Vino menatap Natalie yang sedang terlelap dalam tidurnya yang damai. Vino kemudian membelai rambut Natalie dan kemudian menyentuh pipi Natalie dengan sangat lembut.
Sepertinya Vino sangat mengagumi wanita yang sedang di tatapnya sekarang. Natalie seperti boneka hidup yang sangat cantik dan lembut. Wajah Natalie terlihat hangat dan teduh sehingga membuat Vino terus mengamati wajah Natalie tanpa bosan. Natalie merupakan wanita yang tidak hanya cantik tapi juga wanita yang mempunyai karakter yang kuat. Dia tau bagaimana bersikap di hadapan orang dan juga pandai menempatkan diri. Selain itu Natalie adalah wanita yang sangat mandiri, hal itu juga membuat nilai plus bagi Natalie di depan Vino.
Vino kemudian termenung dan mengingat kejadian yang telah di alami Natalie kemarin. Dia masih sangat menyesali dan tidak menyangka dengan peristiwa yang Natalie alami. Seharusnya dia tidak pergi waktu itu. Dan seharusnya dia juga tidak pernah mempercayai Megan sama sekali. Hingga akhirnya membuat peluang Megan untuk medekatinya lagi. Hampir saja dia kehilangan wanita yang sangat dia cintai gara-gara kegilaan Megan.
Vino sadar sepenuhnya kalau dia tidak bisa kehilangan Natalie. Cintanya pada Natalie tidak bisa ditepis dari hatinya. Bukan hanya karena Natalie wanita cantik dan mempunyai karakter yang baik yang membuatnya jatuh cinta. Tapi Natalie mempunyai kekuatan dalam dirinya yang dapat mengubah Vino menjadi lebih baik. Dia tidak pernah mendapatkan hal itu dari wanita manapun sebelumnya.
Terdengar nada dering telpon dari ponsel Vino. Kemudian Vino mengambil ponselnya dan keluar dari kamar untuk menerima telpon itu.
--------------------
Natalie (Point Of View)
Aku membuka mataku dan menyadari Vino sudah tidak berada di sampingku. Aku kemudian beranjak dari tempat tidur untuk mencarinya.
Aku melihat ke arah Vino yang sedang duduk di ruang tamu sambil menelpon.
"Baiklah nanti aku hubungi lagi. Siapkan saja yang aku perintahkan! Terimakasih," kata Vino kepada seseorang di telpon itu dan kemudian menutupnya.
"Terimakasih?" kataku kepada Vino sambil tersenyum kepadanya.
"Hai kau sudah terbangun rupanya. Memang ada sesuatu yang salah ketika aku mengatakan itu?" tanya Vino dan balik tersenyum kepadaku. Dan kemudian dia berjalan mendekatiku.
"Tentu saja tidak. Tapi sedikit aneh saja? Aku jarang mendengar kau mengatakan hal itu." Kemudian aku menyandarkan punggungku di pintu sambil melihat ke arah Vino.
"Itu semua karenamu sayang," kata Vino sambil menempelkan kedua telapak tangannya pada pintu dan menatapku.
Dan tidak menunggu lama, Vino mendaratkan ciuman mesranya ke bibirku dengan penuh gelora.
"Kau ada acara hari ini?"
"Ya. Aku harus bekerja. Bukannya seharusnya kamu juga?"
"Bagaimana kalau kita ambil cuti hari ini?"
"Cuti? Mana sosok Vino yang gila kerja? Bukannya pekerjaan adalah hobbymu?" godaku kepada Vino.
"Aku mempunyai hobby baru yang lebih menarik."
"O ya?"
"Ya," kata Vino sambil mengangguk.
"Kau adalah hobbyku. Membuatmu bahagia adalah kesenanganku dan tujuanku nona Natalie Gunadi," kata Vino sambil memberikan tatapan menggodanya kepadaku.
"Jangan menatapku seperti itu."
"Apa kau tergoda?"
Akupun tersipu malu. "Sedikit," jawabku kemudian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet doll & Mr. Perfect
RomanceSweet Doll and Mr. Perfect bercerita tentang seorang wanita yang bernama Natalie Adiwijaya yang memiliki pekerjaan sebagai journalist di sebuah majalah ternama ibu kota. Dan suatu hari Natalie memiliki tugas untuk mewawancarai seorang bilionare yang...