Dave pun memasuki ruang dimana kakek nya baru saja selesai operasi. Disana nampak laki-laki paruh baya yang tengah berbaring lemah diranjang rumah sakit. Walau terlihat begitu rapuh tapi sungguh tak menghapus ketampanan laki-laki paruh baya itu. Dave berpikir bagaimana bisa kakeknya yang tegas dan gagah tersebut bisa terkena penyakit jantung namun siapa sangka semua sudah ada yang ngatur, mungkin ini sudah balasan Tuhan mengingat kakeknya itu orang yang sangat mengintimidasi orang orang yang melawannya, maka jangan harap kalau kau akan menang menghadapi seorang Jonathan Axello Johnson.
Dave menghampiri kakeknya itu, sekejap ia merasa iba kepada kakek nya tersebut. Tapi segera ia hapus pikiran tersebut karena ia tak ingin terlihat iba dihadapan kakeknya itu, Dave takut bahwa itu akan mempengaruhi semangat hidup sang kakek.
"Bagaimana keadaan kakek sekarang? Apakah sudah lebih baik?"
"Kau tak lihat keadaan ku sekarang, jelas saja aku tak baik-baik saja"
Oh jangan lupakan, dibalik sifat kakeknya yang tegas dan mengintimidasi orang itu tapi saat bersama keluarganya maka ia akan berubah menjadi orang yang sangat menyebalkan dan butuh kesabaran extra untuk menghadapinya."Ya aku lihat itu"
"Kalau kau lihat,mengapa tadi kau bertanya"
"Sudahlah kek, disaat seperti ini jabgan memancing keributan. Apa yang ingin kakek bicarakan"
"Selalu Dave, kau tak pernah ingin berbasa basi"
Dave hanya memutar bola matanya jengah menanggapi kakek nya itu."to the point saja kek"
"Baiklah, kakek sudah bilang padamu sebelumnya bukan bahwa kau harus segera menikah sebelum kakek tiada. Maka dari itu lusa kau akan menikah." Dave membulatkan matanya terkejut,apa-apaan kakeknya itu seenak jidatnya saja mengambil keputusan "Jangan membantah Dave ini keputusan final!" lanjut sang kakek
"Kakek ini apa-apaan, bahkan kakek tak membicarakan terlebih dahulu kepada ku. Lagi pula bukankah wanitanya tidak ada."
"siapa bilang, kakek sudah melamar gadis anak teman rekan kerja kakek, dia cantik anggung dan sopan Dave. Bahkan dia seorang dokter"
Dokter,tunggu bukan kah dia juga seirang dokter. Tapi tunggu mana mungkin maksud kakek adalah kim. Mungkin aku hanya terlalu berharap. Batin Dave bermonolog, dalam hati sungguh Dave berharap bahwa watita itu adalah dia. Kim, tapi bagaimana kalau bukan. Tidak,tidak Dave tidak ingin menikah selain dengan Kim.
"Tidak kek, Dave tidak mau"
"Tidak bisa Dave ini keputusan kakek, kau tak bisa membantah."
"Tidak kek aku sudah punya calon ku sendiri." astaga apa yang aku ucapkan barusan Dave frustasi atas ucapan spontan yang ia ucapkan, harus bagaimana lagi Dave sekarang.
"Baiklah bawa dia kesini"
"O-oke, Dave akan memperkenalkannya besok kepada kakek dan semuanya."
"Tidak Dave kau harus membawanya sekarang juga kehadapan kakek"
"A-apa, bagaimana bisa??" teriak Dave spontan, yang tentu saja itu menbuat Jonathan mengerutkan keningnya bingung. Mlihat itu Dave dibuat salah tingkah dan bingung.
"baiklah kek Dave akan membawanya sekarang"
"Ya, itu bagus"
"baiklah kek kalau begitu Dave permisi"
"Ya"
Dave pun keluar dari ruangan sang kakek di rawat. Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan sekarang. Ah tidak ada cara lain aku harus membawa paksa gadis itu tuk ku kenalkan pada kakek.
"Dave bagaimana, apa yang kakek ucapkan" baru saja Dave keluar dari ruangan Devan langsung saja menanyakan apa yang ayah dan anaknya itu bicarakan. Namun bukannya menjawab Dave malah meminta do'a padanya dan pergi begitu saja dari hadapannya.
"Ada apa dengan anak itu, semakin kesini kelakuanny semakin aneh saja"
**********
Di waktu yang sama di tempat yang berbeda. Kim berjalan keluar dari dapur membawa hasil karya nya dengan sang ibu menuju ruang keluarga dimana sang ayah dan kakanya telah menunggu.
"Hallo Daddy,miss u"
"Miss u to sayang, bagaimana keadaan mu?"
"aku baik dad,selalu"
"syukurlah"
"ayo dad, cobalah kue hasil buatan ku ini" tawar Kim sambil menyerahkan kue yang telah ia buat kepada daddynya.
"Alah, bilang saja itukan buatan mommy" samber Radiel sambil memakan kue yang disodorkan Kim untuk daddynya.
"Hey, enak saja ini buatan ku tahu. Mommy itu tadi buat makan malam, ini baru aku yang buat."
"enggak percaya"
"Yah, terserah lah engga rugi juga" balas Kim sambil mencebikkan bibirnya dan melipat tangannya di dada.
"Hey,, sudah jangan ribut terus. Oh ya Kim ada yang ingin daddy bicarakan dengan mu"
"ada pa dad" balas kim yang sekarang memiringkan badannya untuk bersandar di bahu Radiel.
"huh barusan saja marah-marah, sekarang manja-manja." kata Radiel kesal.
"terserah akulah" jawab kim cuek dan lanjut memakan kue nya.
"Begini Kim, daddy telah menerima lamaran dari rekan kerja daddy"
"maksudnya?"
"ya maksud daddy kau itu dijodohin sama rekan kerja daddy, mana rekan kerja daddy kan udah tua semua,, wkwkwk" kata Radiel mengompori Kim. Mendengar itu lantas saja Kim membulatkan matanya.
"APA!! apa maksudnya ini daddy, benarkan itu? Daddy menjodohkanku dengan pria tua blangkotan"
"tidak Kim jangan dengarkan kakak mu itu. Daddy menerima perjodohan antara kau dan cucu rekan kerja daddy"
"tidak mau" jawab Kim final
"tapi Kim..." belum selesai Rangga (daddy nya Kim) bicara Kim sudah memotong ucapannya..
"tidak mau, pokoknya Kim tidak mau. Sudahlah lebih aku pulang. Kak aku pulang" pamit Kim kepada Radiel, langsung saja Kim keluar dari ruang keluarga bahkan Kim melewati begitu saja mommy nya yang baru keluar dari dapur.
"Kim tunggu" teriak Rangga hendak mengejar anak bungsunya itu.
"sudahlah dad, biarkan dia dulu. Dia mungkin masih shok karena daddy tiba-tiba menjodohkannya" Rangga pun hanya bisa memijat pelipisnya mendengaf si sulung beekomentar. Bahkan ia pun mengabaikan sang istri yang bertanya apa yang sudah terjadi.
**********
Slow update
See u 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Stalker Husband (HIATUS)
Romance18++ Sebelumnya aku udah kasih tahu kalo ini konten dewasa. Jadi kalo ada yang enggak suka sama konten ini mohon kerja sama nya ya, jangan menghujat :') ------------------------------------------------------- Gimana rasanya saat kita distalker sama...