6

8.2K 228 2
                                    

"Tok... tok...tok..."
Aku mendengar suara pintu kamarku diketok.

"Nat... Nat... Natalie?" suara Bianca memanggilku.

"Nat kau tidak bangun? apa kau tidak bekerja?"

"Ya... sebentar Bi," jawabku dengan suara lemas.

Beberapa saat kemudian akupun keluar dari kamarku dengan muka lesu.

"Nat... mukamu lesu sekali. Apa kau sakit?" kata Bianca sambil memegang keningku.

"Sepertinya sedikit hangat Nat."

"Ya Bi. Sepertinya badanku sakit semua," jawabku sambil merebahkan badanku di atas sofa.

"Kepalamu masih sakit?"

"Tidak Bi. Hanya saja badanku lemas sekali sekarang. Aku akan telpon HRD nanti, aku mau ijin tidak masuk kerja."

"Kau perlu makan dan istirahat yang banyak!" kata Bianca penuh perhatian.

"Ya."

"O ya Nat. Kemarin malam Vino disini dan dia bertanya banyak tentang kamu. apa kalian ada masalah?"

"Hah Vino?" tanyaku kaget. Aku sampai lupa kalau kemarin malam ada Vino di sini dan aku meninggalkan Vino sendirian.

"Ya. Dia bertanya apa aku tau kau darimana saja kemarin malam? Dan dia juga bertanya tentang Noval."

"Terus kamu jawab apa?"

"Ya aku jawab apa adanya. Kalau kemarin aku menelponmu dan mengajakmu ke Dragon Club, dan karena kamu sakit akhirnya Noval mengantarkan kamu pulang duluan. Memang kalian ada masalah?"

"Ngak taulah Nat. Aku bingung. Dia marah sekali, karena aku tidak mengangkat telponnya dan dia melihatku pulang bersama Noval."

"Apa dia cemburu?"

"Aku tidak tau."

"Sepertinya dia menyukaimu Nat."

"O ya. Bagaimana kamu tau?"

"Ya dari ceritamu dan apa yang aku lihat kemarin malam. Sepertinya dia benar-benar khawatir dan aku rasa dia cemburu."

"Kau yakin?" tanyaku dengan heran atas pernyataan Bianca barusan.

"Ya," jawab Bianca sambil mengangguk.

"Entahlah Bi. Aku tidak begitu yakin. Dia selalu berubah-ubah dan aneh. Bahkan aku ingin melupakannya."

"Sudahlah Nat, kalian sudah sama-sama dewasa. Sebaiknya kalian segera menyelesaikan masalah kalian."

"Ya tapi bagaimana caranya?"

"Ya kalian obrolin donk! Dan kamu harus benar-benar berkepala dingin. Jangan malah terus ikut panas."

"Ya aku rasa kamu benar Bi. Aku selalu mudah terbawa emosi jika berhadapan dengannya."

"Apa kau juga menyukai Vino?"

"Entahlah. Mungkin," jawabku dengan sedikit tersenyum kecut.

"Akhirnya Nat... Setelah sekian lama, kau bisa mengatakan menyukai seseorang," jawab Bianca dengan raut muka senang.

"Tapi aku takut Bi. Aku takut sakit hati."

"Ya ampun Nat itu hal biasa. Kalau kamu berhubungan dengan seseorang kamu harus siap dengan segala resikonya. Apalagi orang yang kamu sukai itu Alvino Gunadi. Banyak sekali wanita yang sudah antri bersedia mengejarnya. Dan kamu harus siap dengan semua itu. Walaupun nantinya ada hal yang menyakitkan, kamu harus kuat dan berani menghadapinya. Kalau kamu takut terus, mau sampai kapan? Memang kamu mau sendirian sampai tua?"

Sweet doll & Mr. PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang