sweet revenge-11

4.2K 377 78
                                    

Sebenernya gue gak tau kenapa akhir-akhir ini mager buat ngelanjutin sweet revenge. tapi berhubung ini kewajiban, yaa... gue harus kerjain. =))

So, gue mau minta maaf kalau semisalnya ini chapter rada weird, abal dan absurd atau mungkin nge-boringin.

Semoga aja enggak

Enjoy! :)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Niall POV~

Flashback

“Mommy, boleh aku pergi main ke taman sendiri? Aku sudah besar sekarang!” aku bertanya pada mom

“Sure, honey.” Mom membungkuk kearahku, “Tapi jangan pergi terlalu jauh, oke?”

“Awrigth mommy!” kataku, aku berjinjit dan mencium pipi mommy

Aku berlari memasuki sebuah taman yg sangat luas dengan kolam yg besar, ada bebek dan angsa berenang disana, aku ingin memberi mereka makan, tapi Mom bilang aku tidak boleh mendekati kolam itu sendirian.

Aku melihat bebek dan angsa itu untuk terakhir kalinya dan kemudian berlari ke kotak pasir yg ada di bawah pohon taman itu. Satu-satunya hal yg paling kusukai dari tempat ini adalah kotak pasir itu, aku bisa membuat istana yg besar dengannya.

Setelah melompat ke dalam kotak itu, aku segera mengambil ember kecil dan sekop yg tergeletak disana dan mulai menyekopi pasir untuk di masukkan kedalam ember. Aku membuat istana pasir yg cantik dan berpura-pura menjadi pangerannya.

Mom selalu bilang bahwa aku adalah pangeran kecilnya dan suatu hari nanti aku akan menemukan putri yg sangat cantik dan special untukku, tapi sampai sekarang aku belum menemukan putri itu.

“Hey, boleh aku ikut bermain?” seseorang bertanya

Aku sedang memberikan sentuhan akhir untuk istanaku dan tidak terlalu memperhatikan suara dibelakangku itu.

“Tentu,” jawabku, tanpa menoleh

“Thanks,” ia duduk di sebelahku, ternyata dia adalah anak perempuan. “Namaku Abigail, siapa namamu?”

“Niall.”

“Namamu bagus,” katanya

Mom selalu bilang ‘jika ada yg memberi pujian padamu, maka kau harus membalasnya dengan pujian juga’, “Thanks, namamu juga bagus,” balasku, aku masih menatap istanaku.

“Thanks! jadi apa yg sedang kau kerjakan?” tanyanya, mungkin dia sedang menatap istanaku tapi aku terlalu sibuk untuk menoleh kearahnya karena istanaku sudah semakin besar dan butuh perhatian ekstra.

“Membuat…,” aku berujar, namun terhenti begitu aku melirik wajahnya untuk pertama kali.

Dia sangat cantik, dengan rambut coklat sepinggang dan mata coklat yg cerah. Anak perempuan itu memiliki senyum termanis yg pernah kulihat, dan sekarang dia sedang tersenyum kearahku! Mom, apa dia putri yg kau bilang itu?

“Membuat apa?” ia memiringkan kepalanya sedikit.

“Um…uh…ah…istana,” jawabku tergagap.

“Oh ya? Hebat! Boleh aku ikut membantu?” tanyanya, mata coklatnya melebar penuh semangat.

“Te-tentu.” aku mengangguk.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang