Chapter 9

622 53 1
                                    

 Intinya aku ketiduran di pelukan Harry.. Aku sebenarnya agak bingung… Aku kan Vampires’ Killer kenapa aku bisa bersama Vampire-vampire ini ? Bahkan aku memeluk dan tidur dengan Harry yang merupakan  seorang vampire ._. Sinar matahari yang terik membangunkanku……. Aku menggeliat sebentar, perasaanku tak enak saat ingin membuka mata… Walaupun begitu aku tetap memberanikan diri untuk membuka mata perlahan.

Holy shit. Mataku terbelalak kaget, saat melihat Liam, Louis, Eleanor, Alex, dan Zayn sedang mengelilingiku sambil menatapku dengan seringaian mereka… Dan ada hal lain yang membuatku cukup ketakutan, mereka…. Mempunyai 2 taring panjang dan mata yang sangat sangat merah, tatapan mereka seperti ingin membunuhku. Aku menatap mereka ketakutan… “Ka-kalian..” ucapku gemetar.

“Hy !” jawab Liam dengan memelototiku dan memperlihatkan gigi-gigi tajamnya itu. Sesaat kemudian mereka semua semakin mendekatiku sambil membuka mulut mereka yang tiba-tiba saja membesar, dan…………….

“HELP !!!” teriak ku yang tiba-tiba saja bangun dari tidurku. ‘Untung saja itu hanya mimpi’ batinku.

“Nightmare ?” tanya Harry menepis batinku yang sedang bicara. Aku segera menoleh ke arah nya. “Ya..”

“Itulah manusia, terlalu banyak mengalami nightmare… Terlalu dramatis…” sahut Niall mengejekku.

“Shut up.” Ucapku kesal.  Aku menatap Niall dengan kesal. Pandanganku beralih ke tangan Harry yang diulurkan kearahku, aku menatap Harry yang sedang tersenyum padaku..”We have to get going..” ucapnya dengan suara seraknya itu. Aku meraih tangannya dan berdiri. Tanpa kusadari aku tidur hanya dengan tangtop dan celana pendek hitamku saja, pantas saja terasa dingin.

“Dimana jasku ?” tanyaku mencari-cari.

“Nih, kupakai sebagai alas tidurku.” Sahut Niall yang masih berbaring di atas jasku.

“Hey ! Get off !”

“Wait.. Aku masih mau bermalasan sebentar…”

Aku memberi tatapan membunuh pada Niall, tapi yang ia lakukan tetap berbaring dengan santai. Aku mendekatinya dan menendang kakinya sehingga ia cepat-cepat bangun dari jas hitamku. Aku mengambil jasku dan memakainya kembali.

“Hey ! Beraninya kau ! Tendanganmu itu sakit tau ! Aku sudah bilang tunggu sebentar tapi kau masih keras kepala ! Untung kau manusia kalau vampire sudah ku ajak rebut kau !”

Aku hanya terdiam memutar bola mataku. ‘Sepertinya dialah yang dari kemarin mencari masalah denganku’ batinku geram. Harry sepertinya tak terlalu peduli dengan pertengkaran dan ocehan kami. Di hanya tersenyum melihat kami berdua.

“Come on..” ucap Harry yang menarik tanganku lembut. Sudah berjam-jam kita berjalan, aku bingung vampire ini lebih memilih jalan dari pada berlari dengan kecepatan vampire ‘-‘ Kami berjalan cukup jauh dari tempat tadi, sinar yang cukup terik menyengat kulitku, terasa panas disini.

Aku berandai-andai seorang vampire seperti Niall dan Harry kenapa tak bisa mati dengan sinar matahari yang menyengat ini. Lupakan sajalah hal itu hanya bisa membuatku pening nanti. Aku merasakan angin berhembus ke cela-cela rambutku, aku tak pernah tau bahwa berjalan santai sambil berpegangan tangan dengan Vampire dan merasakan angin ini sungguh menyenangkan.

 Angin berhembus untuk kedua kalinya, tapi…. Kali ini disertai suara desisan, aku menoleh ke belakang mencari tau asal desisan itu lalu kembali melihat ke depan lagi. Tak ada siapa pun di belakangku, lalu dari mana asal suara desisan itu ??

-To Be Continued-

Desisan siapa ya itu ?? Kalo penasaran baca aja deh next chapternya.. Oh ya jgn lupa vote + comment nya ya.. ada bonus chapter juga kok hari ini :D Lihat foto orang nangis di mulmed Peace out ^-^

Through The Dark // H.S // CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang