Chapter 5

754 60 0
                                    

“Kau mau pindah kemana ? Disini bahkan tempat paling teraman di waktu ini.” tanya Liam.

“Ya, Liam benar. Vampire itu ada di atas sana, mencari kita, manusia.” Ucap Louis menambahkan.

“Hanya kita yang tersisa. Di bawah tanah inilah tempat persembunyian kita. Jangan mengeluh, jangan takut. Kita semua pasti akan selamat.” Ucap Zayn.

“Ya, mereka semua benar Alex. Kita tak bisa pergi kemana pun saat ini…” Tambahku sambil mengelus rambut Alex yang sudah basah kuyup karena keringatnya. “Vampire itu telah tau keberadaan kita disini….” Ucap Alex pelan.

“Alex jangan berkata omong kosong. Kembalilah tidur.” Ucap Louis geram.

“Ssstt… Biarkan dia bicara.” Bantah Eleanor.

“…Mereka telah mencium darah.. Darah Valerie…” ucap Alex melanjutkan.

“Wait. Bagaimana kau tau itu.” Ucapku memotong ucapannya.

“…Aku tak tau. Aku hanya berfirasat seperti itu…” ucap Alex.

“Well, jangan dipikirkan. Ucapanmu adalah sebuah doa. Jangan mengatakannya lagi, okay ?” ucapku yang mulai gemetaran.

“Tidak. Firasatku tidak salah. Mereka bahkan mencarimu Valerie…” bantah Alex.

Okay, sekarang aku merasa takut. Kali ini aku terdiam saat Alex berkata seperti itu. Aku tak pernah meragukan perkataan Alex. Karena dialah satu-satunya orang yang bisa merasakan firasat-firasat buruk. Seperti peramal mungkin ? Tapi lebih tepatnya, dia hanya bisa merasakan firasat buruk, dan semuanya terjadi di kenyataan. Kenapa harus firasat buruk ? Kenapa dia tak bisa merasakan firasat baik ? Ini sungguh menjengkelkan sekaligus membuatku ketakutan.

Kami semua kembali tidur. Aku jadi tak bisa tidur sekarang. Aku ketakutan dan mungkin aku telah keringat dingin. Aku mendengar sebuah suara…. Suara mendesis, berbisik, suara langkah kaki. Aku tetap memejamkan mataku dan menolak untuk membukanya. Asal kalian tau saja, ruangan ini sangatlah gelap, lebih gelap dari pada saat kalian mematikan lampu kamar kalian. Bisa digambarkan seperti, gerhana bulan, mungkin lebih gelap dari gerhana bulan. Aku merasa ada sesuatu yang sedang memegang tanganku. Tapi, sentuhannya sungguh dingin. Sepertinya aku mengenal sentuhan ini, tapi tidak mungkin ini bisa terjadi. Aku tetap memejamkan mataku dan mengabaikan hal tersebut. Tapi semakin ku mengabaikan nya, aku makin merasa tubuhku terangkat. Tapi siapa ? Zayn ? Louis ? Liam ? Mereka mengangkatku ? Apa ini mimpi ? ucap benak ku berkali kali. Ah, ini pasti hanya mimpi.

Aku tetap diam dan memejamkan mataku. Aku merasa… ada angin yang mengelilingi tubuhku. Apakah aku ada di luar ? Tidak mungkin. Aku sempat tertidur sebentar. Tapi tidur pulasku terpotong saat ada suara bisikan seseorang, “Bangunlah…” bisik orang itu. Aku membuka mataku dengan pelan. Holy shit ! Aku bukan di markas persembunyian lagi sekarang. Tempat apa ini ?! ucap benak ku yang mulai panik tak karuan. Aku melihat sekelilingku, pandanganku berhenti ke arah sosok yang ku kenal. Seperti… Vampire dan aku pernah melihatnya..  Vampire itu keluar dari kegelapan. Ia tersenyum saat melihatku. “Hy..” ucapnya pelan.

Mataku terbelalak kaget. Vampire inilah yang membunuh beberapa Vampire di lorong tadi. Aku masih membungkam. Aku melihat ke sekitar sekali lagi, tempat ini luas, tapi sungguh sepi. Tapi tunggu.. Aku mengenal tempat ini. Tempat ini seperti… Rumahku yang dulu.. ‘Kenapa dia membawaku kesini ? Apakah ini tempat tinggalnya ??’ ucap benak ku yang sudah bertanya-tanya sejak awal.

“Ya ini rumahku..” ucapnya yang masih menatapku. Aku menatapnya sebagai tatapan menantang. “Kau sepertinya terkesan dengan rumah baruku. Aku tinggal sendiri disini. Tidak ada satu pun Vampire yang menginjakkan kaki disini kecuali aku. Jadi, kau tak perlu khawatir..” ucap Vampire itu yang melangkah satu demi satu mendekat ke arah ku.

“… Dan namaku Harry Styles. Welcome to my house.. Valerie..” ucap Vampire yang bernama ‘Harry’ itu lagi sambil tersenyum lebar. Aku tetap diam sambil menatap tajam matanya. “Kau tak berbicara apa pun, sweetheart. Ada apa denganmu ?” ucap Harry lagi yang semakin membuatku kesal.

Harry mulai menatapku, alhasil kita jadi saling bertatap-tatapan. “Kau pikir hanya kau yang bisa menatapku dengan tajam ? Aku juga bisa…” ucap Harry sambil mendekati wajahku dan… tatapannya sungguh mematikan, bahkan detak jantungku mulai berdetak sungguh kencang. Aku menutup mataku kembali. ‘Sungguh mengerikan.. Sungguh mengerikan..” ucap benak ku kembali.

“Buka matamu ! Tatap aku seperti kau ingin membunuhku, Valerie !!” ucap Harry yang mulai menjambak rambutku dan aku bisa merasakan nafasnya yang marah mendekati wajahku, bahkan hidung kami pun telah bersentuhan.

“Stop calling my name.” ucapku pelan namun tegas. “Valerie.” bisik Harry. “Stop calling my name !” ucapku dengan teriakan kecil. “Valerie !” Ucap Harry yang mengikuti nada bicaraku. “STOP CALLING MY NAME, YOU FUCK !!!” nada bicaraku mulai tinggi.

“Well done. You did good, Ms.Brooklynn..” ucap Harry yang dengan cepat menjauhi ku 3 langkah. Aku membuka mataku lagi. “How do you know my name ?” ucapku sambil menatapnya lagi. “I even know more than your name, I know where you live, where your school, who’s your friend..” ucapnya yang sekarang telah berada dibelakangku, memeluk ku dari belakang dan berbisik.

“Enough !” teriak ku.

*Maaf percakapannya jadi English, keterusan hhe, oke akan diteruskan ke Indonesia.. Silahkan membaca lagi.. :D*

“Kau marah ?” tanya Harry. Aku membungkam. Sebenarnya aku takut… Cara Vampire ini memeluk ku dari belakang seperti ingin menghisap darahku. Tubuhnya begitu dingin. Aku tak bisa melarikan diri. Vampire satu ini mengikatku dengan tali, tanganku terikat di belakang, dan ternyata dia bukan Vampire yang bodoh. Dia mengambil gun dan pisau salibku dan melemparnya jauh dariku.

“Aku tak akan melukaimu.. Aku hanya menginginkanmu..” ucap Harry dengan seringaian khas nya itu.

-To Be Continued-

Harry menginginkan Valerie ?? Loh apa maksudnya ya ?? Dari pada penasaran nya ditahan mending baca chapter selanjutnya deh.. Jangan lupa Vote + Comment ya.. For Silent reader, masih hobi jadi silent reader ? Kalo gak jadi silent reader kan lebih enak…. Need Comment <3

Through The Dark // H.S // CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang