12)perubahan

562 43 0
                                    

Mereka sampai di Cafe itu,seperti biasa mereka mengganti bajunya dengan seragam kerja

"Hai kak" sapa Alana
"Hai Al" balas Lola

"Loh kak Dirga kemana kak dari kemarin aku tidak melihatnya" tanya Alana
"Sepertinya dia sakit kemarinkan dia juga tidak bekerja" jawabnya
"Oh....pantesan kemarin kak Dirga nggak masuk kerja" membulatkan bibirnya
"Teman kamu itu mana kok nggak kelihatan" tanya Lola
"Dia tadi ganti baju"

Edward yang sudah mengganti bajunya tiba tiba mendengar suara dari ruangan bossnya

"Aku akan tetap mengawasinya dan aku pasti jamin kalok dia tidak akan pernah mengingatnya" ujar si boss

"Siapa yang dimaksud dia" gumamnya dalam hati

Edward yang masih penasaran dengan kata kata si boss terkejut ketika melihat bossnya keluar dari pintu sambil menatap tajam ke arahnya

"Apa yang kau dengar" tanyanya
"Aku tidak mendengar apapun" bohongnya
"Kembali bekerja" pekiknya

Edward kembali ke tempat kerjanya tapi ia masih memikirkan kata kata si boss tadi,ia sangat bingung dan bertanya pada hati

"Apa mungkin yang dimaksud dia adalah kekasihku"

"Edward dari mana saja kamu kenapa lama sekali " tanya Alana
"Aku tadi ke kamar mandi" bohongnya
"Yasudah sekarang kamu kembali ke meja dan tolong antar pesanan"

Mereka kembali bekerja dan seperti biasa cafe itu hanya sedikit yang berkunjung,Edward merasa sedih saat mereka seharusnya bekerja tetapi hanya duduk menunggu pelanggan masuk jadi ia berinisiatif untuk menggundang pelanggan dengan kekuatannya

Edward keluar dari kafe,ia melihat sekeliling cafe tersebut untuk berjaga jaga agar tidak ada yang melihat dia mengeluarkan kekuatanya

"Oke ini waktu yang tepat" batinnya

Edward mulai fokus untuk megeluarkan kekuatannya seketika itu matanya mulai berubah menjadi  biru.ia mulai menghinoptis seseorang yang lewat di depannya agar masuk ke cafe tersebut

Tak lama setelah itu cafe itu mulai ramai pengunjung bahkan Alana dan Lola sangat sibuk melayani pelanggan

"Untunglah...mereka jadi bisa bekerja dengan semangat" batin Edward

                           (*****)

Hari sudah mulai larut malam,mereka mulai meninggalkan cafe tersebut dan pulang ke rumahnya

Sesampainya dirumah Alana dari tadi senyum senyum sendiri sambil bergumam kecil membersihkan rumahnya yang tampak sedikit kotor karna ia sangat sibuk bahkan tak sempat membersihkan rumahnya

"Alana kamu kenapa" tanya Edward
"Aku nggak papa kok" tersenyum riang

Alana kembali membersihkan rumahnya dan tak lupa pula dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya

"Melihatnya tersenyum seperti itu membuat hatiku merasa tenang berada di dekatnya" batin Edward

Alana sedang duduk di kursi kecil  miliknya ia beristirahat sebentar sambil minum secangkir teh hangat untuk menghilangkan rasa capeknya biasanya setelah bekerja ia langsung tidur tapi tidak hari ini dia sangat bergembira sekali

"Al...." panggil Edward
"Ya,ada apa?" Tanya Alana
"Apa kamu pernah jatuh cinta.." tanya Edward

Pertanyaan Edward membuat hati Alana menjadi sedih senyum yang semula menghiasi wajah Alana seketika itu memudar

Alana menatap Edward dengan wajah sendunya entah kenapa ia merasakan sakit saat Edward menanyakan tentang cinta

"Aku belum pernah jatuh cinta" jawabnya pelan sambil menunduk
"Apakah betul tapi kenapa kamu bahagia?" Tanyanya kembali
"Karna aku memiliki sahabat dan teman teman yang selalu mendukungku"ujarnya kembali tersenyum

"Bagaimana denganmu?" Tanya Alana
"Aku...pernah jatuh cinta tapi itu sudah lama sekali bahkan aku kehilangannya" jawabnya
"Bernahkah,apa kamu mau menceritakannya padaku" ujar Alana
"Baiklah akan kuceritakan padamu mungkin akan mengurangi bebanku"

Flashback

Pagi hari yang indah sepasang kekasih tengah berjalan sambil mengengam erat tangan masing masing.mereka tertawa sambil bercanda ria menikmati pagi yang indah

"Aku sangat mencintaimu" ujar Edward
"Aku juga sangat mencintaimu" balasnya

Mereka memandang langit yang indah dan menikmati udara sejuk di pagi hari

"Lensia...." panggil Edward,ia melihat putri Lensia sedang bersandar pada bahunya sambil menatap ke arahnya
"Eum...ada apa" tanyanya

"Apa hubungan kita tidak akan ditentang oleh kedua orang tuamu mengingat kedua orang tuamu telah menjodohkanmu dengan seorang raja" ujarnya sambil menatap kekasihnya

"Aku tidak peduli dengan mereka aku hanya mencintaimu sampai kapanpun dan soal perjodohan itu aku akan mencoba bicara pada orang tuaku" gumamnya
"Aku tau kamu sangat mencintaiku dan begitu juga denganku berjanjilah padaku kalau suatu saat kita berpisah kamu harus tetap mencintaiku selamanya" pinta Edward
"Aku berjanji akan tetap memcintaimu"

Mereka mulai berpelukan dengan erat hingga tidak ada yang melepasnya seperti mau berpisah lama padahal mereka tau kalau mereka  sangat mencintai satu sama lain walaupun kedua orang tua kekasihnya tidak menyukai hubungan mereka.

Sayangnya pelukan itu adalah pelukan terakhir mereka karna Lensia di bawa pergi oleh pengawal ayahnya

"Lepaskan...." Lensia meronta ronta
"Hei lepaskan kekasihku" pekik Edward

Namun tiada guna pengawal itu telah membawa Lensia pergi jauh dari hadapannya. semenjak Lensia dibawa paksa darinya ia tidak pernah melihat  Lensia lagi bahkan semua orang tidak tahu keberadaanya

Senyum yang selalu ia lihat tawa yang selalu menemaninya seakan hilang begitu saja lenyap tanpa ada bekas Edward mulai kehilangan semangatnya karna tidak pernah berjumpa dengannya lagi.

Flashback End~

Edward telah menyelesaikan ceritanya saat ia melihat ke arah Alana ternyata dia sudah tertidur lelap di bahu Edward

Edward menggendong Alana ke kamarnya ditaruhnya Alana dengan hati hati agar dia tidak terbangun dari tidurnya dan bisa tidur nyenyak

"Sepertinya kamu kelelahan" mengelus rambut Alana dan mencium keningnya

Edward menutup pintu kamar Alana dengan perlahan dan kembali ke kamarnya karna ia harus sekolah dan tidak ingin terlambat

Tiba tiba ada cairan bening yang lolos dari mata Alana walaupun dia sedang tertidur.

Hai!!gimana part yang ini seru nggak semoga kalian suka
Jangan lupa favorite dan komenya
Satu lagi jangan sampai ketinggalan votenya ok:)



REINKARNASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang