Cuy, saya saranin baca dulu seri pertama nya judulnya My Blood. Tapi, klo mau langsung baca juga gk apa sih. Hanya saja kalau kurang nyambung silahkan baca seri pertamanya yg berjudul My Blood dan seri kedua berjudul My Body. Okeee, makasiii.
.
○●○
Awal yang pantas disebut akhir
🔥
"Bisakah kau mematikan cahaya lilin itu?" Tanya Hansel sambil menutup sebuah buku tebal yang menjadi pusaka institut tersebut--Buku Agung.
Natasha yang hanya menggunakan piama itu pun mulai menggulung rambutnya asal-asalan, "Entahlah. Ngomong-ngomong, piama ini tidak nyaman. Aku lebih nyaman menggunakan baju dalaman biasa dan celana pendek saja," Jawab Natasha yang wajahnya terlihat sedikit risih.
Hansel terkekeh, "Ayolah. Kau terlihat manis menggunakan piama tersebut," Hansel mengusap-usap rambut Natasha yang baru saja gadis itu selesai gelung.
Natasha mencebikkan bibirnya, "Kau seperti tidak pernah memiliki seorang adik saja."
Hansel tersenyum, "Aku punya. Itu sebabnya aku mendandani dirimu menggunakan piama bergambar kucing yang menggemaskan ini," Lagi-lagi Hansel menarik kedua pipi Natasha seperti karet.
Membuat gadis itu terkekeh, "Yeah, aku tahu. Ku izinkan tapi hanya untuk malam ini, ya."
Hansel mengangguk, "Iya, jika kau berhasil memadamkan api lilin tersebut," Hansel menunjuk tiga tangkai lilin yang masih menyala dan tersusun di atas sebuah meja.
Natasha merenggangkan tubuhnya, "Baiklah, Hans. Mundurlah sedikit dan berikan aku sedikit ruang," Ucap Natasha penuh percaya diri.
Natasha berdiri tegak setelah dirasa Hansel sudah berdiri jauh di belakangnya. Kedua matanya menatap api lilin yang bergelut kesana-kemari seperti mengejek Natasha. Kedua tangan Natasha merenggang dan rileks bersamaan dengan pikiran yang mulai terfokuskan. Natasha menghembuskan nafas perlahan, kemudian memejamkan kedua mata selama beberapa detik dan...
Setelah Natasha membuka kedua mata. Iris kedua matanya berubah menjadi hitam pekat. Dan sekali tatap saja, api yang bergelut tadi langsung padam sekaligus tiga bagaikan tertiup angin dan menyisakan asap kecil yang terbang, lalu menghilang sebelum sampai di langit-langit.
Natasha kembali memejamkan kedua mata dan setelah ia membuka kedua matanya lagi, iris kedua matanya berubah menjadi seperti semula.
Natasha mengerjap dan menyentuh keningnya. Beberapa hari ini sejak perginya Orlando ke Heaven City, ia mati-matian mempelajari kekuatannya hingga sampai waktunya ia bisa benar-benar mahir mengendalikan kekuatannya itu sendiri. Untungnya saja Natasha bisa membaca buku agung sebagai buku panduannya.
"Kau baik-baik saja, Nath?"
Natasha merasaka lengan kekar milik Hansel melingkar di pundaknya.
Natasha pun menengadah untuk menatap wajah Hansel sambil tersenyum tipis, "Aku baik-baik saja," Kemudian, Natasha langsung melangkah keluar ruangan tersebut-- meninggalkan Hansel yang berdiri mematung menatap punggung Natasha yang menghilang di balik pintu.
Hansel menghela nafas. Ia tahu beberapa hari ini mood Natasha seringkali berubah-ubah dalam waktu yang cepat. Terkadang gadis itu bisa merasa lucu dan terkadang ia merasa kesepian. Di saat seperti itulah Hansel hanya bisa diam dan tak mengganggunya sampai akhirnya Natasha bisa kembali seperti sedia kala.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Blood : Witch Hunter
FantasiSebuah rahasia yang kembali terungkap. Natasha memiliki perasaan buruk setelah perginya Orlando ke sebuah kota terpencil yang diberi nama "Heaven City". Menurut rumor kota tersebut di serang oleh penyihir yang bersekutu dengan iblis. Dan pernyataan...