Fake Marriage With Harry Styles

Epilog

(Recommended song: Love Me - Yiruma(piano)) *or another instrument from yiruma*

REPEAT the song k

-biar lebih mendalami prolog ini-

__________________________________________________

__________________________________________________

Love is like water...

you can drink it, swim in it, drown in it,

but you can't live without it

•••

Bahagia

Satu kata yang mampun mewakilkan perasaan dari ke-lima keluarga kecil ini. Sudah lebih dari sepuluh tahun kelima lelaki ini menjalin persahabatan atau mungkin lebih pantas dikatakan persaudaraan.

Rangkaian cinta yang berbeda, namun mempunyai arti yang sama, selamanya.

Dalam suatu hubungan tidak ada yang selalu bahagia. Karena orang banyak berkata "senang dan sedih itu satu paket" ya begitulah.

Namun kebahagiaan itulah yang dapat dirasakan bagi pasangan yang saling mengerti,mempercayai, dan tak lebih pentingnya. Mencintai.

Lima lelaki yang sudah mempunyai keluarga masing-masingnya. Mempunyai istri yang akan selalu disisinya sampai menutup mata. Mempunyai anak-anak yang melengkapi keluarga mereka, yang akan membanggakan mereka. Yang akan mengurus mereka disaat sudah tua nanti. Itulah yang disarakan dari kelima lelaki ini.

Liam, Niall, Zayn, Louis, Harry.

Berjalannya waktu yang tak mungkin dapat dihentikah, mendatangkan banyak rintangan dari keluarga mereka. Namun dilewati dengan hati yang sabar dan saling mempercayai.

•••

Alunan permainan piano indah terdengar di ruangan kedap suara ini.

"Dad"

"Yes baby?" Balas pria ini menatap lembut jagoannya.

"Kalau aku sudah besar, apa yang harus aku lakukan agar menjadi sepertimu dad?" Tanya anak ini cemas

Melihat itu, sebuah senyuman tercetak jelas di wajah pria ini, ia memberhentikan permainan pianonya dan mengelus lembut kepala anaknya laki-lakinya.

"Jangan biarkan kakak mu dan mom tersakiti. Jaga mereka. Walaupun kamu seorang adik dari kakakmu, namun ingat, lelaki harus melindungi seorang perempuan bukan?" anak laki-lakinya mengangguk mengerti

"Jangan biarkan orang yang kamu sayangi menangis, dan jangan sampai tangisan itu keluar karena perbuatanmu. Buat lah mereka tersenyum. Buatlah mom dan dad bangga akan dirimu"

"Dad hanya mau kamu harus lebih baik dari dad, jangan pernah mengulang kesalahan yang sama. Dan lihatlah dunia ini. Mereka menunggumu. Dad harap kamu bisa menjadi lebih baik dari dad. Dan mom, dad, dan kakakmu akan selalu mendukung pilihanmu. Jadi kamu mengerti kan, aaron?" Tanya harry lagi kepada anaknya.

"Yes daddy, aku mengerti" ucap anaknya dengan semangat dan memeluk ayahnya itu.

"Thanks dad, you're my hero" ucapnya lagi.

"Yes son. I love you" ucap harry dan menggendong anaknya keluar dari ruangan musik dirumahnyaa ini.

Dilangkahkan kakinya menuju taman belakang rumahnya, aaron yang sudah tidak sabar meronta-ronta minta diturunkan dari gendongan ayahnya.

Setelah berhasil diturunkan dari gendongannya ia berlari dan bermain bersama kakaknya dan teman-temannya.

Harry kembali tertawa kecil mengingat pembicaraannya bersama jagoannya, Aaron. Pembicaraan yang lumayan serius bagi aaron, pantas saja umurnya baru menginjak sekitar 5 tahun, namun dia sudah bertanya hal seperti itu.