Academy Magic

A Letter

Pagi hari ini terasa sangat dingin ,Elena sudah bangun dan membuatkan secangkir tea untuk dirinya

Lalu ia pun meminum secangkir tea hangat itu seraya menikmati pemandangan yang sangat indah yaitu butiran salju yang turun

Putih ?iya putih ,butiran salju itu kini menutupi sebagian jalan di Kingdom Arvelid ini ,termasuk dihalaman rumah Elena

Gadis itu tinggal sendiri rumah ini tak ada seorang pun yang menemaninya karena kedua orang tuanya telah meninggalkan dirinya ,ayahnya yaitu Michael Antolin meninggal saat peperangan kerajaan Arvelid dengan Kerajaan Deramor ,Sedangkan ibunya bernama Amilie Carlton baru saja meninggalkan dirinya 4 tahun yang lalu

Elena hidup serba kekurangan ,ia bekerja pada sebuah toko buku di kerajaan ini ,ia selalu bekerja pada pukul 14:00 siang ,ia bekerja paruh waktu karena jam 07:25 ia akan berangkat kesekolah dan sepulangnya ia dari sekolah langsung menuju toko buku itu

Namun hari ini adalah hari libur untuk nya dan libur dari rutinitas hari hari nya ,Elena tengah duduk diteras rumah kayunya seraya melihat kearah salju yang turun ,tak lama dari itu lewat seorang nenek dengan membawa keranjang terjatuh di depan halaman rumahnya akibat licinnya salju

Elena berlari dari teras rumahnya itu dan membuantu nenek nenek itu berdiri dan mengumpulkan buah strawberry yang tumpah dari keranjang itu ,nenek itu pun terasenyum berarti kepada Elena

"Nek ini keranjang nya"

nenek itu pun mengambil keranjangnya dari tangan Elena "terima kasih nak ,kau baik sekali"

"Heh! Sama sama nek, oh iya nenek ingin pergi kemana ?aku bisa antarkan nenek kalau nenek mau?"

Nenek itu tersenyum "tidak nak nenek bisa berjalan sendiri"

"Hm. Nek apa anda yakin akan berjalan pagi ini? Hm. Sepertinya pagi ini hujan saljunya semakin lebat atau tidak nenek kerumah ku saja maka akan ku bikin kan nenek secangkir tea nek? Seraya menunggu hujan salju nya agar reda dan menghangatkan badan nenek yang kedinginan itu?"

Nenek itu pun berbalik badan dan mengangguk mensetujui perkataan Elena

~~~~

Elena pun membuatkan secangkir kopi untuk nenek itu dan menaruhnya diatas meja ruang tv ,lalu Elena membawakan selimut tebal dari dalam kamarnya dan menyelimuti nenek itu

Tiba tiba Lonceng Jam Academy Magic berdenting menandakan satu jam telah terlewatkan "hm. Suara lonceng yang indah" ucap Elena dengan nada pelan

"Apa kau menyukai suara lonceng itu?"

Elena mengangguk pasti "Tentu saja nek bagi ku suara lonceng itu terdengar sangat elegant" seperti apa saja 'elegant'

"Hm. Apa kau mau masuk kedalam academy itu nak ?"

Elena tersenyum masam "tidak nek ,Academy adalah sekolah yang sangat megah dan sekolah bagi para pangeran dan puteri, aku tak mungkin bisa berada didalam sana kecuali didalam mimpi"

Nenek itu pun melihat kearah Elena dengan tatapan sedih"Siapa nama mu nak?"

"Elena Carlton Antolin nek, kalau boleh tahu nama nenek siapa ?"

"Hm. Emma Danson ,panggil saja oma emma"

Elena tersenyum "nama ne~ oma maksud ku, nama oma bagus!"

Nenek itu tersenyum simpul "tak perlu memuji"

~~~~~

Salju sudah reda Oma emma pun ingin beranjak dari rumah kayu Elena itu ,terliha Oma emma tengah duduk di kursi kayu diteras Elena ,sedangkan Elena ia tengah mengikatkan sepatu Oma emma yang terlihat agak nyetrik itu yaitu sepatu bewarna kuning cerah dan terlihat mengkilat ditambah dengan tali sepatu yang bewarna merah cabai seperti nenek nenek gaul saja

Tiba tiba oma emma mengayunkan tongkat nya kearah langit ,dan datang lah seorang lelaki dengan menaiki sapu lidi seperti nenek sihir saja batin Elena

"Oma pulang dulu ya nak jaga diri mu baik baik dan ini ada surat untuk mu terima lah dan malam harinya kau harus berkemas karena esok kau akan dijemput oleh Edeon"

"Ha? Maksud oma apa ?Edeon? Bukan kah itu kendaraan dari Academy Magic ?"

Oma Emma hanya tersenyum dan pergi meninggalkan rumah Elena seraya menaiki sebuah sapu lidi itu ,Elena hanya terdiam seraya memegang surat dari oma emma itu

Ia tak mengerti apa maksud oma emma mengasihkan surat ini kepadanya "aneh"

Votement nya gaes author tired nih kalo kalian gak teken tombol bintang itu hehe 😂😂

Thx udah mau baca ...

Next Chapter ...