sweet revenge-12

4K 390 71
                                    

SWEET REVENGE DAPET 1000 VOTE!!!!! ASDFGHJKLMDXSA ALHAMDULILAAH

MAKASIH BUAT KALIAN YG NGEVOTE, NGE BACA, DAN NGOMENT SETIAP PART FF INI. GUE DOAIN KALIAN SEMUA MASUK SURGA + DAPET SURGA DUNIA, SEMAKIN DI CINTAI SAMA THE BOYS, DI SAYANGI ORANG TUA DAN GURU, MENJADI PENERUS YG BERGUNA BAGI NUSA DAN BANGSA, RAJIN MENABUNG DAN TIDAK SOMBONG DAN YG PALING PENTING; YG JOMBLO CEPET CEPET DI PERTEMUKAN JODOHNYA. AMIN /gelar tikar/ /panggil ustad maulana/ /joget oplosan/ /eh

I SEND MY VIRTUAL KISSES FOR Y'ALL!!

BTW, sorry ya gue updatenya kelamaan :( abisnya kalian pada demo minta niall-abby moment sih, jadi gue pergi dulu bertapa ke gua hira supaya dapet wahyu untuk buat niall-abby moment yg bagus wkwkw

Niall pov

“Niall!” Zayn berlari menghampiriku, aku menoleh kearahnya, memelankan langkah kakiku.

“Sup, mate!” seru Zayn lagi, ia merangkul pundakku.

“Hei,” balasku enggan, sejak kejadian  di pesta itu, aku sedikit kehilangan rasa respect pada teman satu timku ini.

“Jangan lupa, nanti kita ada pertemuan di gym, eh?” ujarnya, tidak menyadari sikap engganku.

Aku mengangguk, “Ya, aku tidak lupa”

“Kau ada kelas apa hari ini?” tanyanya.

“Fisika, kau?”

“Sejarah, pelajaran paling membosankan sedunia,” ia menggeleng malas

“Ayo tukar tempat, aku rela melakukan apa saja agar tidak bertemu dengan fisika pagi ini,” ini serius. Aku benci fisika.

lagi-lagi Zayn tertawa, “Oh shit, itu guru sejarahku, aku pergi dulu.” Zayn berlari, aku memperhatikan punggungnya yg semakin lama semakin menjauh dan berbelok menuju kelas sejarahnya, sedangkan aku berbelok kearah sebaliknya untuk memasuki kelas fisikaku.

****************

Aku memasuki ruang kelas, meskipun Mr. Walter, guru fisika kami belum datang, namun kelas sudah terisi penuh dan posisi favoritku sudah ditempati seseorang. satu-satunya deretan yg belum terisi adalah deretan paling depan. Tentu saja, siapa yg mau duduk di barisan terdepan dengan mata pelajaran se-horrible fisika? Aku mendengus kesal dan akhirnya memutuskan untuk duduk  dan menerima nasib burukku.

Mr. Walter memasuki ruang kelas dengan menenteng setumpuk buku tebal yg kelihatan lebih mengerikan di banding dengan pelajaran yg di ajarkannya. Di belakangnya, seorang siswi berjalan cepat memasuki kelas . Oh, bukankah dia Abigail? well- aku tidak yakin dia Abigail atau tidak, tapi, berhubung aku belum tahu namanya, jadi mari kita sebut saja gadis pirang yg berdiri di depan kelas ini sebagai Abigail. Abigail membawa sebuah neraca dan menaruh neraca itu di atas meja Mr. Walter, setelah itu ia melayangkan pandangannya keseluruh kelas, mungkin mencari kursi kosong atau semacamnya. Mataku tak berhenti memandangi gadis pirang itu, aku berani bersumpah dia sangat mirip dengan Abigail dalam versi pirang!

Beberapa detik kemudian, mata biru Abigail menatapku atau menatap kursi disebelahku, lebih tepatnya. Lalu ia berjalan kearah kursi itu. jantungku berdegup kencang, konyol memang.

“Kursi ini ada orangnya?” suara Abigail memecah lamunanku

“Eh…Um…Ti-tidak,” jawabku, sial, ada apa denganmu horan? Kau gugup seperti orang idiot!

Abigail bergerak duduk di kursi sebelahku dan Mr. Walter menyuruh beberapa anak yg duduk di belakang untuk mengisi kekosongan barisan depan sebelum memulai pelajarannya. Aku tidak mengerti apa yg di jelaskan guru itu di depan kelas, dan terlebih lagi, mataku selalu bergerak kesamping melirik gadis yg duduk di sebelahku itu.

SWEET REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang