Kejora lebih dikagetkan lagi saat merasa tangan juga pinggangnya ditarik, agar dirinya tak sampai terjatuh saat coba menyeimbangkan tubuhnya yang terhuyun itu.Mata Kejora menatap gugup pada seseorang yang masih terlihat seolah memeluknya itu, hingga dengan cepat Kejora melepaskan tangan orang itu dan sedikit mundur untuk memberi jarak.
Seseorang itu langsung tersenyum melihat reaksi Kejora yang tampak tak enak itu.
"Maaf ya, karna aku terlalu buru-buru" ucap seseorang itu dengan sopan.
"I..iya gak apa-apa" jawab Kejora bagai gugup.
"Namaku Cano, kamu?" ucap seorang itu mengulurkan tangan.
Menatap Kejora tak berkedip ntah terpesona atau memang matanya terbiasa nakal, laki-laki yang cukup tampan serta mapan, yang tentu saja banyak didambakan oleh wanita.
"Kejora" jawab Kejora.
Menyambut perkenalan laki-laki didepannya, yang tak harus bersusah atau usaha karna begitu saja nyatanya terlihat mudah.
Rigel yang sedari tadi tampak memperhatikan keduanya dari dalam mobilnya, tersenyum kala merasa satu langkah yang sangat mudah sudah dijalani Kejora.
Setelah laki-laki bernama Cano itu pamit masuk duluan pada Kejora, yang sebelumnya sudah sedikit memaksa Kejora untuk menerima kartu nama darinya.
Kejora yang memang harus bersikap tak mencurigakan, hingga harus menjaga sikap sebaik mungkin dan tentu saja tak boleh terkesan gampangan dimata Cano.
Rigel kini tampak keluar dari mobilnya, melangkah dengan santai namum pasti menghampiri Kejora, yang masih merasa ragu dengan yang harus dilakukannya selanjutnya.
"Awal yang sangat mudah juga menguntungkan" ucap Rigel tersenyum.
"Kalau ketauan bagaimana?" tanya Kejora khawatir.
"Santai saja, tidak masalah ketauan asalkan sudah ada digenggaman" balas Rigel.
"Aku gak ngerti sama kamu, dari sekian banyak orang yang kamu kenal, kenapa harus aku yang gak kenal beginian" ucap Kejora.
"Justru kamu yang tak mengerti soal begini, yang akan membuat seolah terlihat real" balas Rigel.
"Jangan salahkan aku kalau tak sesuai yang kamu mau" ucap Kejora menarik nafas sedikit berat.
"Aku yakin kamu akan melakukannya dengan baik" balas Rigel yakin.
Menatap tersenyum pada Kejora yang hanya bisa pasrah, sampai pada apa yang Rigel inginkan seselsai.
Rigel Kemudian mengajak Kejora untuk masuk kedalam restoran tersebut, untuk makan malam bersama meski dengan dua tujuan yang direncanakannya.
Sedikit melirik Rigel pada laki-laki yang tadi menabrak Kejora, yang tampak sedang menikmati makan malamnya dengan dua orang laki-laki, yang ntah teman bisnisnya atau hanya teman mainnya saja.
Laki-laki yang sama sekali tak mengenal Rigel, tapi laki-laki yang cukup Rigel tau.
Rigel sengaja mengajak Kejora duduk ditempat yang terlihat oleh Cano, dan benar saja Cano yang melihat Kejora kini tampak terus menatap dengan tersenyum.
Kejora yang mau tak maupun membalas senyum Cano, lalu coba duduk dengan santai mengikuti Rigel.
Disepanjang dirinya dan Kejora menikmati makan malamnya, Rigel bukan tak tau jika Cano sering kali menatap pada Kejora, dan itu membuat Rigel merasa tak harus bersusah-susah berusaha.
Setelah selesai dengan makannya, Rigel langsung pamit pergi pada Kejora setelah mengucapkan beberapa kata yang diangguki Kejora.
Kini Kejora terlihat duduk sendirian setelah Rigel pergi, mengambil ponselnya lalu membalas pesan seseorang, Cano yang mungkin mulai terpesona atau karna gampang terpesona jika melihat yang cantik.
Setelah dua orang yang bersamanya pergi, Cano tampak langsung menghampiri Kejora dengan percaya dirinya.
"Ko sendirian, lagi nunggu orang yang tadi sama kamu atau?" tanya Cano.
"Ohh gak kok, ini udah mau pulang" jawab Kejora lalu beranjak dari duduknya.
"Sendirian?" lagi tanya Cano.
"Iya" jawab Kejora lalu melangkah.
"Aku antar boleh?" tawar Cano.
Mengikuti langkah Kejora, yang dibuat sedikit menoleh pada Cano yang sedang menatapnya tersenyum.
"Gak usah nanti ngrepotin" jawab Kejora pura-pura.
"Sama sekali ga" balas Cano.
Yang sepertinya sangat ingin mengantar Kejora meski baru pertama bertemu itu.
"Aku naik taksi aja" ucap Kejora.
"Nunggu taksi lama loh, ayuk aku aja yang anter" lagi tawar Cano.
"Bener gak ngrepotin?" tanya Kejora.
"Sama sekali ga" jawab Cano meyakinkan.
Lalu melangkah menuju mobilnya, tersenyum mempersilahkan Kejora untuk masuk, Cano yang ntah tulus atau modus mengantar Kejora pulang.
Rigel yang sama diposisi tadi didalam mobilnya, sengaja memang meninggalkan Kejora sendirian didalam restoran, tersenyum penuh arti Rigel menatap mobil yang membawa Kejora, lalu melajukan mobilnya mengikuti mobil Cano yang berniat mengantar Kejora.
Ntah apa yang Kejora juga Cano bicarakan, tapi yang pasti Cano seolah mampu membuat Kejora sesekali tertawa disampingnya.
Sampai pada didepan rumah sederhana yang Kejora tinggali bersama teman-teman baiknya itu, Cano menghentikan mobilnya lalu membukakan pintunya untuk Kejora.
Setelah Kejora mengucapkan terima kasihnya, Cano langsung pamit pulang, Kejora juga langsung masuk kerumahnya tanpa tau jika Rigel mengikutinya, setelah memastikan kejora sampai rumahnya dengan baik, Rigel langsung melajukan mobilnya kembali.
***********
Rigel melangkah pasti memasuki rumah sakit, menuju salah satu ruangan yang sudah beberapa kali didatanginya.
Berharap seseorang yang ingin ditemuinya ada disana, tapi sayang sekali meski nyatanya seseorang itu benar diruangannya, tapi nyatanya dirinya sedang tak sendiri.
Membuat tangan Rigel yang hampir saja membuka pintu ruangan tersebut, langsung diurungkannya seketika saat mendengar orang tersebut seolah sedang asik bercanda.
Rigel sangat tau siapa yang sedang ada didalamnya meski hanya dengan mendengar suaranya, yang meski bisa saja dirinya tetap masuk tapi Rigel lebih memilih pergi dengan sedikit senyum sinisnya.
Dan tak lama setelah Rigel pergi, pintu ruangan itu terbuka lalu keluarlah seseorang yang tadi ada didalamnya, seorang laki-laki yang diantar sampai depan pintu oleh seorang gadis cantik.
Laki-laki itu langsung melangkah pergi setelah mencium pipi gadis itu, sedang gadis itu masih tersenyum menatapi laki-laki yang terlihat semakin menjauh.
Berniat kembali masuk keruangannya, tapi mata gadis itu melihat ada sebuah bungkusan yang tergeletak ditempat duduk didepan ruangannya itu.
Melihat kesekeliling sejenak tapi tak menemukan seseorang, lalu mengambil bungkusan itu dan melihat isinya, yang seketika dirinya langsung tau siapa yang membawa bungkusan itu.
Bungkusan yang memang untuknya sengaja ditaruh begitu saja, lagi gadis itu coba mengedarakan pandangannya berharap seseorang itu masih ada.
Tapi sepertinya memang benar sudah tak ada, lalu gadis itupun berniat masuk kembali kedalam ruangannya.
"Kamu nyariin aku?" tanya seseorang.
Membuat langkah pertama gadis itu langsung terhenti, dan dengan cepat membalik tubuhnya pada seseorang yang ntah diharapkannya atau
tidak.............TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/136048902-288-k652547.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kejora (gxg)
Любовные романыDalam berjuta bintang berkelipan kau adalah Kejora.