Bagian 14

365 25 8
                                    

"Berhenti menggerutu Cherry" desis Itachi tajam pasalnya sedari tadi gadis itu terus menggerutu dan mengumpat.
"......"
"Sakura"
"......"
"Haruno" desis Itachi untuk kesekian kalinya.
"......"
"Jangan salahkan aku jika aku mencium bibirmu disini Sakura" Manik emerald gadis itu terbelalak dengan wajah merona.
"Sialan jangan macam-macam kau mesum" ancam Sakura dengan suara yang sedikit keras.

Beruntung Restaurant itu sedang sepi jadi Sakura tidak perlu malu jika berteriak seperti itu.
"Hn, makan cepat setelah itu ikut aku"
"What?"
"Sepertinya kau memang tuli. Apakah aku harus mengatarmu ke klinik THT sekarang" sinisnya kejam membuat wajah sakura semakin ditekuk.
"Terserah kau saja Uchiha"
"Hn"

'Cih dasar patung sadis, dia itu punya perasaan tidak sih? Selalu saja mengatakan sesuatu yang menyakitkan. Menyebalkan' rutuk sakura dalam hati.

"Habiskan makananmu!" Sakura mencibir pelan dan mendelik pada Pria didepannya dengan sinis.
"Tanpa kau suruhpun akan aku habiskan"
"Hn"
"Huh"

Manik hitam Itachi tampak memperhatikan setiap ekspresi yang dikeluar oleh gadisnya. Sakura memang gadis yang unik, mood-nya selalu berubah dengan cepat. Sikapnya juga selalu apa adanya. Bahkan gadis itu juga tidak pernah segan untuk membentaknya. Tidak seperti gadis lain yang selalu mencoba terlihat anggun saat didepannya dan itu selalu membuat Itachi muak.

Sakura meminum jus nya dalam sekali teguk dan menatap piring makanan nya yang sudah bersih tanpa tersisa sedikitpun dengan raut bangga.
"Ikut aku" perintahnya sambil menarik tangan Sakura ke arah Rooftop yang ada di Restaurant.
"Yak kau mau membawaku kemana Itachi ?!"
"Hn" acuhnya.
Tangan besarnya menggenggam tangan mungil Sakura lembut dan memeluk gadis itu dari belakang.

"I-itachi-kun a-apa yang kau lakukan?" Pria itu tidak menjawab dan hanya menyeringai kecil.
"I-itachi-kun lepaskan aku. Kalau ada yang melihat bagaimana?"
"Biarkan dan nikmati saja."
"Dasar mesum"
"Ck, daripada kau mengataiku, lebih baik kalau kau melihat langit yang ada di atas Cherry."
"Huft terserah"

Sakura mengerucutkan bibirnya dan menatap langit yang terlihat begitu indah dan biru. Tidak ada awan yang menghiasi langit hingga warna birunya bisa sakura lihat dengan sangat jelas.
"Indah"
"Kau lebih Indah bagiku"

Deg

"I-itachi-kun apa kau sedang menggombal?" tanya sakura dengan wajah pucat pasi entah karena apa.
"Apa kau pikir aku ini seseorang yang mudah mengumbar kata cinta pada setiap gadis eh" Sakura membelalakkan matanya mendengar jawaban Itachi.

NGINGGGG

"Akh" sakura mencengkram kepalanya yang terasa sakit dengan erat.
"Cherry ada apa? Kau baik-baik saja?" tanya Itachi cemas yang dibalas gelengam kepala Sakura.
"A-aku baik Ita"
"Tidak, wajahmu sangat pucat. kita ke rumah sakit sekarang" putus Itachi yang langsung dicegah sakura.
"Jangan berlebihan Ita, aku baik-baik saja. Ini hanya sakit kepala biasa"
"Kau yakin?"
"Ya" sakura mengusap rahang kokoh Itachi lembut dan menatap manik hitamnya lembut.
"Kau sungguh baik-baik saja?"
"Aku baik Itachi-kun"
"Syukurlah" gumamnya lirih tapi masih bisa didengar Sakura dan membuat hati gadis itu kembali hangat.
"Itachi-kun?"
"Hn"
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya ?" tanya Sakura dengan senyuman miris membuat tubuh Sulung Uchiha itu Membeku.

****************

Manik hazel Sasori terus menatap wajah pucat Shion yang tengah terbaring lemah di kasur rumah sakit.
Tangannya juga terus mengelus pucuk kepala Shion dengan lembut.
"Bangunlah jangan buat aku khawatir"

CEKLEK

"Sasori"
"Kabuto?"
"Ya, kau sebaiknya istirahat sasori dan tidak usah terlalu khawatir, dia hanya kelelahan saja. Aku juga sudah memberinya obat bius dan mungkin dia akan sadar beberapa jam lagi"
"Hn terima kasih" ujarnya pelan dan kembali menatap wajah cantik gadis bersurai pirang itu.

"Kau masih mencintainya?"

Deg

"Apa maksudmu kabuto?"
"Kau tahu maksudku Sasori."
"Cih aku sudah melupakan perasaan ku padanya Kabuto. Sekarang aku sudah mencintai gadis lain-" manik Hazel itu membulat saat menyadari sesuatu yang sempat ia lupakan.
"Ada apa?" tanya kabuto heran melihat wajah panik Sasori.

"Sial sudah jam 3, aku benar-benar terlambat" racaunya sambil mengacak-acak rambutnya frustasi. Tangannya meraih handphone yang ada di sakunya dan mencari nama seseorang yang saat ia sayangi.

Sakura

****************

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya ?" tanya Sakura dengan senyuman miris membuat tubuh Sulung Uchiha itu Membeku.
"Cherry, aku-"

Drttt drttt drtttt

Sakura segera mengambil handphonenya yang tanpa sadar menepuk keningnya keras.

'Gawat aku lupa kalau aku sudah ada janji dengam Sasori-kun'

"Ekhem moshi-moshi Sasori-kun"

"Saki maafkan aku karena aku rasa, seperti aku tidak bisa datang kesana." ujar Sasori to the point

"Eh baiklah kalau begitu Sasori-kun. Aku juga sebenarnya ingin minta maaf karena hari ini aku ada kelas dan aku tidak bisa menemuimu. Sungguh maafkan aku "

"Huft aku rasa kita sama-sama sibuk, kalau begitu lain kali saja ne?"

"A-ah e-eh iya iya, sampai jumpa Saso"

"Hn sampai jumpa Saki"

"Sampai jumpa" lirih Sakura

Matanya terlihat sendu saat mendengar Sasori memanggilnya dengan panggilan Saki.

'Bahkan aku lupa kapan terakhir kali kau memanggilku saki Saso '

"Ada apa?"
"Huft aku lupa kalau aku ada janji dengan Sasori-kun. Padahal aku ingin bertemu dengannya."
"Tsk"
"Ini semua salahmu baka, untung dia ada urusan dan membatalkan janji itu. jadi aku tidak perlu mencari alasan." Manik hitam itu mendelik dan beranjak menjauhi Sakura.

"Yak Uchiha kau mau kemana?!"
"Hn"
"Haish dasar triplek antar aku pulang, cepat!" perintah Sakura tanpa memperdulikan tatapan sengit Itachi.
"Bodoh"

"Hei Itachi-kun?"
"......"
"Itachi?"
"......"
"Uchiha?"
"......" Sakura mengerutkan keningnya dan berdecak pelan.
"Kau ada masalah apa denganku hingga mengabaikan ku Keriput?!"
"Hn"
"Terserah kau saja!" acuh Sakura walau dalam hati ia sudah sangat jengkel karena sikap dingin dan menyebalkan Itachi.

Manik emerald Sakura memansang jalanan yang dilalui-nya dengan pandangan kosong. Pikirannya kembali berputar pada ucapan yang diucapkan Itachi saat di rooftop Restaurant.

'Kenapa ucapannya sama seperti yang ada di dalam ingatan kabur ku?'

"Apa aku melupakan sesuatu dimasa lalu?!" lirih sakura sangat pelan yang mungkin takkan ada yang bisa mendengarnya. Tapi sepertinya Pria disamping Sakura masih bisa mendengar bisikan lirih itu hingga tanpa ia sadari kakinya telah menginjak rem secara tiba-tiba.

CKITTTT BRUK

"Akh" Sakura mengusap dadanya yang berdebar kencang karena tindakan Itachi yang tak pernah ia duga.

"APA KAU SUDAH GILA HAH ?! KALAU MAU MATI JANGAN BAWA - BAWA DIRIKU SIALAN!" Makinya keras dengan wajah pucat pasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang