New begin

82 21 6
                                    

"Jadi gimana kemarin ngedatenya berdua?" Doyeon mencolek colek lengan Chaeyeon yang sedari tadi fokus dengan handphonenya. "Aku kaget loh kamu duduk berdua sama dia di tangga, yah walaupun kamu di ujung kanan dan dia di ujung kiri."

"Tetep aja aku ngga mau berharap, ngga mau suka, ngga mau aja."

"Nanti juga luluh lagi, liat aja hehe." Goda Doyeon

Tring

Kak Minhyun : lagi dimana?

Di kelas

Kak Minhyun : oh

"Apaan sih ngga jelas!" Gerutu Chaeyeon.

Dalam hati Chaeyeon, banyak sekali kata kata yang ingin ia ucapkan. Ingin sekali ia menyuruh Minhyun berhenti berbuat baik kepadanya, bahkan pergi saja dari hadapan Chaeyeon, atau dia sendiri yang harus pergi jauh.

"DOYEOOON!" Teriakan khas suara Ong menggema dari luar ruangan membuyarkan hati kalut Chaeyeon dan Doyeon yang sedari tadi ngintip apa yang temannya buka di handphone. "WOy! Woy!"

"Ada apa kak? Rame banget, kayak pasar."

"Hyojung maunya ada satu ruangan dipakai buat makan gratis pengunjung biar banyak yang dateng. Kan rencana kita cuma buat panitia, haduh."

"Uang darimana deh, mending jadiin bazaar!"

"Ya minta sana sini lah, masa gue ngejual lu, rugi duluan yang beli soalnya lu banyak makan."

"sembarangan kalau ngomong!" Doyeon memukuli tangan Ong yang sehabis itu tertawa tidak berdosa.

"Ngamen di jalan aja gimana?" Cetus Ong. "Nah lu ikut ya Chae, lumayan pasti yang nonton banyak."

"Ngamen?" Chaeyeon berusaha membayangkan apa yang terjadi jika mereka bertiga menjadi pengamen.

"Ya maksud kak Ong itu bukan ngamen tepok tepok pakai botol yang diisi beras, tapi kayak live musik, kayak akustikan gitu " jelas Doyeon.

"Doyeon cantik banget, paling ngertiin gue." Canda Ong sementara Doyeon sudah mengusap usap perutnya seraya mengucapkan amit amit.

"Ya oke deh berangkat aja sabtu atau minggu, gimana?"

"Call! Gue kasih tau Mina sama Mark dulu deh." Ong pun berlari pergi ke kelas lain untuk menemui dua orang anak buahnya tersebut.

"Chae, tau ngga aku keinget siapa kalau disuruh nyanyi begini?"

"Ah kamu aja yang ajak, paling ngga mau." Chaeyeon sudah pasrah duluan.

"Tuh baru diomongin orangnya dateng." Doyeon memberitahu Chaeyeon kalau dari kejauhan sudah ada tampang datar seorang Minhyun.

Chaeyeon tadinya kaget melihat Minhyun berjalan ke arahnya, tetapi ia teringat kembali bahwa tadi memang Minhyun menanyakan dimana keberadaannya.

"Ini daftar acara nanti, Hyojung yang nyuruh kasih ke kamu." Minhyun menyodorkan 2 lembar kertas HVS ukuran A4 yang sudah dipenuhi tulisan.

Chaeyeon menerimanya dan langsung membacanya dengan seriusㅡ walau sebenarnya dia hanya tidak ingin melihat wajah Minhyun. "Ah begitu? Cepat sekali."

"Dia bilang, untuk jadwal akan diselesaikan minggu ini, minggu depan waktunya menyiapkan barang dan minggu terakhir untuk berlatih."

wow

Itu yang terucap oleh hati Chaeyeon, itu kalimat terpanjang yang pernah dikeluarkan seorang Hwang Minhyun beberapa bulan kebelakang ini.

"Baiklah aku mengerti," Chaeyeon menganggukan kepalanya dan kemudian melihat Doyeon tersenyum dengan penuh makna.

Chaeyeon menggelengkan kepalanya namun Doyeon telah menarik ancang ancang untuk berbicara sesuatu.

"Kak Minhyun!"

Chaeyeon hanya bisa menepuk dahinya.

"Ya? Apa Doy?"

"Kak, jadi kak Hyojung mau ada makanan gratis, tapi kan uang divisi konsumsi ngga memadai, jadi. . ." Doyeon sedikit melirik Chaeyeon sebelum melanjutkan perkataannya.

"Jadi?"

"Malam weekend nanti kita mau ngadain live musik di pinggir jalan, kak kan dilihat dari festival tahun lalu kakak nyanyi dan suaranya bagus,"

"Dia ikut?" Tanya Minhyun sambil menunjuk Chaeyeon.

"Ya Chae ikut ngga ikut emang ada urusannya? Ini demi acara kita semua."

"Iya kalau ngga hujan." Cuma itu jawaban yang didapatkan Doyeon dan itu juga kalimat penutup pertemuan mereka pada hari ini.

"Dia pasti tidak mau melihatku kan jadinya bertanya seperti itu."

"Ngga lah ngga!"

Chaeyeon tau kalau temannya hanya menenangkan hatinya sesaat. Selalu begitu.

***

What Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang