follow my social media
INSTAGRAM : @frasyahira
Twitter @frasyahira
Facebook : frasyahira
Malto mengerjap ngerjapkan matanya. Ia tidak suka Mala melihatnya dalam keadaan Syifa sedang menyandarkan kepalanya. Mala menelan ludahnya matanya mengerjap beberapa kali. Mala masih menatap laki-laki yang sangat di kenalnya itu. Sepertinya ia tidak suka melihat keadaan itu. Mala lalu berjalan pergi ia menuju toilet yang ada di ujung.
Mala membasuh kedua matanya dengan air. Ia menatap bayangannya di cermin ada sesuatu yang saat ini sedang ia pikirkan. Kenapa perasaanya tidak suka melihat Malto sedang bersanding dengan Syifa. Padahal selama ini Malto sering tebar pesona dengan banyak wanita di sekolah namun ia biasa saja. Tapi kenapa ketika ia melihat Syifa menyandarkan kepalanya di bahu Malto dirinya seakan tidak rela ia sangat tidak menyukainya.
"Ada apa sih sama gue?" Mala menyentuh jantungnya.
Valdi berjalan menuju toilet pria yang bersebelahan dengan toilet wanita. Ketika hendak masuk ia melihat Mala keluar dari toilet wanita.
"Mala,"
Gadis muda itu terkejut melihat kehadiran Valdi. Ia merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan. "Val."
"Mala, aku mau ngomong sama kamu sebentar, ini penting."
Mala menghembuskan napasnya. Ia sangat tidak nyaman dengan kehadiran Valdi di dekatnya. Gadis itu menggaruk sikutnya, ada banyak orang yang berlalu lalang di sekitar mereka.
"Apalagi? Kamu mau jelasin apalagi?"
Valdi berjalan mendekati Mala. "Alasan kenapa aku selingkuh. Kalau kamu mau tau ikut aku. Kita ngobrol di tempat lain."
Valdi berjalan melewati Mala. Gadis itu terdiam, ia sedikit ragu namun dalam hatinya Mala sangat penasaran. Keingintahuan Mala begitu kuat mungkin tanpa ia sadari kedua kakinya melangkah. Mala berjalan mengikuti Valdi. Dari kejauhan Fara sudah menyaksikan Valdi dan Mala sejak tadi. Ia melihat kedua orang itu pergi bersama. Fara tidak tahu mereka pergi kemana? Namun hatinya berubah menjadi kesal. Tatapan mata wanita itu tajam melihat Mala berjalan di belakang Valdi.
Di sebuah taman yang di hiasi oleh lampu warna warni, Mala dan Valdi duduk di satu kursi taman yang sama. Valdi duduk di ujung sementara Mala di ujung satunya. Valdi memarkirkan motornya di tepi taman. Laki-laki itu menggunakan parfum yang sangat di sukai Mala ketika ia masih menjadi pacarnya.
"Jadi apa alasannya?" tanya Mala.
Valdi berdeham beberapa kali. Ia menarik napas panjang sebelum mulai bicara. "Ini semua karena kamu."
Mala langsung memberengut. Ia merasa di tuduh dan salahkan atas perbuatan yang Valdi lakukan. Kenapa semuanya jadi salah dia? Ini tidak masuk akal. Mala berdiri ia terlihat sangat kesal. "Aneh kenapa jadi aku yang salah? Cowok tuh memang kaya gitu ya, kalau selingkuh pasti ceweknya yang di salahin."
"La, La dengerin aku dulu." Valdi menarik lembut tangan Mala dan membuatnya kembali terduduk. "Ini semua karena kamu gak tau siapa sebenarnya yang kamu cinta."
"Maksudnya?"
"Aku pikir kayanya kamu cinta sama Malto," kata Valdi.
Mala mengerutkan alisnya. Ia bingung kenapa hari ini sudah ada dua orang yang mengatakan kalau dirinya menyukai Malto. Pertama Zalmi ketika sedang memboncenginya sekarang Valdi. Ada apa sih sebenarnya dengan kedua orang itu. Kenapa mereka seolah-olah lebih tahu isi hati Mala di bandingkan dengan Mala sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINLOV Karena Cinta, Pasti Love (COMPLETED)
JugendliteraturMala dan Malto dua anak remaja yang selalu memperdebatkan segala hal, Hingga akhirnya Valdi kekasih Mala mengetahui sesuatu di balik semua cerita Mala tentang Malto. Gadis itu mengerti bahwa yang ia cintai sebenarnya adalah Malto. Namun kahadiran Sy...