"Disini tertulis kalau Nut, dewi langit dan Geb sang dewa bumi menikah,"
"Ya terusㅡ terus apaan?" Chaeyeon udah capek sama temennya yang entah 1 bulan terakhir ini menyemangati dirinya semenjak Chaeyeon mendekralasikan bahwa dia nyerah sama seseorang.
"Ya tandanya kamu juga bisa dong sama dia, gini ya, Chaeㅡ" Doyeon yang lagi asik asiknya nyerocos berhenti karena sesuatu.
"Chaeyeon? Ada titipan coklat nih." Ucap Mingyu sambil melayangkan kotak coklat berbentuk hati ke meja di hadapan Chaeyeon dan Doyeon.
"Ngga bisa slow apa ngasihnya?!" Gerutu Doyeon.
"Udah ah, ngga usah marah marah." Chaeyeon memukul pelan tangan temannya itu. "Makasih ya!"
"Hmm." Mingyu cuma melengos setelah Chaeyeon bilang terimakasih.
"Dasar cowok ngga jelas," kali ini Chaeyeon ikut menggerutu. "Buat kamu aja coklatnya, aku lagi ngga doyan."
"Bener nih? Asik. Makasih ya." Wajah Doyeon berbinar ketika mendengar bahwa coklat itu kini jadi miliknya.
***
Chaeyeon yang sendirian di rooftop rumahnya seperti biasa hanya duduk bersantai dan memainkan bintang dan awan dengan jarinya, seolah olah ia bisa menggeser segalanya.
"Huft. . ." Ia hanya bisa menghela nafas setiap mengingat kejadian sebulan yang lalu, memang masih terasa sesak. Bagaimana tidak? Rasa yang sudah dipendam hampir setengah tahun dan kedekatan yang terjalin selama setahun ini luntur dalam semalam karena keberanian yang ia kumpulkan untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan.
"Hwang Minhyun,"
Nama itu terkadang terucap sendiri di bibirnya.