1

10.9K 266 2
                                        



Aku mengetuk kamar apartmen Noval yang cuma berjarak tiga kamar dari kamar apartmenku.

"Ya... tunggu sebentar", teriak Noval dalam kamar apartmennya.

"Hai Nat, sungguh kejutan yang menyenangkan. Ada yang bisa aku bantu?" kata Noval sedikit terkejut dengan kedatanganku di depan kamar apartemennya.

"Maaf Val harus mengganggumu, aku sangat butuh bantuanmu," jawabku dengan gelisah.

"Bisakah kau mengantarku ke gedung ALX Enterprises sekarang. Ini sangat darurat, aku perlu sampai sebelum jam sembilan."

"Tapi ini jam sibuk Nat. Aku rasa jalanan akan macet dimana-mana. Aku ragu kita sampai tepat waktu," Kata Noval mengingatkan.

"Ya aku tau itu. Tapi akan lebih lama lagi kalau aku harus naik mobilku, please..." jawabku dengan memelas.

"Baiklah. Sebaiknya kita cepat berangkat," jawab Noval. Noval bergegas mengambil kunci motor dan jacketnya.



--------------------

Seperti yang telah diprediksi mereka, jalanan sangat padat dan macet. Noval terus berusaha mencari jalan-jalan kecil yang bisa kita lalui agar sampai tepat waktu. Sementara itu aku dibelakang, terus saja melihat jam tanganku. Jam menunjukkan tepat pukul 09.00 dan kita masih menyusuri jalanan padat ini. "Oh, habislah aku," gumamku.

5 menit kemudian motor Noval berhenti di depan gedung ALX Enterprises.

"Nat kita sudah sampai."

"Ya. Trimakasih banyak Val, kamu benar-benar pahlawanku, aku harus cepat masuk. Bye," kataku sambil menyerahkan helmku dan cepat berlari masuk gedung itu.

"Ya. Senang bisa membantumu," teriak Noval ketika aku berbalik untuk melambaikan tanganku padanya.

Kemudian aku masuk ke dalam lift. Aku sangat gelisah dan cemas. Tentu saja karena aku terlambat 15 menit dari jadwal yang seharusnya.

"Ya ampun, kenapa lift ini lambat sekali sih?" gerutuku.

"Oh...sial, aku lupa membawa lipstick. Sempurna, benar-benar sempurna," keluhku.

Pintu lift terbuka. Terlihat orang-orang lalu lalang dengan menggunakan setelan jas dan berdasi, ada juga terlihat beberapa wanita dengan setelan baju kerja yang terlihat sangat elegan. Mereka terlihat rapi, tampan, cantik dan elegan. Aku rasa ini bukan sebuah kantor, tapi lebih terlihat seperti tempat ajang peragaan busana, mereka semua terlihat sempurna. Sepertinya mereka sangat di seleksi untuk bisa masuk perusahaan ini. Ini sangat terlihat menakjubkan.

Aku berjalan sambil mataku terus melihat disekelilingku dan menganggumi semua yang ada di dalam ruang tersebut. Kemudian aku merapikan bajuku dan sesekali merapikan tatanan rambutku, tetapi tetap saja itu tidak banyak membantu. Aku benar-benar merasa canggung dengan penampilanku sendiri. Terlihat sangat biasa sekali di antara orang-orang ini.

Aku menuju suatu meja, dimana terlihat ada dua orang wanita duduk dan terlihat sibuk sedang menerima telpon.

"Maaf, Saya Natalie Adiwijaya. Saya ada janji wawancara dengan Tuan Alvino Gunadi. Bisa anda sampaikan, saya sudah datang?" kataku dengan kikuk.

"Oh ya Ms. Natalie," jawab wanita itu dengan ramah.

"Saya mohon maaf sekali, anda terlambat. Dan sekarang Mr. Gunadi akan ada rapat yang sangat penting. Saya rasa Mr. Gunadi tidak akan bisa di ganggu sekarang."

"Ehm...tapi apa benar- benar tidak bisa? Saya sangat butuh wawancara ini. Saya mohon. Setidaknya tolong tanyakan sebentar saja," kataku sedikit putus asa.

Sweet doll & Mr. PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang