Promise

1K 81 3
                                    

Cuaca mendung mulai terlihat, waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 di jam tangan aisyah.

Aisyah masih menunggu datangnya angkot. Tak lama kemudian, hujan pun turun sedikit deras.

Aisyah mulai kedinginan. Untung dia tadi membawa jaket yang di suruh ari. Meskipun sudah memakai jaket, tubuhnya masih kedinginan.

"Dingin banget, laper lagi." ucap aisyah sambil memeluk dirinya sendiri.

Beberapa menit kemudian, handphone nya berdering.

"Halo, syah? Lo belum pulang."

"Gu..gu..gue masih nunggu angkot." sahut aisyah terbata bata karena menggigil.

"Tunggu di situ aja, gue mau ke sana." sahut ari dan langsung menutup panggilan.

"Cepetan, ri... Kepala gue pusing banget." batin aisyah.

#
#
#

Tak butuh waktu lama, mobil ari sudah sampai di tempat aisyah berada. Terlihat aisyah yang masih setengah sadar kedinginan memeluk tubuhnya sendiri.

Ari pun menghampiri nya dengan panik.

"Syah! Ayo cepetan naik." sahut ari sambil membantu aisyah berjalan menuju mobil.

Ari pun membukakan pintu mobil dan memasukkan aisyah dengan hati hati.

"Syah, lo nggak papa?" tanya ari cemas.

"Kepala gue, ri. Pusing banget." sahut aisyah yang memegang keningnya.

"Lo tahan dulu, ya. Gue bakal ngebut." ucap ari sambil memegang kening aisyah.

Dalam perjalanan, aisyah merasa pusing di kepalanya. Rasanya sangat sakit hingga dia pingsan.

Ari tidak tau kalau aisyah pingsan. Dia terlalu fokus menyetir.

Sesampainya di rumah ari.

"Syah, bangun. Udah sampek." ucap ari.

"Syah, lo nggak papa kan? Bangun syah." sahut ari mulai menggoyang kan lengan aisyah.

Hasil nya nih, aisyah sudah keburu pingsan.

Tak menunggu lama, ari langsung menggendong nya masuk ke rumah dan langsung membaringkan aisyah di kasur.

"Ya, ampun syah lo demam. Lo tunggu bentar ya gue mau telpon dokter." kata ari mengusap kening aisyah.

Ketika ari keluar kamar.

"Sh... Ri.. " sahut aisyah pelan.

"Aisyah, lo udah bangun?" tanya ari dan mulai mendekati aisyah.

"Ri... Dingin... "

Ari terlihat panik, padahal aisyah sudah diselimuti selimut. Kenapa masih kedinginan?

Ari pun ikut naik ke kasur dan berada pas di samping aisyah. Aisyah yang kedinginan langsung memeluk ari..

Awalnya ari sedikit kaget. Lama kelamaan, ari membalas pelukan aisyah sambil mengusap rambut aisyah yang masih basah.

"Ri... " sahut aisyah yang masih menutup matanya.

"Hmm.."

"Jangan tinggalin gue lagi. Gue takut, ri." ucap aisyah dan mengeratkan pelukan nya.

Ari pun tersenyum mendengar ucapan aisyah.

"Gue janji gak bakalan tinggalin lo lagi, syah." ucap ari.

Ari mengusap rambut aisyah hingga dia ikut terlelap tidur.







FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang