5

7.9K 232 2
                                        

Sesampainya di Dragon Club aku memarkir mobilku dan segera turun. Kemudian aku melangkah santai masuk ke club itu. Sudah saatnya aku bersenang- senang dan menghilangkan segala pikiranku tentang Alvino Gunadi. Di depan pintu Club aku disambut oleh dua pria dengan tubuh yang kekar dan memakai baju hitam ketat dengan tampangnya yang sangar. Salah satu dari mereka membukakan aku pintu dan mempersilahkan aku untuk masuk.

Suara dentuman music DJ terdengar sangat keras dan memekakkan telingaku. Bau Alkohol dan asap rokok tercium memenuhi ruangan itu. Terlihat banyak orang yang berdansa mengikuti alunan music DJ. Lampu disco yang terus berkelap-kelip menambah meriah suasana di dalam Club itu. Aku terus berjalan melewati kerumunan orang yang sedang menikmati suasana Club malam itu.

Akhirnya aku bisa melihat sosok Bianca yang sedang berdansa mengikuti alunan music DJ itu. Dan akupun segera menghampirinya.

"Hai," sapaku sambil memeluk Bianca.

"Akhirnya kau datang juga."

Akupun hanya tersenyum dan kemudian duduk di sofa yang berada di belakang Bianca. Tidak disangka ternyata ada Noval yang sedang duduk juga disampingku.

"Noval? Hai... kamu disini juga?" tanyaku dengan kaget. Aku tidak menyangka jika Noval datang bersama Bianca.

"Hai."

"Kau datang bersama Bianca?"

"Apa?" Noval sepertinya tidak bisa mendengar dengan jelas suaraku karena suara music yang keras itu.

"Kau datang bersama Bianca?" tanyaku lagi di telinga Noval.

"Iya Nat. Aku yang mengajak Bianca datang kesini, itu ada kevin juga" jawab Noval sambil menunjuk Kevin yang sedang berdansa di dekat Bianca. Kevin adalah teman Noval yang juga tinggal di salah satu apartmen di tempat kami tinggal.

"O ya."

"Tadinya aku juga ingin mengajakmu tapi kamu belum pulang."

"Iya aku masih ada urusan tadi."

"Kamu ingin pesan sesuatu?"

"Tidak terimakasih."

Kemudian aku melihat sekelilingku dan akupun mulai merasa tidak nyaman dengan suasana ini. Suara music ini terdengar sangat bising di telingaku sehingga membuatku merasa pusing. Baru saja aku datang dan aku sudah menyesal sudah berada di tempat ini. Bukannya senang tapi malah membuat kepalaku semakin penat. Aku memang tidak terbiasa mendengarkan music sekeras ini.

"Bi," aku memegang bahu Bianca yang masih saja berdansa menikmati alunan music.

"Eh iya Nat?" Bianca berbalik mendekati aku.

"Bi aku pulang saja ya. Bising banget. Kepalaku pusing," kataku ditelinga Bianca.

"Aduh ngapain? Entar aja, sekali-kali nikmati hal yang berbeda Nat."

"Beneran nih kepalaku pusing banget."

Bukannya bermaksud antipati dengan tempat seperti ini atau merasa tempat ini adalah tempat yang kurang pantas aku datangi. Tapi benar-benar ini waktu yang tidak tepat untuk mencoba suasana seperti ini. Selain aku tidak dalam mood yang baik tapi aku juga merasakan benar-benar pusing dikepalaku. Entah apa yang terjadi dengan kepalaku tapi ini sangat sakit sekali.

"Hah? Serius kamu Nat? aku antar pulang ya?"

"Tidak usah Bi kamu disini saja. Aku masih kuat pulang sendiri kok."

"Jangan! Jangan! Aku harus mengantarmu Nat," jawab Bianca dengan cemas.

"Ada apa Nat?" tanya Noval tiba-tiba

Sweet doll & Mr. PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang