“ Aku mau nonton yang genre nya Romance.” Pinta Fika.
Sekarang Fika dan Reno tengah berada di depan antrian karcis bioskop.
Mereka ingin menonton Film yang baru saja rilis di bioskop.
“ Yang Horor aja dong.” Nego si Reno.
“ aahh engga Romance aja.” Fika mulai memasang muka imut nya dengan mata berbinar seprti kucing yang imut.
Reno berusaha menggoda Fika. “ Oke gue beli tiket Romance satu dan Horor satu.”
“ Yah serah Lo aja deh Ren!.” Haha Fika terlihat kesal.
“ Dasar cewek ga pernah mau ngalah.” Gerutu Reno.
“ Apa Lo bilang?” Kini suara Fika meninggi.
“ Lo pasti takut kan liat setan.” Reno mengelak.
“ Ga Gue ga takut. Kata siapa gue takut. Oke kita nonton Horor.” Tantang Fika.
“ Yeahhh gue menang kali ini.” Batin Reno.
Saat di dalam bioskop Fika terlihat ketakutan. Ia sesekali teriak histeris.
“ waa waa hantu nya keluar... aaahhhh...” Fika spontan memeluk Reno dengan erat.
Reno menikmati pelukan yang di berikan oleh Fika secara Cuma Cuma.
Sesekali ia terkekeh geli melihat Fika teriak histeris.
“ Ren Ren itu ahhh...” Fika ingin memeluk Reno akan tetapi Reno sibuk memainkan handphone nya.
“ Heh dalem Bioskop ga bole main Hape.” Fika langsung menarik dan memasukkan hape Reno ke dalam Tas nya.
“ Lagian Lo tadi yang ngajak gue liat Horor tapi Lo malah asik main Hape.” Lanjut Fika.
“ Iya iya maaf.” Reno mengalah dan mulai fokus dengan film yang ada di dalam ruangan itu.
Selesai menonton bioskop Reno mengajak Fika untuk makan dulu di foodcort. Mereka tampak masih mengelilingi area foodcort.
Sepertinya mereka bingung ingin makan apa saat ini. Fika mengendus, mencium aroma sedap dari stand sebelah kanan nya.
Waahh itu menu mie dengan level pedas yang luar biasa. Fika mulai tergugah seleranya. Fika langsung menarik lengan Reno berusaha membawa nya di depan stand tersebut.
“ Pak pesan Mie level 15 1 yaah. “
“ Gila level 15? Yakin? Ntar moncrot lo Fik.” Batin Reno.
Reno terkejut pacar nya sangat suka dengan makanan pedas. Beda dengan nya, ia sama sekali tidak suka dengan makanan pedas.
"Lo level berapa Ren?” Fika memalingkan pandangannya ke Reno. Akan tetapi Reno malah melamun.
“ Renn..” Fika mencoba menyadarkan Reno dari lamunan nya. Akan tetapi nihil. Akhirnya Fika mencubit lengan Reno berusaha untuk menyadarkannya.
Reno meringis kesakitan. Ia memegangi lengan nya yang tadi di cubit oleh Fika.
“ Ih Lo mikirin apa sih tadi? Yaudah pak level 15 nya 2 sama Es pocong nya 2 yang ukuran jumbo ya.”
Reno menelan slivanya kasar. Ia takut besok pagi akan mencret karena sebelum nya Ia belum pernah makan makanan pedas apa lagi dengan level kepedasan yang tinggi.
“ Fik hape gue dong.” Ucap Reno sambil mengulurkan tangannya di hadapan Fika.
Fika langsung memberikan Hape Reno tanpa syarat.
Pesanan mereka sudah datang. Sepertiya Fika sudah tak sabar ingi memaka mie pedas itu.
“ Ini mbak Mie level 15 2 sama Es pocong ukuran Jumbo 2” kata si pelayan itu sembari menaruh pesanan mereka berdua di atas meja.
“ Iya makasih ya pak.” Ucap Fika kegirangan.
Wajah Reno mulai pucat,Ia takut apa yang ditakutkannya akan terjadi esok. Ia berniat untuk tidak memakan nya. Dan ia mulai memainkan hape nya lagi.
Sesekali ia tersenyum. Entah apa yang membuat nya tersenyum. Dia lagi chatting dengan pacar nya? Ku rasa tidak. Karena pacarnya kini sudah dihadapannya sejak tadi. Lantas siapa yang sedang asik chatting dengan nya?
“ Reno..” Tegas Fika.
Reno terkejut dengan suara Fika yang bersamaan dengan hentakan meja karena pukulan tangan Fika terhadap meja.
“ Kalo Lo lagi sama Gue tolong jangan main hape. Tapi saling memperhatikan satu sama lain. Dari tadi aja Gue ga ngeluarin Hape sama sekali. Karena gue tau, gue lagi sama Lo. Dan Gue mau habisin waktu bersama Lo tanpa gangguan apapun.” Cerocos Fika yang tiada hentinya.
Reno yang mendengar ucapan Fika yang panjang kali lebar itu langsung menunduk. Dan langsung meletakkan Hape nya diaatas meja.
“ Maaf.” Fika membuka suara nya lagi.
“ For what?” Reno mulai tak mengerti.
“ Maaf gue uda ngekang idup Lo.” Kepala Fika mulai menunduk seperti seorang yang tlah mencuri sesuatu.
“ Gapapa sayang. Terima kasih Lo uda ingetin Gue.” Reno memegang puncak kepala Fika dan membelai rambut nya dengan lembut.
“ Oke kalo gitu Lo makan gih Mie nya keburu dingin ntar ga enak lagi.”
Reno terdiam.Reno bingung memakannya atau tidak. Ia tak enak sendiri dengan Fika.
“ Apa Lo ga suka pedas?.” Tanya Fika.
Yang benar saja. Reno spontan menganggukan kepala nya dengan cepat.
“ Makanya tadi di tanya in itu di jawab jangan ngelamun aja. Mikirin apa tadi? Gue kan udah di sebelah Lo. Lo mikirin apa Ren?.”
“Tidak Gue ga mikirin apa apa.” Reno menjawab dengan menggeleng geleng kan kepalanya.
“ Oke. Terus ini Mie nya gimana?.” Tanya Fika lagi.
“ Gue makan aja deh. Demi Lo gue rela 😁 Tapi dikit aja ya hehehe.” Nego Reno.
“ Iya deh gapapa yang penting Lo makan.” Fika tersenyum manis.
Damn!!! Mie itu membuat wajah Reno memerah dan mengeluarkan air mata .
Sepertinya Ia tak kan bisa menghabiskan mie itu dengan cepat dan habis.
“ Fik gue ga kuat.”
“ Yauda gausah diterusin Ren. Minum dulu Es nya biar pedes nya ilang.”
Tak disangka Es yang berukuran Jumbo itu di minumnya sampai habis tak menyisahkan satu tetes pun.
Fika yang melihat Reno yang masih kepedesan itu tersenyum mengejek.
“ Fik gue ke toilet dulu ya.”
Anggukan kepala ialah balasan dari Fika.
Tak lama kemudia Hp Reno yang di taruh di meja tadi berbunyi. Fika melirik nya, tampak di layar ponselnya ada telfone masuk. Fika langsung meraih hp Reno dan dilihatnya. Yang benar saja yang menelpon itu adalah siska.
Fika tampak bingung. Ia bingung apakah ia harus mengangkat telpon dari Siska atau tidak. Akhirya Fika menganggkat nya. Menggeser tombol hijau kearah kanan.
“ Hallo sayang? Kamu kapan kesini? Katanya kangen sama aku? Ayo kita keluar. Aku juga kangen sama kamu.”
.
.
.
.
.
.
.
Woahh siapa yang telfone? Siska? Kok manggil sayang si 😥
Lantas bagaimana dengan Fika?.
.
.
Next or No!

KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku atau Sahabatku
Fiksi RemajaFika Paramitha Sari seorang gadis yang mempunyai dua sahabat baru di SMA, nama nya Mala dan Raka. Sedangkan mereka berdua sudah bersahabat sejak mereka masih duduk di bangku SMP. Di tengah persahabatan mereka ternyata Fika dan Raka mempunyai perasaa...