"Teman adalah musuh yang belum menyerang"***
"Terus, mau lo apa? Berantem sama Nadila? Satu lawan satu? Atau, gue yang berantem sama pacar lo?" tanya Nizar dengan wajah datarnya.
Deg.
Aisyafira bungkam, ia tahu Nizar seperti apa. Jika Caesar dan Nizar adu jotos sudah pasti Nizar yang akan menang. Jika dia yang berantem sama Nadila sudah seratus persen Nizar menghalanginya.
"Kenapa diam? Tadi aja banyak bacot lo," ucap Nizar dengan wajah datarnya.
"Mending lo pergi dari sini, bukan tipe gue banget buat berantem sama cewek," lanjut Nizar.
Nadhifa, Sukma tersenyum kemenangan menatap Aisyafira.
Caesar yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi, di buat terkejut melihat keramain dan keributan di pinggir kolam renang.
Nizar melirik ke arah Caesar, "Wets, cowok sok ganteng udah datang. Bawa pulang tuh tuan putri lo, sebelum gila gue keluar buat mukulin wajah sok ganteng lo!" Nizar mengempalkan tangannya.
Caesar tersenyum kikuk, ia tahu Nizar begitu marah padanya. Semua ini salah seseorang yang sudah mencuci otak Aisyafira agar membuat pacarnya bermusuhan dengan Nadila.
"Sorry," hanya satu kata yang bisa Caesar lontarkan, ia tidak ingin membuat masalah ini menjadi runyam. Kemudian Caesar menarik pergelangan tangan Aisyafira menjauhi pinggir kolam renang.
Bisma, Naufan, Radit dan Radi hanya menjadi penonton setia sedari tadi.
Nizar berjalan mendekati Bisma, "Pake baju lo, makasih udah nolongin Nadila. Tapi dia tetap punya gue!" tegas Nizar berbisik di telinga Bisma.
Bisma tersenyum miris. Nizar tetap lah Nizar, cowok keras kepala. Karena kesalahan Bisma di masa lalu membuat hubungan persahabatannya dengan Nizar hancur sampai sekarang. Ya, Bisma dulu anggota dari geng most wanted SMA Nusa Sastra, yang terdiri dari Nizar, Radi, Radi dan Naufan.
Kata maaf tidak cukup untuk menyembuhkan luka, kata maaf tidak dapat mengubah yang pernah terjadi dan kata maaf juga tidak bisa mengembalikan kepercayaan kita terhadap seseorang. Bisma tahu itu.
Bisma mengambil bajunya yang tadi ia lepaskan, lalu berjalan melewati Nizar. Saat berjalan di depan Naufan dan Nadila pergelangan tangannya di cekal oleh Naufan.
"Thnks," ucap Naufan dan Nadila bersamaan sambil tersenyum.
Bisma mengangguk sambil tersenyum, lalu berlalu begitu saja.
Nizar langsung menyuruh Nadhifa melanjutkan birthday partynya walaupun ada masalah tadi, Nizar tidak ingin merusak momen bahagia Nadhifa.
Lalu cowok berbola mata hijau itu berlalu meninggalkan pinggir kolam.
"Woi jir, mokem lo?" tanya Radit.
"Mokem apaan? Lo pake Bahasa Indonesia baik dan yang benar dong, gue malu punya saudara kembar kayak lo!" curhat Radi.
"Mau kemana, duh dasar kids jaman old," cecar Radi.
Nizar malas mendengar perdebatan si kembar yang sama sekali tidak berfaedah.
"Cabut," jawab Nizar yang masih terus berjalan.
***
Nadila mendegus pelan, baru saja ia datang tiba-tiba Pak Bakti menyuruhnya mengambil empat buku tebal di perpustakaan dan membawanya menuju ruang Guru, kalau bukan guru terhorror di sekolah ini sudah pasti Nadila kabur dari perintah Pak Bakti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is a Bad Boy [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[BEST SELLER | TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN ONLINE BOOK STORE | DITERBITKAN OLEH EFDE MEDIA PUBLISHING] #2 in teenfiction - 20 Feb 2019 Silakan beli novelnya bagi yang ingin membaca, part sudah tidak lengkap serta ending hanya ada di...