Rahasia Kita

76 5 0
                                    


MALATO

MALA DAN MALTO


Yeahhh... matahari kembali bersinar seperti biasa. Hari ini cerah membuat hati Mala senang. Gadis itu berjalan menuju kelasnya ada beberapa tanaman yang tumbuh di samping koridor. Mala melihat Arin berdiri di depan pintu kelasnya. Sejak tadi Arin sudah menunggu kedatangan Mala. Arin tidak perlu menunggu Mala di dalam kelas karena memang kelas mereka bersebelahan.

"La." Arin memegang lengan Mala dan sedikit memaksa untuk mengikutinya. "anterin gue ke toilet yuk."

Mala tersenyum curiga, tidak biasanya Arin bertingkah seperti itu. "Kenapa sih lo. Aneh banget."

"Gak apa-apa, sekalian ada yang mau gue omongin sama lo."

Mereka berdua jalan menuju toilet wanita yang ada di dekat lab.komputer. Arin masuk terlebih dahulu ia memeriksa kelima bilik yang ada di dalam toilet. Sementara Mala berdiri di depan wastafel yang terdapat sebuah cermin besar.

"Ada apa sih?" tanya Mala melihat gelagat Arin yang aneh.

Arin berdiri di depan Mala. Gadis itu menarik napasnya, ia mengatakan sesuatu yang menurutnya sangat penting.

"Kemaren lo tau gak Valdi kemana?"

Mala mengerutkan kedua alisnya. Ia merasa aneh untuk apa pagi-pagi Arin menanyakan keberadaan Valdi. "Mmm... gak tau. Setau gue sih dia langsung pulang. Memangnya kenapa? Tumben lo nanyain cowok orang."

Arin menarik napasnya lagi. "Kemarin gue ke mal sama Datra, mau nonton tapi gak jadi. Disana gue ngeliat Valdi kayanya dia mau nonton."

"Ok, terus."

"Gue ngeliat dia lagi duduk berdua sama..." Arin terdiam sesaat.

"Sama siapa?"

"Fara," kata Arin.

Mala terdiam ia menelan ludahnya. Gadis itu mencoba untuk menelaah perkataan Arin. Namun temannya itu menunjukan foto Valdi dan Fara yang ia ambil secara diam-diam. Kornea mata Mala yang berwarna cokelat membesar melihat foto yang di tunjukan oleh temannya itu.

Arin menggigit bagian bawah bibirnya. "Foto ini belum tentu nunjukin kalau mereka berdua ada hubungan apa-apa ya."

Otak Mala mencoba untuk berpikir positif meskipun hatinya mengatakan sesuatu yang lain. Coba bayangkan melihat pacar kita sedang berduaan dengan orang lain dengan mimik wajah bahagia dan cendrung terlihat mesra, pastilah sangat mengganggu. Tapi Valdi dan Fara di foto itu apakah mungkin mereka... hhuuufff Mala menghela napasnya berat.

"Rin, lo jangan nunjukin foto ini kesiapapun ya. Biar gue cari tau dulu faktanya. Bisa aja kan ini gak seperti apa yang kita berdua bayangin."

"Tenang aja ini rahasia kita," kata Arin.

Di kelas Malto dan Valdi sedang adu panco. Sudah dua kali Malto kalah dari kekuatan tangan Valdi.

"Payah lo masa dari tadi kalah terus," Zalmi menoyor kepala Malto.

"Lo sarapan apaan sih?" tanya Malto.

Valdi bersandar ia menggerak gerak tangan kanannya. "Sereal sama buah."

"Pantesan menang. Gue tadi pagi sarapannya sama nasi uduk. Jadi jelas lah lo yang menang," ucap Malto.

CINLOV Karena Cinta, Pasti Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang