10

1.4K 184 61
                                    


Rigel sedikit tersenyum saat tau reaksi Nilam, yang masih menatapi dua orang didepannya sana, bukan karna betah tapi merasa tak terima jika lelakinya nampak tertawa senang dengan seorang gadis, apalagi saat Nilam merasa pernah melihat gadis itu.

"Santai saja bisakan?" tanya Rigel.

Seolah tau apa yang ada didalam hati Nilam, yang sudah ingin sekali melangkah menghampiri keduanya.

Rigel tentu sengaja membawa Nilam ketempat yang sama, dimana Kejora juga Cano berada.

"Kamu gak diposisiku makanya bisa ngomong gitu" balas Nilam.

"Justru kalau diposisimu aku tak akan selugu itu" balas Rigel.

Hampir saja Nilam melangkah kalau saja Rigel tak mencegahnya, tentu Rigel tak akan membiarkan Nilam segampang itu menghampiri keduanya.

Rigel berusaha sedikit menenangkan hati Nilam yang tampaknya sudah sangat panas itu, menarik pelan tangan Nilam keluar dari resatoran itu, Nilam yang awalnya menolak tapi Rigel tetap membawanya keluar agar tak sampai terjadi kerusuhan.

"Kok keluar si, aku mau nyamperin mereka" ucap Nilam kesal.

"Udah deh jangan berlebihan, masa si seorang dokter Nilam yang cantik ini, mau gitu bikin rusuh direstoran demi buaya darat hmm" balas Rigel sedikit meledek Nilam.

Membuat Nilam mendengus sebal, hatinya yang masih kesal tapi membenarkan juga ucapan Rigel, jika dirinya tak seharusnya langsung begitu saja menghampiri keduanya yang belum tentu ada apa-apa.

"Rigel, gadis itu yang pernah kamu bawa kerumahku kan?" tanya Nilam.

Seolah ingat yang sedari tadi memang coba dingat-ingatnya itu.

"Iya, itu Kejora" jawab Rigel santai.

"Mereka saling kenal?" lagi tanya Nilam.

"Yang kamu lihat?" balas Rigel.

"Awas aja" ucap Nilam.

"Udahlah biarin aja cowok emang kaya gitu, seperti mantan kamu yang lalu-lalu" ucap Rigel sedikit tersenyum.

Membuat Nilam menatap tajam pada Rigel, karna mengingatkan pada mantan-mantannya yang brengsek semua itu, dan memang bukan tidak mungkin jika yang sekarangpun benar sama.

"Kamu seneng banget kayaknya?" tanya Nilam menatap curiga.

"Karna ini sudah yang ketiga, dan jika yang inipun sama brengseknya, artinya..."  balas Rigel sengaja digantung.

Sambil tersenyum menatap Nilam yang rautnya nampak makin sebal, karna Nilam sudah sangat faham pada maksud ucapan Rigel itu.

Nilam yang sedang merasa kesal semakin bertambah, saat melihat Cano berjalan keluar dengan mengandeng mesra tangan Kejora, melangkah pasti Nilam menuju keduanya yang tentu saja membuat Cano sangat kaget dan melepaskan tangannya ditangan Kejora.

Tersenyum puas Rigel menatap kejadian itu, sengaja memang membiarkan Nilam kini menghampiri keduanya, karna menurut Rigel waktunya memang sudah tepat.

Kejora tak kalah kaget melihatnya, karna tentu tak menyangkanya begini.

"Hai sayang disini juga?" sapa Nilam pada Cano.

Meski Nilam sedang kesal tapi berpura biasa dan sok mesra pada Cano.

Yang langsung membuat Cano salah tingkah sendiri, menatap Kejora seolah meminta pengertian untuk tak berfikir lebih, menatap Nilam juga coba bersikap santai agar Nilam tak salah faham.

"Kalau begitu aku duluan, sampai jumpa lain waktu Cano" ucap Kejora tersenyum manis.

Lalu melangkah tanpa menunggu jawaban Cano, seolah tak mau basa basi ataupun apa lebih memilih segera menghindar agar lebih baik untuk dirinya.

Kejora (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang