Chapter 6

724 55 5
                                    

“Apa maksudmu ?” Aku mulai angkat bicara. “Valerie.. Aku sudah menginginkanmu sejak kau lahir. Aku telah menunggu lama..” ucap Harry sambil mengelus pipiku dengan tangan super dinginnya itu. Aku membuang muka dan menjauhkan mukaku dari tangannya.

“Kenapa ? Kau tak suka dengan tangan dinginku ?” tanya Harry lagi. “Aku tak suka dengan kau !” ucapku tegas tanpa melihatnya.

“Kenapa ? Karena aku Vampire ? Sudahlah.. Memangnya Vampire tak boleh bercumbu dengan manusia ?” tanya Harry.

“Shut your fuck mouth !” jawabku sambil menatapnya marah. “Okay, okay. I’m sorry. Kita buat sebuah kesepakatan, okay ?” ucapnya tetap tersenyum dan menyeringai.

“Tidak !” ucapku membuang muka. “Come on.. Please..” ucap Harry dengan Puppy eyes. Aku baru tau Vampire sepertinya bisa membuat puppy eyes.

“Kita bahkan baru kenal dan belum dekat satu sama lain, tapi kau sudah bisa membuat dumb eyes seperti itu.” Ucapku menatapnya heran.

“Kau baru kenal aku, tapi aku sudah kenal dan dekat denganmu sejak lahir.” Bisik Harry sambil menggigit telingaku. “Aw !” teriak ku. “Sorry..” ucap Harry lagi.

“Telingaku sakit. Jangan menggigit apa pun !” ucap ku tegas.

“Tenang saja, tidak berdarah.. Jadi, bagaimana ? Kau mau membuat kesepakatan ?” ucap Harry lagi.

“Baiklah…” ucapku pasrah.

“Aku lepaskan ikatanmu, tapi kau jangan kabur. Aku akan membawamu kembali ke markas, tapi jangan ceritakan kepada teman-temanmu tentang ini, aku tidak akan melukaimu jika kau mendengarkanku. Remember, one thing.. Kita akan bertemu lagi Valerie. Ingat juga, bahwa ini bukanlah mimpi. Ini kenyataan.. “ ucap Harry yang mulai serius.

“Hey, kau bilang sebelumnya sebuah kesepakatan itu berarti hanya satu, dan yang barusan kau sebutkan lebih dari satu, Mr.Styles.” ucapku dengan nada agak serius.

“Siapa bilang Vampire bisa jujur ?” ucap Harry lagi.

“Berarti kesepakatan itu juga bohong ?” tanyaku.

“Tidak. Kesepakatan itu sangat-sangat nyata. Maksudku semua Vampire itu pembohong. Tapi ada pengecualian, aku tidak berbohong banyak, hanya sedikit.” Ucapnya dengan senyuman nya itu.

Aku belum mengenal banyak tentang Vampire ini. Tapi Vampire ini seru juga dan menyenangkan.. Mungkin dia Vampire baik. Aku jadi senyum-senyum sendiri.

“Wow, kau baru mengenalku tapi kau bisa senyum-senyum sendiri karena aku ?” ucap Harry tiba-tiba sambil mendekati wajahku. Hal itu membuatku secepat kilat menarik senyumanku kembali dan memasang muka datar kembali. “Hahahahah… Kau sungguh lucu untuk seorang manusia..” ucap Harry tertawa kecil. Aku memutar bola mataku. Harry sesegera mungkin melepaskan ikatanku, sempat terlintas di pikiranku untuk kabur. Tapi, aku tetap diam di atas kursi dan tak berbuat apa pun selain menyentuh tanganku yang terasa sakit karena diikat.

“Apakah sakit ? Maaf telah mengikatmu dengan kencang. Aku takut bidadariku kabur dariku..” ucapnya khawatir sambil memegang tanganku dengan lembut. Aku menatapnya agak heran, ucapannya itu sungguh membuat para wanita senang, kecuali aku. Aku berpikir itu hanya gombalannya. Suasana sempat hening, tapi ada perbedaan antara disini dan di markas persembunyianku. Disini terasa tenang dan tak ada desisan, sedangkan di markas, banyak desisan. Apakah ini desisan Harry ? Apakah selama ini dia memata mataiku ? Benak ku mulai bertanya tanya lagi.

“Kau mau pulang ?” tanya nya menepis keheningan. “Atau kau ingin tetap disini bersamaku ??” tanyanya lagi. Aku menjawab cepat, “Aku ingin pulang..” jawabku pelan. “Baiklah.. Pejamkan matamu lagi…” ucap Harry. Aku memejamkan mataku lagi dan terasa beribu angin membuat rambutku bergoyang. Aku bisa merasakannya, Harry menggendongku dengan kedua tangannya dan berlari dengan kecepatan Vampire tentunya.

-skip-

“Valerie.. Valerie.. Valerie !!” Aku merasakan seseorang menggoyang goyangkan badanku. Aku membuka mataku.. dan.. aku melihat.. Alex dan Eleanor. “Valerie.. Kenapa kau senyum-senyum sendiri saat kau tidur ??” tanya Alex.

“Ya, apa kau bermimpi indah ? Ceritakanlah mimpimu…” tambah Eleanor.

‘Hah ? Mimpi ? Jadi ini semua mimpi ? Tunggu, jadi apakah benar Vampire yang berkelahi dengan Vampire di lorong itu nyata ? Apakah benar namanya Harry ? Apakah kejadian semalam hanyalah mimpi ? Kita tidak membuat kesepakatan ?’ Benak ku mulai bertanya seribu satu pertanyaan lagi.

“Jawab kami Valerie Brooklynn..” ucap Alex dan Ele bersamaan sambil menggoyang-goyangkan badanku.

“Hah ? Tidak aku tak bermimpi apa pun. Ayo kita bersiap-siap tempur.” Jawabku mengalihkan ke hal lain.

-To Be Continued-

Apakah benar itu hanya mimpi ?? Lalu kesepakatan Harry dengan Valerie hanyalah sekedar mimpi ?? Lalu bagaimana kisah selanjutnya ?? Kalau penasaran mendingan lanjut baca ke chapter selanjutnya deh, hari ini sampai chapter 6 dulu bsk lanjut lagi ya.. don’t forget leave comment and vote this story :D

Through The Dark // H.S // CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang