Chapter 1

2.8K 85 0
                                    

Detik demi detik yang diwarnai oleh keceriaan, tawa banyak orang dan kedamaian hidup membuat dunia ini terasa sangat luas….

Tiada hal yang paling indah dibanding hari ini… Sebuah sekolah dan universitas yang dikumpuli oleh berjuta siswa-siswi. Semua keceriaan dan kedamaian hidup itu telah berlalu ….. Segalanya telah berakhir…….. Dunia ini sudah tidak aman lagi.

Tidak ada satu pun tempat yang bisa dikatakan aman lagi. Semua manusia mati satu per satu yang tersisa hanyalah kami… Aku dan teman-temanku yang bersembunyi di bawah tanah untuk saling melindungi satu sama lain. Setiap detik dalam hidup kita, harus disertai kewaspadaan. Hidupku sebagai remaja ceria sudah pudar, sekarang aku adalah seorang pembunuh.. Bukan pembunuh biasa, aku membunuh setiap makhluk yang sering sekali berkeliaran pada malam hari. Dengan mata merah dan dua taring tajam mereka, they suck human’s blood.

Bertahun-tahun aku menjadi Vampires’ Killer bersama teman-temanku. Kejadian itu terjadi sekitar 5 tahun lalu…. Kita sedang mengobrol dan tertawa bersama.

“Hahahaha, that’s really funny !!” ucapku sambil menepuk-nepuk pahaku.

“Well, I have many jokes that more funny than that…” ucap Zayn yang telah selesai menyampaikan jokes nya itu.

“Wow, really ??” ucap Alexandria yang tidak percaya.

“Yes, honey..” jawab Zayn sambil mencium pipi Alexandria. Mereka tidak pacaran, hanya saja, itu kebiasaan Zayn yang selalu memanggil semua wanita ‘honey’ dan mencium pipi tanpa permisi.

Tawa dan canda itu terhenti ketika kita semua mendengar suara yang sangat keras dari atap. Aku, Zayn, Alexandria, Liam, Louis, dan Eleanor saling bertatap-tatapan saat mendengar suara keras itu. Memang berita telah banyak beredar bahwa Vampire telah menguasai setiap wilayah di Amerika, bahkan berita mengatakan kita para manusia harus tetap berada di rumah..

Tetapi, kita tetap keluar rumah, tepatnya ke sekolah. Hanya kita berenam yang masih berada di sekolah, padahal kalau bisa dibayangkan.. Suasana di sekolah itu sungguh mengerikan… Di setiap lorong-lorong gelap pada koridor sekolah terdapat suara-suara mendesis yang membuat bulu kuduk berdiri. Tapi sebagai Vampires’ Killer kita harus berani dan kuat.

Sebenarnya tadinya kita hanya bermain-main untuk membuat sebuah Komunitas pembunuh Vampire, tapi semenjak berita beredar, kita menjadi serius tentang Komunitas Pembunuh Vampire itu. Walaupun anggotanya hanyalah kita ber-enam, tapi kita semua sudah siap tempur. Dengan kata lain, kita semua bisa bertarung, sudah terlatih dalam menggunakan alat-alat khusus untuk membunuh Vampire. Kemana pun kita pergi, kita selalu membawa pistol, pisau, Onifume (sebutan untuk cairan yang dapat membuat kulit vampire terbakar), dan pisau salib yang dikatakan ampuh membunuh Vampire jika ditusukkan ke jantungnya.

Suara itu seperti seseorang baru saja jatuh, terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat dan mendekat, belum lagi disertai suara mendesis.  Langkahnya semakin mendekat, mendekat, mendekat dan…..

Through The Dark // H.S // CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang