TSILY [END] ✔️

PART 13 [ALL WITH YOU]

Sejauh apapun kenangan pergi, jika memang kita ditakdirkan berdua, hal itu tak akan menjadi masalah. Karena kenangan kita tidak tersimpan di otak, tapi telah tersimpan jauh di dalam hati. Waktu pun akan membantu untuk mengembalikannya, kita hanya butuh menunggu.

.

.

.

"Stevan? Halo?" mama Erissa menelfonnya di ruang tv. Di sebelahnya ada Mattew yang mendelik siap-siap merebut ponsel itu. Dia tidak sabaran ingin memaksa Stevan.

Iya tante. Ada apa?

"Nanti sore mau ada perayaan ulang tahun Erissa. Mumpung ini kan hari jumat, rencananya mau ngadain camping sampe nanti Minggu pagi. Kamu bisa ikut?"

Tangan Mattew mengambil ponsel yang masih menempel di telinga mamanya, lalu menempalkan di telinganya.

Ah iya saya lupa kalo hari ini dia ulang tahun. Gimana ya, tante? Saya har---

"YAAAK! Gimana bisa kamu lupa ulang tahun kak Erissa, huh??!" Mattew teriak kesetanan memotong kalimat Stevan. Mamanya sampai menutup telinga di sebelahnya.

Ish! Mattew!! Your habbit! Gendang telingaku bisa pecah nanti!

"Ya abisnya kenapa bisa lupa sama tanggal ulang tahun kak Erissa padahal kakak su-"

Sstt!!!!!

"Oh, miane (maaf). Pokoknya jangan diulang! Terus kenapa tadi ngga langsung jawab bisa dateng?!"

Aku masih harus bimbingan, Mattew. Ada yang harus direvisi dari laporanku.

"Lho? Emang bener-bener ngga bisa apa??!" Mattew terus ngotot, dia tak terima jika hanya Reyhan yang datang ke pesta ulang tahun kakaknya.

Ngga bisa, aku harus siap dateng kapanpun kalo dipanggil beliau. Kalo nanti aku dipanggil waktu seneng-seneng di sana, gimana hayo?

"Halah! Ngga asik!" sungutnya, lalu mengembalikan ponsel ke mama.

Lagian emang kenapa kamu mau banget aku dateng si? Kan nantian juga bisa.

"Maafkan Mattew ya, Van. Jadi gimana? Tetep ngga bisa?"

Eh? Iya, tante. Maaf banget. Nanti saya ucapin secara personal aja, dan kalo ada waktu saya main ke rumah, ya?