Abigail POV
“Come on, Coco.” aku menarik tali yg mengekang leher anjing Yorkshire terrier-ku, anjing mungil berwarna coklat itu berlari kecil mengikutiku, senyumku mengambang melihatnya. Anjing lucu ini adalah pemberian Aaron, ia memberiku seekor anak anjing betina sebagai hadiah kenang-kenangan karena ia akan pergi dalam waktu dekat ini. ia akan pergi, aku tercekat jika memikirkan kata-kata itu. Aku tidak ingin Aaron pergi secepat ini, tapi aku juga tidak bisa mengekangnya, ya, dia masih harus kuliah, ia sudah cukup lama meninggalkan kuliahnya untukku, aku tidak boleh egois dan melarangnya kembali ke Amerika.
Aku dan Coco berjalan keluar dari gerbang rumahku, sebenarnya aku sudah sangat lelah karena baru saja pulang dari sekolah, tapi melihat Coco yg berlarian minta diajak keluar, aku tidak bisa menahan godaan itu. Pikiranku kembali melayang ke perkataan Aaron beberapa hari yg lalu, apa dia benar-benar harus pergi? Dia belum pergi saja, aku sudah rindu padanya, aku menghela nafas, air mataku mendesak ingin keluar, aku mengedip untuk mengenyahkannya. Pasti akan sangat membosankan kalau Aaron pergi nanti.
Suara gonggongan kecil membangunkanku dari lamunanku, aku menunduk kebawah menatap Coco yg menjulurkan lidahnya dan menatapku dengan mata coklatnya yg besar. Aku berjongkok di depannya, “Maaf, aku mengabaikanmu ya? Jangan khawatir, aku baik-baik saja,” aku menggaruk kepalanya, membuatnya mendengkur keras, Coco menaikkan kedua cakar depannya ke lututku, ia menjilati tanganku. Aku tertawa geli.
“Anjing yg manis,” ujar seseorang di belakangku
Suara itu, tidak, tidak mungkin itu dia. Aku memutar tubuhku perlahan, berharap bahwa aku salah, tapi tidak, ternyata aku benar. Disana berdiri Zayn, dengan t-shirt putih dan jaket abu-abu serta senyuman miring bodohnya.
“Kenapa kau disini?” tanyaku sambil bangkit dari posisiku dan menggendong Coco.
“Mencarimu,” jawabnya, masih tersenyum.
“Cute.” aku memutar mata, “Jadi apa alasanmu datang kemari?” aku bertanya lagi.
“Itu alasannya, aku ingin melihatmu, jadi ku ikuti kau dari sekolah sampai kerumahmu,” jawabnya ringan, ia mengedikkan bahu seakan-akan itu bukan masalah besar.
“Kau mengikutiku?” aku menaikkan alisku, Zayn mengangguk. “Kenapa?” tuntutku
“Aku ingin melihat dimana tempat tinggalmu”
“Oke, kau sudah melihatnya, kau bisa pergi sekarang,” ujarku ketus, aku mulai merasa risih hanya dengan berdiri beberapa menit bersamanya.
“Kau kenal Aaron Patterson?” tanyanya tidak memperdulikan ucapanku sebelumnya.
Crap! Dia belum sadar kalau aku Abigail kan? Aku mulai panik, belum, belum saatnya ia tahu, seluruh rencanaku bisa kacau balau jika dia tahu! Tenanglah Abigail, ambil nafas! Ambil nafas, hembuskan, ulangi. Aku berusaha menenangkan diriku, dia tidak sedang bertanya apakah aku Abigail Patterson, ia hanya bertanya ‘apa aku kenal Aaron Patterson atau tidak’, itu pertanyaan mudah, aku akan baik-baik saja, play it cool, aku mengingatkan diriku sendiri sebelum menjawab. “Kenapa kau mau tahu?” aku bertanya, menjaga suaraku agar terdengar tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET REVENGE
Fanfiction"you're so fat!" "ugh ugly" "cow!" kata-kata itu sudah setiap hari aku dengar but it's ok,aku tidak marah,karena itu semua memang benar. namaku abigail rubbie patterson,cewek obesitas yg sudah dinobatkan sebagai -cewek paling jelek- di sekolah. oke...