"Mbak.. eh kak.. eh dedek, kita sudah sampai di apartemen." Dimas membangunkan Alysa yang tertidur pulas.
Tak ada respon dari Alysa. Dia masih terlelap.
"Dek.. sudah sampai kita." Sekali lagi Dimas mencoba membangunkan. Berharap kali ini Alysa memberikam respon.
Tapi tetap tidak ada respon dari Alysa.
Dimas kesal. Bingung harus berbuat apa.
"Kalau gue angkat dia ke dalam, nanti dia marah lagi." Terpikir olehnya untuk menggendong Alysa ke apartemem. Tapi ia ragu karena Alysa pernah berkata kalau ia tak mau ada kontak fisik.
"Terus gue harus diem disini. Nungguin orang yang tertidur pulas? Sampai kapan? Nggak ada yang tahu, bisa saja sampai besok."
"Mengesalkan. Pantes aja si Dito nggak mau jemput cewe alay ini."
Dimas meraih ponsel disaku kemejanya. Ia menelepon Dito untuk menanyakan solusi dari masalah ini.
"Gimana boss, gue udah jemput tapi dia nggak bisa masuk apartemen?" Dimas langsung berbicara ke inti permasalahan.
"Nggak bisa masuk? Gimana maksudnya? Alysa sama loe sekarang kan?"
"Heem.. tapi dia ketiduran di mobil. Udah gue bangunin tapi susah. Gue kepikiran gendong dia ke dalam tapi dia nggak mau kontak fisik sama gue. Gimana nih?"
"Yaudah loe tungguin aja."
"Apaaaa?"
"Tungguin sampai dia bangun."
"Sampai kapan? Besok pagi. Dia pules banget tidurnya."
"Nanti gue tambahin bonus loe deh. Maap bantuin gue sekarang. Gue nggak bisa kesana soalnya masih banyak yang harus dikerjain."
"Oke.. okee.. gue mah cuma bawahan loe jadi ya oke aja."
"Jangan gitu lah bro, di kantor kita atasan bawahan tapi di luar kita kan temen."
"Yaudah sana kerjain kerjaan loe, boss. Gue juga ikutan tidur aja sambil nungguin."
"Makasih ya bro.."
"Heem"
Dimas menutup telepon dan menyimpan ponselnya disaku kemejanya. Dia kemudian ikut tertidur.
Akhirnya mereka berdua tertidur pulas.
"Hoooooooooa" Alysa menguap lebar.
"Ini dimana ya?" Alysa menatap ke sekeliling. Tempat itu terlihat asing olehnya. Ia memang sempat tinggal di Bandung semasa jaman sekolah dulu. Tapi setelah lulus SMA ia pindah ke Jogjakarta untuk kuliah dan kebetulan ia dapat kerja disana juga. Jadi tak pernah ia mengunjungi Bandung lagi.
"Pules amat dedek tidurnya." Dimas datang dari luar mobil sembari menyodorkan minuman dingin ke Alysa.
"Minumlah. Pasti dedek haus."
Tanpa berkata apapun Alysa mengambil minuman itu dan meminumnya sampai habis dalam sekali tegukan.
"Haus, neng?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Setengah Hati (COMPLETED ✔)
Storie d'amore~Random Private~ Ketika hatinya tak lagi sepenuhnya untukmu, apa yang kamu ingin lakukan? Maju atau mundur? Atau akan diam di tempat? Alysa baru menyadari bahwa setengah hati pujaan hatinya sudah bukan miliknya lagi. Ia bingung akankah harus bertah...