dua

3.8K 299 33
                                    

Pagi ini Mark jalan dengan terburu di koridor sekolahnya, lantaran dia terlambat karena semalaman mengerjakan dan juga merevisi beberapa laporan serta dokumen penting untuk berbagai organisasi yang ia tangani.

Di sepanjang perjalanan menuju kelasnya, banyak sepasang mata yang memperhatikan gerak-geriknya. Beberapa siswa/i yang ia kenal akan ia senyumi, atau dia membalas menatapnya.

Agaknya, beberapa gerombolan perempuan ambyar dibuatnya. Karena dia tetap berusaha membalas sapaan teman/orang yang dikenalnya, padahal jelas sekali Mark ini sedang terburu-buru.

Begitu sampai di depan kelas, Mark menghela napas lega.

Kelasnya memang selalu sunyi, namun dia mendapati meja guru belum diisi sang empunya.

"Tumben telat?" Arin menaikan alisnya, berdiri di depan Mark dengan tangan menyilang di depan dada.

"Biasalah, urusan osis, pensi, sama olimpiade deadline semua" Mark tersenyum, lalu duduk di sebelah Arin.

"Kenapa mereka suka banget nyusahin lo sih, Di?"

"Nyusahin gimana? Jelas-jelas mereka ngebantu gue kok, dengan masih mau ngerjain semua laporan itu" Mark mengeluarkan buku matematikanya.

"Ya tapi, kalo kerjanya gabener kan sama aja nyusahin lo? Jangan terlalu baik kenapasih" Arin mencebikan bibirnya, emosi dengan Mark yang selalu menjawab seperti ini.

"Iya tau, yaudahla. Udah selesai juga kan kerjaannya?" Mark menaikan sebelah alisnya, menatap Arin yang tengah kesal padanya.

"Tau lah, serah lo" Arin menyiapkan buku matematikanya, karena guru mereka sudah memasuki kelas.

*

"Yer, lo udah praktek biologi bab pernapasan?" Tanya Doyeon di jam istirahat.

"Bwelom" Jawab Yeri sambil mengunyah makanannya.

Sohye hanya menyimak percakapan mereka, sambil memakan bekalnya.

"Kalo gitu, nanti lo susulan"

"Kapan?"

"Pulang sekolah kayanya deh"

"Sama siapa aja?"

"Coba cek grup angkatan deh"

Yeri buru-buru mengecek grup angkatannya, di sana tertera nama Mark yang memberitahukan bahwa praktek susulan akan diadakan sepulang sekolah.

Yeri membaca nama yang tertera di sana dengan seksama.

Dia gamungkin salah baca, kan?

Di sana tertera nama orang yang mungkin selama ini ia 'benci'.

"Yeon, coba deh baca nama-namanya" Pinta Yeri, menyerahkan Handphonenya.

"Jihoon, Arin, Jinyoung, Hina, Renjun, Dino, Yeri, M-"

"Mark?!" Doyeon refleks menutup mulutnya, karena baru sadar jika mereka ada di kantin.

"Demiapa anjir?!" Sohye ikut heboh, lalu menghampiri Doyeon untuk memastikan.

Yeri memijit keningnya pelan, entahlah ia hanya tak mau memikirkan apa yang nanti akan terjadi.

mark vs lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang