa itu kau jadi sering marah dengan ku ,sedangkan perkataan ku itu ada benarnya, ingat siapa yang menyuruhku mengajar disini !yaitu kau sendiri Emma Danson ,dan jika sekarang kau berkata seperti itu kepada ku maka kau tak patut dijadikan pimpinan di sekolah ini"

Emma tersenyum miring seraya menunjuk pintu keluar ruangannya "keluar! Sebelum aku lebih menghina mu dari itu !"

Eleanor pun mengangguk dan keluar dari dalam ruangan Emma dengan perasaan kesal

•••••

Hobbit's POV.

Elena keluar dari dalam rumah hobbit itu dan menghampiri Petter yang tengah membelah kayu dan akan dijadikan kayu bakar itu

Elena berjongkok didekat petter "apa bisa kau membelah kayu itu ?kau terlihat kesusahan ?biar aku saja sini yang membelah kayu itu"

Petter pun mencegah elena "biar aku saja ,aku sudah terbiasa membelah kayu kayu ini sedangkan kau mungkin saja tidak mengerti cara membelahnya"

"Hm. Baiklah jika itu mau mu ,oh iya ngomong ngomong apa kau tahu sejarah patung patung Nordik itu petter ?" tanya Elena

"Iya tentu saja aku tahu memang ada apa ?"

"Hm. Apa kau melihat ada sesuatu yang aneh di patung nordik itu yaitu patung seorang wanita yang dibuat terpisah dengan patung patung nordik lainnya ?"

Petter tersenyum miring seraya melihat kearah Elena "itu tidak dibuat secara terpisah namun patung itu terbelah karena wanita itu melanggar perjanjian di Academy Magic itu lalu ia dikutuk oleh penyihir sehingga ia sendiri menjadi seorang penyihir yang beraliran Black Magic (ilmu sesat) untuk selama lamanya ,hm. Aku dapat cerita ini dari nenek ku"

"Apa kau percaya penyihir itu masih hidup?"

Petter menaikkan bahunya lalu menggeleng "tidak ,karena nordik itu dibuat sudah beberapa ratus tahun lalu jadi mustahil jika penyihir itu masih hidup"

"Benarkah ?wah.. Berarti Academy Magic itu berdiri sudah lama sekali ya"

"Hm. Iya benar sekali"

"Oh iya ngomong ngomong nanti sore antar kan aku ke Academy Magic ,apa kau bisa?"

Petter melihat kearah Elena serius "untuk apa kau kesana ?memang kau seorang puteri bisa bersekolah disana?"

"Tidak ,aku bukan seorang puteri !aku bersekolah disana karena sebuah keajaiban turun untuk ku"

"Begitu ,oh iya apa kau sudah pernah melihat pangeran Sam ?"

Elena pun menggeleng seraya melihat kearah Petter "tidak ,bahkan aku tidak mengenal ia siapa ?"

"Astaga !apa kau tak mengenalnya ,kau berasal dari kingdom mana emangnya sampai sampai kau tak tahu pangeran Sam Elienor?"

Elena menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya "a-aku ?aku berasal dari kingdom Arvelid"

"Nah ,pangeran Sam itu adalah pangeran dari kingdom Arvelid begitu saja kau tak tahu aneh !"

Elena pun terlihat kaget "apa bukan kah pangeran dari kingdom ku adalah pangeran Demontri Elienor?"

Patter mengangguk "iya prince Demontri itu adalah kakak dari Prince Sam"

"Oh begitu ,lalu kenapa kau bertanya Prince Sam kepada ku?"

"Hm. Apa kau tak tahu kalau sam memiliki penyakit aneh akibat kutukan dari penyihir Nordik itu ?"

"Kutukan apa ?"

"Hm. Bisa dibilang aneh kutukan itu karena pangeran Sam tidak bisa langsung berkontak fisik dengannnn...

.

Biarkan jadi secret dulu 😂, votment guys

Next Chapter ...

Academy MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang