Dimas dengan postur tubuhnya yang tinggi langsung berdiri di hadapan Alysa. Ia menghalangi Alysa dari pemandangan tak mengenakan itu. Berharap Alysa tak melihat kebersamaan Dito dan Ashilla.
"Kenapa?" Tanya Alysa
"Tetaplah berada disitu. Jangan pindah. Lebih baik melihatku yang tampan daripada mereka yang alay, bukan?"
"Apaan sih. Minggir!"
"Kamu cemburu."
"Sok tahu!"
"Kentara banget mukanya. Kamu cemburu!"
"Terserah, deh."
Alysa memang tak bisa menyembunyikan ekspresi wajahnya. Ketika ia senang mukanya berseri dan ketika sedang kesal ia akan seperti kepiting rebus. Wajahnya berwarna merah menyala. Seperti saat ini, ia sedang cemburu.
*****
Alysa langsung didandani oleh MUA yang sudah disewa Dito. Ia berdandan ala Korea karena tak suka jika harus bermakeup tebal. Alysa juga melepas kacamatanya dan memakai softlens berwarna abu-abu yang membuatnya terlihat sangat cantik hari ini.
Sementara itu, Dito harus membereskan masalah lainnya yaitu Ashilla. Ia menjelaskan kepada Ashilla tentang pernikahannya dengan Alysa dan prewedding hari ini. Awalnya Ashilla mengacau dan mengancam akan memberitahukan hubungan gelapnya kepada keluarga Dito tapi dengan bujukan Dito, Ashilla dapat mengerti dan mengijinkannya untuk prewedding hari ini. Dengan catatan, setelah selesai ia menjelaskan semuanya kepada keluarganya, tentang hubungannya dengan Ashilla.
Dito dan Alysapun melakukan prewedding. Dito sangat tampan mengenakan jas hitam dengan dasi berwarna merah muda sementara Alysa memakai gaun panjang merah muda yang membuatnya semakin anggun. Mereka serasi dalam nuansa merah muda.
Mereka melakukan photo selama beberapa pose. Sampai akhirnya sore tiba. Ketika langit mulai gelap mereka menghentikan preweddingnya.
Setelah bercape-cape ria berdandan dan bergaya dengan berbagai pose, memakai higheels juga longdress yang membuatnya ribet, Alysa dapat bernapas lega karena ia dapat pulang. Tentu saja pulang adalah kegiatan yang ia tunggu hari ini. Karena sebenarnya ia malas melakukan prewedding.
Dengan terpaksa, Alysa pulang bersama Dimas. Sementara Dito pulang menaiki mobil Ashilla. Cara ini adalah cara yang teraman. Dito mengikuti perintah Ashilla. Ia bukannya tak punya pendirian tapi ancaman Ashilla lah yang membuatnya takluk pada Ashilla.
*****
"Kamu boleh tidur. Perjalanannya masih jauh." Kata Dimas pada Alysa yang terlihat lelah."Tidak... aku tidak lelah." Jawabnya bohong.
Sebenarnya ia sangat lelah tapi entah kenapa hari ini Alysa tak ingin tidur di dalam mobil. Pikirannya masih tertuju pada kejadian tadi, saat Ashilla datang dan masih memanggil Dito dengan sebutan sayang.
"Ya sudah, kalau lapar ada makanan di jok belakang. Tadi aku sempat membeli beberapa." Kata Dimas selagi ia menyetir.
Alysa mengangguk paham. Kemudian ia bepikir. Berpikir tentang bagaimana keputusan finalnya. Bagaimana ia dengan Dito. Akankah berlanjut atau sudah sampai disini.
"Al.."
"Hmmm?"
"Apa aku boleh bicara?"
"Kenapa harus minta izin? Itu aja kamu eh kakak udah bicara." Kata Alysa yang tadinya memanggil Dimas dengan sebutan kamu tapi langsung dikoreksi karena Dimas lebih suka dipanggil dengam sebutan kakak.
"Tapi kamu jangan kaget."
"Kenapa harus kaget?"
"Enggak. Begini, pokonya dengarin aku bicara dulu sampai selesai. Kamu jangan memotong pembicaraan cukup diam saja, oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Setengah Hati (COMPLETED ✔)
Romance~Random Private~ Ketika hatinya tak lagi sepenuhnya untukmu, apa yang kamu ingin lakukan? Maju atau mundur? Atau akan diam di tempat? Alysa baru menyadari bahwa setengah hati pujaan hatinya sudah bukan miliknya lagi. Ia bingung akankah harus bertah...