~ IV ~

1.1K 101 20
                                    

Maaf sebelumnya,  langsung baca aja..
Penjelasan ada di bawah oke...

----_------_-----_-----_------_-----_----

Hanya sebuah lampu berwarna merah yang selalu ming liat, sudah 1 jam lebih dia memandang ruangan oprasi tersebut, dari duduk hingga berdiri dan duduk lagi. Sudah berkali2 dia melakukannya berkali2. Namun hanya rasa khawatir yang ming rasakan. Karena sekarang adiknya itu sedang berada di ruang oprasi karna menolong seorang anak kecil.

Ia sangat terkejut ketika adiknya itu lari menuju anak yang sedang ada di tengah jalan itu, dan terjadilah kejadian yang sangat mengerikan di hidup ming. Adiknya adik kesayangannya tertabrak di depan matanya.

Ketika ia melihat kejadian itu, dia serasa tak bisa berbuat apa2. Ingin dia mnggantikan posisinya namun. Terlambat sudah.. adiknya sudah tergeletak di tengah jalan dengan darah yang keluar dari kepalanya.

Ming yang melihat adiknya itu seperti nyawanya tercabut dengan cepat, hatinya tersayat2 dan hancur ketika melihat itu, adiknya terkapar dengan darah yang mengalir. Lalu ming berteriak...

“ cepat pangill ambulannn... panggil ambulan... , tolong adikku ini “ tangis ming pecah dengan sedirinya ia histeris sungguh2 histeris dengan apa yang terjadi pada adiknya itu, sungguh itulah maut yang paling ia takuti. Kehilangan orang2 kesayangannya.

Lalu lampu ruang oprasi berganti warna menjadi warna hijau (bang Jo kali 555) menandakan oprasi berjalan dengan baik. Lalu dokterpun keluar dari ruang operasi tersebut. Sontak ming berdiri dan menghampiri dokter tersebut.

“ bagaimana dok dengan adik saya? “ ming.

“ keadaan pasien baik2 saja , tidak ada yang terjadi pada bagian kepalanya. Hanya saja “ Dokterpun menjelaskannya dengan nada yang ragu.

“ kenapa dok, apa yang terjadi pada adikku? Cepat katakan “ ming dengan nada memohon.

“ memang benar tidak terjadi apapun pada kepalanya, hanya saja benturan di kepalanya menyebabkan syaraf pada matanya rusak. Sehingga dia tidak akan bisa melihat “ dokter tersebut.

“ lakuklan sesuatu dok, keluarga saya mampu membayar dengan harga berapapun. Asal adikku bisa melihat lagi, aku tak mau melihatnya menangisi semua ini, lakukan sesuatu dokk.. “ ming.

“ hmm.. setidaknya butuh waktu untuk melakukan operasi ini, jika kita terburu” melakukan operasi ini maka pasien akan mengalami buta untuk seumur hidupnya “

*DEG

Ketika mendengar ucapan itu seketika ming terpaku dengan ucapan itu.

Seumur hidup..


Se umur hidup...


Apa yang harus ku lakukann, pasti yo akan membenciku, pasti yo tidk akan berbicara padaku, pasti yoo..

“ anakku sayang, ada apa dengan adikmu? “ tanya seseorang yang membuat ming tersadar dari kecemasannya sendiri.

“ i.. ibb.. uu... , ibuu.. itu yoo ibuu.. “ tangis ming dengan kerasnya di pelukan ibunya.

“ ada apa dengan adikmu nak, jangan kau seperti ini “ jelas ibu mereka.

“ kata dokter yoo tidak bisa melihat bu.. , bagai mana jika yo mengetahuinya, pasti yoo akan membenciku buu, karna aku tak bisa menyelamatkannya, baga... “ belum sempat ming selesai berbicara ibu pun menenangkan anaknya itu dari kecemasannya sendiri.

“ jika kau merasa ragu pada dirimu sendiri, bagai mana dengan yoo.. siapa yang akan menjadi kuat untuknya, dan siapa yang akan menjaganya setelah ini jika kau seperti ini nak, kau adalah kakak yang terbaik baginya dan itu tidak akan merubah apapun. Percaya dengan ibu “ ibu mengusap” punggung anaknya itu supaya tidak terisak dalam tangisnya.

not a second i turn away from you (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang