8

1.5K 212 133
                                    


Begitu saja Kejora melepaskan dirinya dari Rigel, yang sedari tadi nampak menempel bagai berpelukan, Kejora merasa aneh sendiri kala sadari detak dihatinya lain dari biasa.

Mencoba memaklumi mungkin karna cukup kaget tadi, tapi nyatanya hingga kini detak anehnya tak mau berganti.

"Aku baik, yang hampir kesrempet kan kamu" balas Kejora.

Rigel tersenyum mendengar jawaban Kejora, kalau difikir memang sedikit aneh karna betul dirinya yang hampir aja tadi, jika Kejora tak menariknya dengan cepat, tapi ntah mengapa Rigel justru bagai mengkhawatirkan Kejora.

"Karna aku merasa baik-baik saja, akibat tarikan cepat kamu, makasih" ucap Rigel tersenyum.

Tapi sedetik kemudian senyum Rigel menghilang, saat matanya melihat mobil yang baru berhenti, kemudian keluarlah seorang laki-laki yang langsung membukakan pintu mobilnya untuk seorang perempuan.

Kedua orang yang nampak terlihat bagai pasangan serasi, mata Rigel tak lepas menatap pada keduanya, membuat tatapan Kejora mengikuti kemana tatapan Rigel tertuju, yang semakin membuat Kejora berfikir keras karna itu.

Hingga kedua orang itu melangkah bersama memasuki rumah sakit, mata Rigel masih tak berpaling, sampai kemudian tangan Rigel langsung menarik tangan Kejora untuk memasuki rumah sakit juga.

Kejora yang sedikit dibuat kaget oleh tarikan tangan Rigel, meski   Kejora mulai faham Rigel memang suka begitu pada dirinya.

Rigel berhenti cukup jauh dari dua orang yang diikutinya, tentunya agar tak terlihat oleh keduanya, tapi masih bisa dengan jelas melihat keduanya, yang kini jelas terlihat jika laki-laki itu sedang mencium pipi siwanitanya, membuat raut wajah Rigel berubah seketika.

Setelahnya, wanita itu masuk kedalam ruangannya dengan tersenyum, dan laki-laki itu melangkah pergi juga dengan tersenyum.

"Lakukan sekarang" perintah Rigel pada Kejora.

Menatap pasti pada mata Kejora yang sedikit mengangguk,  tentunya Kejora sudah faham maksud Rigel, lalu langsung melangkah meninggalkan Rigel meski masih ada ragu.

Sedikit membelok Kejora, bagai tak sengaja meski sudah terencana, yang membuatnya sedikit bersenggolan dengan seseorang yang juga akan membelok.

Rigel menatap dengan sedikit  senyum sinisnya pada yang sekarang dilihatnya, merasa yakin dengan tujuannya, terus memperhatikan aksi Kejora untuknya.

"Kejora....ketemu lagi kita" ucap seseorang itu ramah.

"Cano, umm iya ketemu lagi" balas Kejora tersenyum.

"Ada sodara yang sakit atau?" tanya Cano.

"Te..temen yang sakit" jawab  Kejora.

Sedikit gugup karna harus berbohong, sedari awal bahkan Kejora tak tau Rigel akan membawanya kerumah sakit.

"Temen apa temen nih?" lagi tanya Cano dengan menggoda.

"Temen kok, kamu sendiri?" balas Kejora.

"Ohh itu, sama kaya kamu" balas Cano jelas berbohong.

Keduanya yang sama saling membobongi tentunya, ntah dengan tujuan sama atau sebaliknya.

"Kalau gitu aku duluan ya" pamit Kejora.

Tapi dicegah Cano yang seolah masih ingin bersama, karna sedari tadi tatapan Cano pada Kejora jelas terlihat bak orang yang terpana.

"Nanti malam kita makan bareng bisa gak?" tanya Cano.

"Nanti malam ya?" balas Kejora bagai berfikir.

Cano menatap dengan penuh mengharap kalau gadis didepannya mau diajaknya makan bersama.

Kejora (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang