Bagian 11

204 19 1
                                    

Sakura menghela nafasnya lelah. Setelah makan malam Itachi pamit pulang dan berkata besok akan datang kemari untuk mengantarnya pergi ke Kampus. Yeah sakura sudah bisa masuk kuliah besok, sungguh sakura tidak sabar menunggu hari esok. maniknya menatap langit-langit kamar dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Hah maafkan aku sasori-kun. Aku sadar aku sudah melukaimu dan membuatmu kecewa sungguh maafkan aku. Tapi disisi lain aku juga tidak bisa meninggalkan Itachi dan mengabaikannya. Mengingat dia memohon padaku membuatku juga ikut tersakiti. Gomennasai. Mungkin kau benar aku bukanlah gadis baik karena dengan mudahnya berpaling pada pria yang baru kukenal dengan begitu mudahnya." lirih sakura.

Drtttt drtttt drtttt

Sakura tersentak dan mengambil handphone-nya yang berbunyi.
"Moshi-moshi"
"......."
"Sa-sasori-kun"
"......."
"Harus besok?"
"......"
"Baiklah aku akan datang"
"......"
"Aku datang sendiri saso"
"......"
"Ya, sampai jumpa"

Sakura menghela nafasnya lelah, besok akan menjadi hari yang sibuk.
'Menyebalkan'

                 ******************

Sasori memandang handphone-nya dengan ragu. Sungguh rasanya dia ingin bertemu Sakura dan berbicara dengannya.
'Sial lebih baik aku hubungi saja'

"Moshi-moshi"
Sasori berdehem sebentar saat mendengar suara sakura.

"Sakura"
"......."
"Hn bisa kita bertemu besok?"
"......."
"Hn ada yang ingin aku bicarakan. Kita bertemu di cafe biasa jam 2 siang. Aku harap kau datang"
"......."
"Hn, apa kau akan datang dengan tunanganmu itu eh?"
"......."
"Terserah jangan datang telat besok"
"......."
"Hn"

Pria bersurai merah itu menghela nafasnya dan membaringkan tubuhnya dikasur king size miliknya dengan wajah lelah.
"Aku merindukanmu saki, sangat. Kenapa kau lakukan ini padaku? Kenapa?" gumam sasori dengan wajah terluka.

                 *******************

Semburat merah tipis tampak menghiasi wajah cantik sakura. Bayangan Itachi yang menciumnya tadi pagi membuat wajahnya selalu terasa panas. Maniknya menatap Itachi yang tampak tenang melalui sudut matanya.

'Huh kenapa ia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa' batin sakura heran sekaligus jengkel.

Tapi walaupun begitu tak dapat dipungkiri bahwa ia merasa bahagia akan perhatian kecil pria itu.

*FLASHBACK ON

Kakinya melangkah dengan terburu-buru menuruni tangga apartemennya. Shit ini semua karena ia bangun kesiangan. Sungguh hari yang indah.

Ting Tong

Gadis itu berdecak dan berjalan kearah pintu dengan tergesa-gesa. Tubuhnya hampir mencium lantai karena tidak sengaja menginjak bantal sofa yang ada dibawah.

My Love {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang