sepuluh

1.2K 173 2
                                    

"Hari ini Bu Irene gamasuk, tugasnya kerjain Uji Kompetensi satu sampe tiga" Seru ketua kelas mereka.

"Mau kerjain bareng?" Tawar Mina yang kembali memutar kursinya ke belakang.

"Temen sebangku lo?"

"Oh, Soyeon lagi gamasuk hari ini" Mina melirik kursi di sampingnya.

Haknyeon diam sebentar, dan bingung sendiri kenapa perempuan ini seperti tidak takut dengan raut wajah dingin, juga suara berat dan datarnya.

"Yuk?" Mina menaruh buku cetak matematikanya, dimana soal yang dimaksud Bu Irene tertera di sana.

Tapi, Haknyeon justru masih menatapnya.

"Lo, beneran ga takut sama gue?" Tanya Haknyeon pelan.

Mina tertawa pelan, melihat ekspresi polos Haknyeon yang di luar dugaannya.

"Ya awalnya sih iya, apalagi seminggu pertama sekolah. Lo bener-bener se-tempramen itu, sampe mungkin hitungan jari buat lo ga ribut di sekolah dalam waktu 3 bulan?" Mina mulai menulis di buku latihan Matematika Wajibnya.

"Tapi, selama jam pelajaran lo selalu fokus dan coba ikutin pelajaran. Dan gue akui, otak lo sama sekali ga bodoh, untuk ukuran orang yang ga sekolah 2 bulan. Eh sekalinya sekolah udah smester dua, which is ketinggalan banget. Tapi, bahkan nilai lo jauh lebih tinggi dari si ambis Jibeom"

"Lalu setelahnya gue sering menangkap lo telfonan, sama yang namanya Hadi dan Lu bukansih? Eh apa Lulu? Ya dua orang itulah. Dan setelah gue amati, lo itu sebenernya anak yang sangat asik buat diajak berteman. Tapi ya, ternyata lo terjebak di stereotype dimana anak bandel ya pasti bandel mau gimana juga. Makanya lo memilih untuk menyamakan diri dengan anggapan negatif mereka, dan memilih buat gak jadi diri lo. Ibarat, udah basah, ya mandi ajalah sekalian"

"Nah, dari situlah gue berpikir bahwa gaada salahnya nyari temen baru? Toh juga, orang ini punya pengalaman yang mirip dengan gue. Yaudah, akhirnya tepat dua minggu yang lalu gue ajak lo kenalan deh hehehe" Jelas Mina, diakhiri cengiran bodohnya.

Agaknya, semua perhatian Haknyeon terpusat padanya. Padahal, dia tidak meminta Mina menjelaskannya panjang lebar. Tetapi entah kenapa, penuturan dan celotehan Mina membuatnya kagum.

"Eh, gue udah nomer 10 nih, Han" Ujar Mina, memecahkan lamunan Haknyeon.

"Semua soal ada berapa?" Tanya Haknyeon

"Dua puluh" Jawab Mina cepat.

"Kayaknya gua udah 15 nomer Min"

Tuh,kan!

Pasti Haknyeon ga dengerin gue ngoceh deh! Rutuk Mina dalam hati.


*



Sore ini langit sedang tidak bersahabat, mendung. Sekolah sudah sepi, namun Jaehyun belum juga menunjukan batang hidungnya di hadapan Yeri.

Sedaritadi Yeri memainkan hpnya dengan bosan di dalam lobby sekolah, sebentar lagi hujan dan sudah tidak ada angkutan umum nanti.

Terlebih, satpamnya itu akan berisik memukul lonceng sekolah lalu mengusir semua anak yang masih di sekolah sampai jam 5.

Yeri menatap kosong lapangan parkir di hadapannya, berharap mobil Jaehyun segera muncul.

"Loh, gapulang?" Tanya Mark yang memikul tasnya di sebelah kiri, memainkan kunci mobil di tangannya.

"Belom dijemput" Jawab Yeri datar, mendongak sebentar lalu kembali menatap lapangan parkir di hadapannya.

mark vs lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang