Chapter 5

207 20 0
                                    

*Mansion Uchiha*

Wajah fugaku terlihat serius saat menatap putra sulungnya, Itachi. Setelah sarapan fugaku meminta kedua putra untuk berbicara hal yang penting terlebih dahulu di ruang kerjanya.

"Salah satu dari kalian akan aku jodohkan dengan putri dari kolegaku" ujar Fugaku datar tanpa basa basi. Sekilas wajah kedua putra Fugaku itu itu terlihat terkejut tapi kembali datar.
"Kapan ?"
"Malam ini kalian akan bertemu, setelah 1 bulan kalian akan bertunangan" Itachi menghela nafasnya dan bangkit dari tempat duduknya berniat pergi dan bergumam pelan.
"Hn"
"Sasuke ada yang ingin kau katakan?" tanya Fugaku datar
"Tidak" jawab sasuke singkat dan berlalu pergi tanpa mengatakan apapun.

*Mansion Haruno*

Sakura menatap kedua orang tuanya dengan mata berbinar.
"TOUSAN KAASAN AKU RINDU" teriak sakura kencang dan memeluk kedua orang tuanya erat.
"Hahaha kau sudah besar Saku tapi sifatmu masih seperti anak kecil saja" ledek mebuki mengelus kepala merah muda putrinya.
"Menyebalkan" rajuk sakura menggembungkan sebelah pipinya membuat kizashi dan mebuki kembali tertawa.

"Maafkan Saku karena baru datang untuk menemui tousan dan kaasan." ujar sakura dengan wajah menyesal. Kizashi dan mebuki hanya tersenyum maklum.
"Sudahlah nak yang penting kau datang kemari untuk menemui kami" Kizashi menepuk puncuk kepala Sakura lembut, menenangkan putri kesayangannya.

Sakura kembali tersenyum lembut dan menceritakan tentang masa-masanya saat di London. Hingga tiba saat dimana sakura menceritakan Sasori, kekasihnya.
"Tousan tahu dia sangat baik dan penuh perhatian, yah walaupun dia agak menyebalkan tapi dia..-" sakura menghentikan ceritanya saat melihat wajah ayah dan ibunya yang terlihat terkejut dan sedih.

"Tousan kaasan ada apa? Apa aku salah berbicara?" tanya sakura lembut.
"Tidak apa-apa nak, kami baik-baik saja" ucap Kizashi sambil tersenyum tapi sakura tahu kalau senyuman itu bukanlah senyuman tulus.
"Aku tahu kalian berbohong cepat katakan ada apa?" paksa Sakura menatap kedua orang tuanya yang hanya diam saja.
"Berjanjilah kau tidak akan marah nak," sakura mengeryitkan dahinya bingung memdengar ucapan ibunya.
"Aku berjanji ibu"
"Begini sebenarnya perusahaan tousan sedang dalam masalah dan terancam bangkrut." Sakura membelalakkan matanya terkejut.
"Lalu?"
"Lalu kami meminta tolong pada Uchiha Corp, mereka setuju tapi dengan satu syarat. Kau akan dijodohkan dengan salah satu putra mereka" ujar Kizashi dengan wajah putus asa. Pria paruh baya itu menatap putrinya dengan pandangan bersalah.
"Maafkan tousan nak,"
"Lalu jawaban kalian apa?" tanya sakura dengan suara bergetar.
"Kami belum memutuskan nak, semua keputusan ada padamu." jawab Mebuki mengusap bahu sakura pelan.
"Kalau aku tidak setuju perusahaan yang tousan bangun dengan susah payah akan bangkrut. Tapi jika aku setuju kemungkinan besar perusahaan tousan akan selamat" gumam sakura lirih membuat mebuki  menangis melihatnya.
"Kebahagiaanmu lebih penting nak, jika kau tidak setuju maka tidak usah menerima ini" Sakura menggigit bibirnya menahan tangisannya begitu mendengar ucapan ayahnya barusan.

My Love {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang