PART 16 [I'M BACK]

312 25 2
                                    

Kuhentikan waktu dan mencoba kembali padamuPada akhirnya, kuingat kembali dirimu dalam setiap lembar memoriku.

.

.

.

"Erissa sudah mandi belum?" teriak mamanya dari lantai bawah. Hari ini Erissa akan megikuti kegiatan camping. Dia hanya tau dari Stevan, selebihnya ia lupa bahwa ia memang anggota dari perkumpulan pecinta alam.

"Udaaah." Erissa balas teriak dari dalam kamar sambil meriasi wajah cantiknya.

Di dalam hatinya sedikit ragu karena pasti akan banyak waktu yang dilalui bersamaStevan. ia belum memiliki keberanian untuk bertanya mengenai banyak hal yang akhir-akhir ini datang dalam pikirannya. Di sisi lain, dia penasaran tentang Stevan, dan juga Reyhan.

TOK TOK!

Pintu kamarnya terketuk saat Erissa memeriksa barang bawaannya. Dia langsung menoleh kearah pintu yang tak tertutup. Nafasnya tercekat melihat sesosok pria di luar kamar. Dan dia menghentikan kegiatannya seketika.

Erissa memang mengetahui bahwa Reyhan juga akan mengikuti kegiatan itu, tapi ia sama sekali tak meyangka Reyhan akan mampir lebih cepat ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Erissa memang mengetahui bahwa Reyhan juga akan mengikuti kegiatan itu, tapi ia sama sekali tak meyangka Reyhan akan mampir lebih cepat ke rumah.

"Hai." Tutur Reyhan.

"H-hai.." jawab Erissa kikuk.

"Bagaimana? Sudah siap?" Reyhan lancang masuk ke dalam kamar Erissa dan memperhatikan barang bawaannya.

"Mungkin." Erisa tersenyum tipis.

"Ayo kita bawa ke mobil." Reyhan menutup tas carrier milik Erissa sekuat tenaga. Barang bawaan Erissa sangat banyak sampai hampir tak bisa tertutup tasnya.

"Kamu ini bawa apa aja, Sa? Haha.." ledeknya sambil melingkarkan lengan tas Erissa di bahu lebarnya. Tanpa aba-aba dia membawakannya ke luar.

"Tapi kak, bukannya kita akan naik bis bersama yang lain?" tanya Erissa polos di belakang Reyhan.

Reyhan langsung menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya ke belakang, "itu tidak berlaku untuk seorang ketua." Jawabnya angkuh.

Erissa hanya diam bingung.

"Pasti kamu sudah lupa bahwa aku adalah ketua dari setiap kegiatan seperti ini. Ya ampun lucunya." Tangan Reyhan mengacak poni pendek Erissa sambil tersenyum hangat. Sedangkan Erissa tetap diam mengerutkan dahinya.

.

.

.

.

TSILY [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang