11. Pra-Nikah

3.3K 124 0
                                    

*******

"jadi kapan?" itu pertanyaan yang diluncurkan oleh ayahnya Kim, setelah hanya ada keheningan diantara mereka.

"besok om" jawab Dave tegas

"apanya yang besok?" Radiel, yang masih terbakar emosi itu langsung menimpali ucapan Dave.

"ya besok kami akan menikah". Jawab Dave. "kau gila" kata Kim yang sudah tak habis pikir dengan jalan pikiran pria yang sedari tadi terus menggandengnya. "Tidak" jawab Dave masih mempertahankanbwahah dinginnya itu.

"aku merestui pernikahan kalian berdua"

"APA!!" bukan, itu bukan suara Kim ataupun Radiel. Tapi itu suara sosok perempuan yang hampir setengah baya yang baru saja keluar dari taman belakang. Yang tak lain adalah ibu dari Kim.

"siapa yang akan menikah?" tanya-nya penasaran.

"saya tante, saya akan menikah dengan anak tante besok" jawab Dave

"oh yang benar saja-" belum selesai ibu Kim menjawab, Kim sudah menyela terlebih dahulu. "benarkan mom yang benar saja, masa kita kenalan aja baru barusan, langsung lamaran. Terus langsung ngajak nikah besok yang bener aja."

"Mom sejutu!" jawab Ibu Kim tanpa mendengarkan apa yang diocehkan oleh anak bungsu tersayangnya itu.

"WHAT!!" pekik Kim tidak terima.

"tidak bisa, ini tidak bisa terjadi. Aku tidak mau menikah dengannya. Tidak mau. Pokoknya tidak bisa. Pernikahan ini tidak akan pernah bisa terjadi" kim kembali melanjutkan kata-kata nya.

"Kim, kamu harus menikah besok dengan Dave!" perintah sang ayah dengan nada yang tidak bisa terbantahkan.

"tapi, daad" elak Kim

"pokonya harus, atau kau lebih memilih daddy jodohkan dengan cucu klien daddy. Dan daddy jamin kalian akan menikah seminggu kemudian." mendengar ucapan sang ayah Kim hanya diam mematung. Dia bingung disisi lain dia tidak mau dijodohkan, di sisi lain pula dia tidak manikah dengan orang di sebelahnya ini.

"emm,, daddy bolehkah Kim berbicara dengan Dave sebentar"

Ayah Kim mengangkat alisnya sebelah sebelum mengangguk mempersilahkan.

Kim langsung menyeret Dave menuju ke taman belakang yang ada di rumah Kim. Dave hanya diam dan menuruti kemana Kim akan membawa nya.
Sesampainya di taman belakang Kim mengajak Dave untuk duduk. Tanpa basa-basi Kim langsung menyampaikan apa yang ada di dalam otak cantiknya itu.

"begini Dave aku---"

"tidak!" belum sempat Kimenyampaikan apa maksud dan tujuannya Dave sudah memotongnya terlebih dahulu. Dan tentu saja itu menyulut emosi Kim

"apanya yang tidak??" tanya Kim dengan nada yang mulai naik.

"apapun yang ada di otak cantik mu aku tidak akan menyetujuinya."

"memangnya kau tahu apa yang aku pikirkan,huh?

"semacam surat kontrak konyol, seperti hal cerita picisan bukan?" jawab Dave lugas

Sial!. Rutuk Kim dalam hati bagaimana pria ini bisa tahu.

"baiklah, begini Dave biar akau luruskan. Aku setuju menikah dengan mu dengan syarat kita akan bercerai setelah dua tahun. Dan selama itu kau tidak boleh menyentuhku. Kita bisa berhubungan layaknya suami istri selain berhubungan badan, kalau sebatas ciuman aku masih bisa untuk menerimanya" jelas Kim panajang lebar, setelah jeda beberapa saat dan tidak ada tanggapan apapun dari Dave selain tatapannya yang datar Kim pun kembali bersuara."Dave.."

"bukankah kau hanya ingin menikah sekali seumur hidupmu, seperti yang kau katakan tadi saat dimobil. Begitu pun aku, aku hanya ingin menikah sekali seumur hidupku."

"iya, tapi... Tapi aku tidak bisa, aku tidak mencintai mu."

"lalu apakah ada pria lain yang kau cintai"

"ah itu em...em itu.." Kim ragu, sungguh selama ini ia terlalu sibuk dengan dunianya sendiri. Ia terlalu menikmati pekerjaannya sebagai fokter sampai ia tak pernah memikirkan sekalipun untuk yang namanya pacaran. Begitu pun dulu saat masa remaja yang ia pikirkan hanyalah belajar. Belajar dan belajar

"sudahlah aku tahu kau tak punya pilihan, pilihan mu hanya satu menikah denganku."

"sudah ku bilang aku akan menikah denganmu dengan syarat yang tadi aku sebutkan"

"tidak bisa, kau tahu aku ini pria dewasa. Aku punya kebutuhan biologis yang harus kau penuhi nantinya sebagai istriku." jawab Dave to the point.

Setelah lama berpikir akhirnha Kim menjawab "baiklah, kita jalani pernikahan ini. Dan kau harus janji jika nanti suati saat aku sudah tidak kuat dengan pernikahan ini kau karus menceraikan aku." Dave menyeringan dalam hari ia berkata "tidak akan sayang, kau akan bahagia selamanya bersama ku sehingga kau takkan punya waktu untuk memikirkan berpisah dengan ku."

"ya" jawan Dave singkat.

"dan satu lagi,, aku.. Aku.. Tidak ingin punya anak darimu. Tidak sampai aku siap." Dave terdiam sejenak. Sebelum akhirnya mengangguk.

"kita lihat nanti saja sayang"

*********

"jadi bagaimana?" tanya ibu Kim tak sabar, setelah melihat Kim dan Dave yang baru keluar dari taman belakang.

"Kim setuju untuk menikah dengan Dave"

"oooh akhirnya" jawab ibu Kim bahagia

"tapi tidak besok"

"kenapa?" tanya Dave

"setidaknya beri aku kesempatan untu bersiap-siap segala hal. Seperti fitting baju?" kilah Kim

"semuanya sudah ku persiapkan dengan matang, jadi besok kita bisa langsung menikah"

"tidak. Setidaknya beri aku waktu satu minggu" pinta Kim

"dua hari"

"satu minggu, pleasse!"

"dua hari. Titik"

"baiklah"


************


Yeyeyeye,, tunggu next nya ya, insyaAllah next chap pernikahan  Dave sama Kim

Jangan lupan vote n commnat okey readers..

See u 😘

My Possesive Stalker Husband (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang