[Last Part]
"Kenapa Mingyun? Kau takut? Kau takut padaku? Jangan takut, bukankah harusnya kau senang? Musuhmu, orang yang telah membunuh kedua orang tuamu telah mati. Itu artinya dendammu terbalaskan, kita akan hidup bahagia bersama jika Raja Shi akhirnya mati. Kau tau, ada satu hal yang belum ku ceritakan. Raja Shi, dialah yang menjadi alat ayahanda untuk---",
"Membunuh Ayahanda dan Ibunda! Ya, aku tau kak. Aku tau, Yang Mulia Shi telah menceritakan semuanya padaku. Tapi aku tidak peduli, dia suamiku. Hidup dan matiku terikat padanya, kami telah diikat kedalam sebuah perjanjian suci yang dinamakan 'Pernikahan' dan sebagai istri, aku harus bisa memaafkannya. Sebaliknya, aku tidak bisa memaafkan ayahmu karna telah merebut apa yang menjadi hak milik ayahanda dan ibunda. Tapi aku tidak menyangka, kakak tega membunuh ayah kakak sendiri? Ayah yang telah membesarkan kakak? Meski dia adalah musuhku, tapi aku tidak ingin jika yang membalaskan dendamku sendiri adalah putranya. Kak, kau tidak begini. Dulu kau baik hati, bijaksana dan dijunjung tinggi oleh masyaratkat. Tapi kenapa? Kenapa sekarang---",
Pangeran Huohong membungkam mulut Mingyun, menyesap bibir munggil itu sekuatnya. Berusaha melesakkan lidahnya kedalam mulut Mingyun yang terkunci dengan rapat.
"Lepas----kak!!!", Bentak Mingyun merontah. Berusaha melepaskan cengkraman tangan Pangeran Huohong pada kedua pergelangan tangannya yang terasa sakit akibat kuatnya cengkraman pria itu,
Pangeran Huohong terlihat tidak ingin berhenti, dia justru semakin membenamkan bibirnya dibibir Mingyun yang terlihat membengkak. "Lepas!!!", Bentak Mingyun akhirnya berhasil mendorong mundur Pangeran Huohong setelah kakinya Pangeran Huohong membuatnya meringis kesakitan.
Mingyun menutupi bibirnya dengan punggung tangan, matanya serius menatap Pangeran Huohong takut kalau pria itu akan kembali dan menyerangnya. "Heh, baiklah. Kita bisa melanjutkannya nanti, tapi sekarang aku akan pergi dan menjemput ajal Raja Shi terlebih dahulu. Mingyun sayang, tunggu aku disini ya? Baik-baik, dan menurutlah. Kita akan bersenang-senang setelah ini..",
Pangeran Huohong berjalan meninggalkan Mingyun, sebelum itu dia yakin jika Mingyun pasti akan mencoba untuk kabur jadi dia membuat penangkal pada pintu dan seluruh ruangan agar gadis itu tidak dapat keluar dari dalam sana. Selain itu, dia juga membuat ikatan dari sihir ditangan dan kaki Mingyun.
"Kak---lepaskan aku!!!", Teriak Mingyun. Namun sayangnya, teriakan itu tidak akan terdengar oleh siapapun mengingat tempat dimana dia berada, jauh letaknya dari tempat yang dilalui oleh semua orang. Belum lagi, ini acara ulang tahun dan penobatan Pangeran Huohong sebagai Kaisar yang baru. Semua orang tentu saja akan berkumpul di aula utama merayakannya,
Bodoh, Seharunya dirinya mendengarkan nasehat Raja Shi. Seharusnya dia tidak terlalu percaya, sekarang dirinya baru saja telah membahayakan nyawa dari suaminya sendri. Ayahanda, Ibunda. Aku harus bagaimana?? Katakan ayahanda, ibunda..
'Mingyun..'
"Siapa?!",
'Mingyun, ini Ibunda, sayang..'
Mingyun tersentak, dia mencoba bangkit namun keseimbangannya buruk, dia kembali terjatuh dalam keadaan berlutut. Dengan nada parau dia berkata, "Ibun---da, benar-benar Ibunda?? Tapi bagaimana---",
'Mingyun, Maafkan ayahanda dan ibunda karna tidak bisa menemani Mingyun tumbuh besar hm. Tidak akan menyalahkan kami bukan? Jika iya, baiklah, ayahanda dan ibunda hanya akan menerimanya dengan pasrah..'
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Lion King's Heart
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan] 'Jika kau pergi aku akan mati, jika aku mati maka kau bukanlah lagi milikku' Jadilah hatiku, hati dari sang raja singa ini..