~ II ~

1K 97 12
                                    

Saat aku akan membungkus pot beserta bunga yang dibeli , aku lupa menggunakan tongkat yang biasanya ku gunakan untuk petumjuk jalan yang akan kulalui supaya tidak menabrak sesuatu.

Namun terlambat sudah ketika aku melangkah tiba” seseorang berteriak memanggil namaku dan juga aku merasa bahwa kakiku tersandung dan akupun mulai kehilangan keseimbangan tubuhku.

“ Awass.. Yoo...... “

Aku tak merasa bahwa tubuhku jatuh ke lantai, karna ada seseorang yang memegangi tanganku dan pinggulku. Seakan dia menahan supaya diriku tak jatuh ke lantai. {ambigu bahasalu thor}555.

“ yoo kau tak apa”, apakah ada yang terluka? “ tanya orang tersebut.

“ aku baik” saja tuan, jadi terimakasih atas pertolongan tuan dan juga saya ingin meminta maaf “

“ ohh tak apa yoo, huh.. minta maaf untuk apa? “ tanyanya lagi.

“ untuk bunga dan potnya tuan, saya sudah merusaknya “ tentu saja aku meminta maaf, karna ulahku, bunga yang seharusnya sudah bisa di bawa pulang oleh pembeli ntersebut lalu aku mengacaukannya dengan acara kakiku tersandung dan menjatuhkannya.

“ yoo... , ohhhh.. wayo anak ibu tidak apa” “ tanya ibuku.

“ tak apa ibu, tuan ini sudah menolongku.  Tak terjadi apa” padaku bu.. “ jelasku.

“ terimakasih tuan telah menolong anakku, ohh.. bukannya kau.. “ aku mendengarkan ucapan trimakasih ibuku pada orang tersebut tapi ketika ibuku ingin mengatakan sesuatu lalu ibu seperti terbungkam. Hanya keheningan yang ada.

“ ibu, apakah ibu mengenal tuan ini? “ tanyaku heran.

“ ohh.. iya yoo, tentu saja ibu kenal. Dia adalah pelanggan yang selalu datang kesini untuk membeli bunga “ jelas ibu wayo.

“ ohh jadi dia pelanggan ibu, maaf tuan saya mengacaukannya. Seharusnya ibu saya yang melayani tuan. Jadi permisi tuan saya ingin kedalam “ lalu aku beranjak dan membawa tongkat dan berjalan menuju ke dalam.


-----------------^^^-----***----^^^----------------

PoV phana

RUMAH SAKIT IT KHONGTHANIN

Hari ini sungguh melelahkan, kenapa begitu banyak hal yang akan ku kerjakan pada hati ini. Hari ini akan ada 2 oprasi dan seterusnya akan melanjutkan membahas tentang rapat 1 pasien yang akan di oprasi namun banyak sekali resiko yang harus di ambil. Semua itu membuatku pusing.

Lalu aku berjalan menuju ruanganku, setelah sampai di ruangan aku menghepaskan tubuhku pada sofa panjang di ruanganku. Dengan posisi tengkurap {bahasa apaan sihh 555} lalu aku menyampingkan tubuhku. Dan melihat bunga yang membuatku tersenyum.

‘Mawar putih’ aku selalu tersenyum ketika melihat mawar itu. Aku menyukai mawar putih bukan karena aku menyukai bunga, karena seseorang yang ku cintai sangat menyukai bunga ini.

Walaupun sampai saat ini aku belum pernah mengatakan bahwa aku menyukainya, namun aku tak pernah lelah untuk mengejarnya.

Kalian mungkin mengenalku, namaku Pha.. Phana KHONGTHANIN. Dari keluarga yang sangat amat kaya di bangkok. Sombong? Huh? Itulah yang kalian pikirkan tentangku. Yang pasti aku tidak pernah merasa bahwa keluarga ku harus sombong dan tidak mau berbaur dengan rakyat biasa.

______________________________________

bas : rakyat jelatah ya Phi God.
(*PLAK)
author : jaga ucapan dedek.
bas : P’god, bas di pukul sama ni author.
author : ngadu.. ngadu.., emangnya aku berani apa sama god .
bas : berani?
author : ya enggak lah..

not a second i turn away from you (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang