Bagian 6

211 20 0
                                    


"Hn Sakura akan aku jodohkan dengan putraku ...-"
Putri tunggal Haruno itu terlihat tegang karena menunggu ucapan Fugaku.
"Uchiha..-"
"Ah bagaimana kalau kita Suruh sakura menebaknya dulu" potong Mikoto membuat Sakura semakin tegang.
"A-apa ta-tapi..-"
"Aku setuju denganmu mikoto-chan. Ayo saku tebak siapa yang akan dijodohkan denganmu"
'Huh memangnya ini permainan apa' batin sakura semakin gusar.
"Aku.."
Manik emeraldnya menatap Sasuke yang tengah menatapnya lekat maniknya kembali bergulir kearah Itachi yang terlihat acuh dan memilih memandang gelas minumnya. Tatapan matanya terlihat kosong.

Entah mengapa melihat tatapan kosong itu membuat Sakura sedikit khawatir.
"Itachi" gumam Sakura tanpa sadar membuat Mikoto yang mendengarnya berteriak heboh.
"Kyaaa bagaimana kau bisa tahu sakura-chan"
"Hah?" beo sakura tidak mengerti lalu  kembali menatap Itachi yang juga menatapnya dengan sorot mata yang aneh.
"Hn Sakura akan aku jodohkan dengan Itachi putra sulungku" ujar Fugaku tenang.

Awalnya Sasuke-lah yang akan dipilih oleh Fugaku tapi putra bungsunya itu menolak dengan sangat keras. Dengan dalih tidak tahu siapa gadis itu dan ingin serius dulu dengan kuliahnya. Oleh karena itu pilihan terakhir jatuh pada Putra sulungnya, Uchiha Itachi.

"Jadi bagaimana sakura kau setuju-kan?" tanya mebuki cemas.
"Yah aku setuju" gumam sakura lirih.
"Kyaa kita akan jadi besan mikoto" pekik mebuki bahagia begitu pun dengan mikoto. Sedangkan fugaku dan kizashi hanya tersenyum penuh kelegaan.

"Ne saku ayo ajak Itachi-kun berbicara dan jalan-jalan di taman belakang" perintah mebuki dan langsung dituruti Sakura.
"Ayo Itachi-san"
"Hn"

Kedua insan itu berjalan dengan canggung kearah taman belakang. Sakura langsung duduk di bangku yang ada disana dan mempersilahkan Itachi untuk duduk juga.

"Maaf" bisik sakura pelan. Itachi hanya diam dan memilih menatap langit malam yang gelap.
"Itachi maafkan aku"
"Hn"
"Hn itu artinya apa?" tanya sakura bingung. Oh ayolah sakura sama sekali tidak mengerti arti kata 'hn' itu.  Walaupun dia sering mendengarnya.
"Berhenti mengucapkan kata maaf" ujar Itachi dingin membuat Sakura sedikit ciut.
"O-oke"

"Kenapa?" Tanya Itachi Ambigu membuat Sakura lagi-lagi kebingungan.
"Maksudnya?"
"Kenapa kau menerima perjodohan ini?" raut wajah Sakura berubah sendu.
"Aku tidak mau mengecewakan orang tuaku. Mereka sudah banyak berkorban demi kebahagiaanku Oleh karena itu aku ingin membalasnya dengan membuat mereka bahagia. Aku tidak mau menjadi seseorang yang egois" jelas Sakura dengan senyuman getir diwajahnya.
"Kau sendiri, kenapa kau menerimanya?"
"Untuk menebus semua dosaku dimasa lalu"
"Hehh apa maksudnya?" tanya sakura dengan wajah heran.

'Kenapa dia selalu mengatakan sesuatu yang tidak aku mengerti sih' batin sakura jengkel.

"Hn, kau tidak perlu tahu"
"Menyebalkan" cibir sakura pelan berharap pria disampingnya tidak mendengar.
"Aku mendengarnya Sakura"
"Ehh ahhaha tadi itu tidak sengaja itachi-san. Jangan tersinggung yah" ujar sakura kikuk sembari menggaruk pipinya yang tidak gatal. Kebiasaanya saat sedang gugup.

"Bagaimana dengan sasori?"
"A-apa? Ah itu aku juga bingung. Jujur aku takut untuk memberitahu ini padanya. Aku tidak ingin kehilangan dia, aku tidak sanggup jika harus melihat wajah kecewa dan terlukanya" lirih Sakura menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Kalau begitu jangan beritahu" ujar Itachi membuat sakura tersentak.
"Tapi cepat atau lambat dia juga akan tahukan" sergah Sakura
"Kalau begitu beritahu dia, siap tidak siap, mau tidak mau. Jangan sampai dia tahu dari orang lain karena jika dia tahu dari orang lain dan bukan darimu dia akan jauh lebih terluka" saran Itachi membuat sakura tertegun memikirkannya.
"Kau benar Itachi-san"

Sakura menatap pria disampingnya dengan tatapan hangat.
"Terima kasih untuk saranmu. Aku tidak menyangka kau bisa mengatakan hal sebijak itu"  kekeh sakura membuat Itachi mendengus geli mendengarnya.
"Terserah"
"Hei tidak usah merajuk seperti itu Ita-kun" goda sakura membuat Itachi berdecak sebal.
"Diamlah sakura" sakura yang melihat wajah kesal itachi tidak bisa menahan tawanya lagi.
"Hahhaha aku suka wajah cemberut mu itu itachi-kun benar-benar lucu" Sakura menghentikan  tawanya dengan wajah kikuk saat menyadari Itachi menatapnya dengan tajam,
"Hehhehe gomen,ne Itachi-kun eh..-" Sakura menutup mulutnya setelah sadar bahwa ia memanggil Itachi dengan suffiks Kun.
"Go-gomen a-aku refleks mengatakannya"

"Hn tak apa, kau bisa memanggilku seperti itu" gumam Itachi pelan.
"Benarkah wahh itu artinya kau akan menjadi sahabat dekatku seperti Sasuke-kun dan Naruto-kun" ujar sakura dengan wajah riang.
"Hn"
"Ne, itachi-kun kalau boleh tahu kau sudah memiliki seseorang yang spesial? Maksudku aku akan benar-benar merasa bersalah pada gadis itu. Aku tahu bagaimana rasanya harus kehilangan orang yang kita cintai" gumam sakura menundukkan kepalanya. Memilih memainkan jarinya di ujung dress yang dipakainya.
"Ada"

Deg

"Ma-maaf"
"Bukankah sudah kubilang jangan mengucapkan kata itu lagi" ujar Itachi tajam membuat sakura ciut.
"Hehhehe aku lupa, lalu bagaimana?"
"Dia sudah bukan milikku, aku memang mencintainya tapi tidak dengan dirinya" Itachi menatap mata Sakura saat mengatakannya membuat sakura gugup karenanya.

'Astaga kenapa aku gugup hanya dengan melihat matanya' batin sakura resah mencoba mengenyahkan pikiran anehnya.

"A-ah begitu aku mengerti"
"Hn"
Sakura menghela nafasnya lega karena pria Uchiha itu sudah mengalihkan matanya kearah langit lagi.
"Langitnya begitu cerah"
"Hn" sakura mendengus mendengar jawaban singkat Itachi. Entah kenapa semakin lama udaranya semakin dingin membuat sakura sedikit menggigil. Gadis itu menggosok gosok kedua telapak tangannya guna mengusir hawa dingin.

Sakura tersentak kaget saat Itachi memberikannya jas pria itu.
"Pakailah kau kedinginan"
"A-ah tidak perlu kau juga membutuhkannya" tolak sakura halus.
"Aku tidak menerima penolakkan" Kakak Sasuke itu memakaikan jas hitamnya di tubuh mungil sakura, membuatnya merasa lebih hangat berkat jas Itachi yang agak besar ditubuhnya.
"Terima kasih Itachi-Kun"

Tidak terasa sudah hampir 1 jam Sakura dan Itachi berbincang, yah walaupun sakura-lah yang lebih banyak bicara dan ditanggapi seperlunya oleh Itachi.
"Mau sampai kapan kalian disini heh?" tanya seseorang dengan nada sinis membuat Sakura tersentak dan menolehkan kepalanya cepat.

"Ehh Sasu-kun kau ada disini?" tanya sakura membuat sasuke mendengus mendengarnya,
"Tidak nona aku ini iblis dan sasuke ada di alam gaib. Ya tentu saja ini aku bodoh" cibir Sasuke membuat perempatan siku-siku hadir di kening sakura.
"Kau bilang aku apa tadi pantat ayam?" desis sakura marah
"Aku rasa kau tidak tuli pinky"
"Kau-"
"Apa?" tantang Sasuke dengan wajah angkuhnya.

"Cih tidak berubah masih saja bermulut manis" Ucap Sakura dengan menekankan kata 'manis' nya.
"Hn masih berjidat lebar" balas Sasuke
"Diam kau ayam"
"Kau yang diam pinky"
Itachi menghela nafasnya melihat pertengkaran tidak berguna adik dan calon tunangannya.

'Aku tidak yakin mereka bersahabat' pikirnya menatap Sasuke dan Sakura aneh.

My Love {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang