Chapter 7

691 55 0
                                    

Seperti biasa, kami keluar satu per satu dari markas persembunyian yang dituntun oleh Liam. Kali ini Liam tidak membagi bagi kita menjadi beberapa kelompok. Kami semua berjalan bersama. Betapa leganya hatiku, karena kita tak perlu berpencar. Tapi aku juga benci sekarang, karena kita berjalan bersama di tempat yang cukup gelap dan… di tempat ini ada bau yang menyengat. Mungkinkah ini bau… Bangkai manusia ?? Astaga Valerie, jangan berpikir yang tidak tidak. Aku dan Alex berjalan di paling depan sementara yang lain dibelakang kita. “Alex..” ucapku pelan. “Ya ?” jawabnya pelan.

“Apakah kau takut ?” tanyaku lagi.

“Tak terlalu. Tapi bagaimana kalau kita minta ke Liam, bahwa kita tak mau berjalan paling depan ?” Usul Alex.

“Ide bagus.” Jawabku. Tapi……. Saat aku dan Alex melihat ke belakang. Tak ada satu orang pun di belakang kita. Aku dan Alex saling bertatap tatapan dengan tatapan kaget, takut, panik dan hal lain yang membuat jantung kami berdegup kencang. ‘Dimana Lou,Zayn,Liam dan Eleanor.’ Tanya benak ku. Tiba-tiba aku dan Alex mendengar suara desisan, dan seketika itu pula, ada yang menarik badan Alex “Aaaa !!” teriak Alex. Aku sempat melirik ke arah Alex yang ditarik seseorang itu “Alex !” teriak ku. Aku melihat ke belakang lagi, ada banyak Vampire yang menatapku dengan seringaian mereka. Aku sungguh kaget dan dengan cepat berlari menjauhi Vampire itu. Vampire itu terus mengejarku, dan hampir menangkapku. Aku berlari sekencang-kencangnya, aku melihat sebuah cahaya, aku hampir sampai di cahaya itu, tapi aku terlambat ada Vampire yang telah mendapati rambutku, ia menarik ku. Aku terjatuh di tanah dan menatap vampire-vampire yang mengelilingiku dengan sungguh  ketakutan. Aku meringis menangis sambil menutup mataku. Aku sempat merasa diriku melayang. Sekejap aku membuka mataku dan mendapati bahwa Harry sedang menggendongku dan berlari dengan kecepatan Vampire menjauh dari Vampire-vampire ganas itu.

Dalam sekejap kita telah sampai di sebuah hutan. Entah hutan apa ini, tapi hutan ini sungguh mengerikan dan membuatku lebih takut dari sebelumnya. Harry menurunkanku.

“Kau tidak apa-apa kan ?” tanya Harry yang menatapku dengan khawatir.

Aku tak bisa berkata apa pun lagi karena sangat ketakutan, aku hanya bisa mengangguk tanda bahwa ‘Aku tak apa’ Suasana sempat menjadi hening, dan ku sempat mendengar suara desisan yang membuat ketakutan ku semakin menjadi.

“Ssstt..” ucap Harry yang menaruh telunjuknya di depan bibirku. “Tahan nafasmu..” ucap Harry pelan dan ia kembali menggendongku. Astaga, aku harus menahan nafas. Kenapa ? Aku membuang segala pertanyaan dan langsung mematuhi perintah Harry untuk menahan nafas. Harry mulai berlari lagi dengan kecepatan Vampire nya. Mataku terbelalak saat melihat ada beberapa Vampire yang masih mengejar kita. Ada Vampire wanita yang berlari tepat disamping kita yang membuat Harry menatapnya dengan kesal. Vampire wanita itu menyeringai padaku dan hampir menangkapku.

Beruntungnya Harry lebih cepat darinya jadi Vampire wanita itu tak dapat menangkapku, tapi ia hanya mendapatkan sehelai rambutku. Vampire-vampire itu sempat berhenti, Harry tiba-tiba juga berhenti, “Fuck ! Your hair !” geram Harry yang membuatku menatapnya.

Harry kembali ke tempat vampire-vampire itu berhenti dan segera menurunkanku dan berkelahi dengan vampire-vampire itu. Aku masih menahan nafasku, tapi aku sudah tak tahan. Beberapa vampire itu berkelahi dengan Harry dan sisanya mulai mendekatiku.  Aku tak tahan lagi untuk menahan nafasku, akhirnya aku terpaksa bernafas, vampire-vampire yang berkelahi dengan Harry mulai menatapku menyeringai, Harry menatapku dengan khawatir,  panik dan blabla banyak tatapan yang membuatku pusing melihatnya.

“Harry, it’s just hair !” teriak ku, semua vampire itu mendekatiku dan salah satunya mengambil tanganku dan menarik ku berlari. “Hey lepaskan !” teriak ku. Aku merasa tak nyaman dan entah kenapa aku ingin meneriakan nama Harry. “Harry !!” teriak ku lagi. Vampire yang satu ini menarik ku lumayan jauh dari perkelahian itu. Lalu kita berhenti di luar hutan dan ada danau di tempat itu. “Lepaskan !” teriakku sambil melepas pegangannya. “Help !!” teriak ku lebih kencang. Vampire yang tak ku kenal ini segera menutup mulutku. “Diam ! Aku temannya Harry.” Ucapnya.

“Bohong !” ucapku sambil melepas tangannya menjauh dari mulutku.

“Tidak aku tidak bohong. Aku Vampire baik seperti Harry. Namaku Niall. Percayalah, aku tak akan menyakitimu.” Ucapnya lagi.

“Lalu kenapa kau membawaku kesini, dan meninggalkan Harry disana ?” tanyaku curiga.

“Percayalah, Valerie aku hanya menyelamatkanmu. Seharusnya kau berterima kasih padaku. Aku sejujurnya tak suka dekat-dekat dengan manusia apalagi menyentuhnya. Tapi aku melakukan ini demi Harry, temanku.” Jawab Vampire bernama Niall ini.

“Wait. Kalau kau tak suka dekat-dekat dengan manusia dan tak suka menyentuhnya. Lalu bagaimana cara kau makan ?” tanyaku heran.

“Aku memakan darah hewan.” Ucapnya tanpa melihatku.

“Really ?”

“Yeah. Aku tau itu menjijikan.”

“Tidak juga. Malah lebih baik.”

“Di dunia Vampire, vampire yang memakan darah hewan, itu adalah vampire menjijikan dan vampire berdarah kotor, asal kau tau saja. Hanya Harry lah temanku, karena dia menerimaku apa adanya.” Ucapnya sedikit dingin.

“Tapi kan kau sekarang di dunia manusia. Jadi itu biasa saja J” ucapku mulai tersenyum.

“Tak perlu tersenyum padaku. Aku tak suka melihatmu.” Ucapnya. Aku hanya memutar bola mataku. Niall semakin menjauh dariku dia bahkan berdiri sekitar 1 meter dariku, mungkin lebih.

“Kau tidak lelah berdiam seperti ini ? Lagi pula kenapa kau harus berdiri jauh-jauh dariku ?” tanyaku agak kesal.

“Aroma tubuh manusia itu tidak sedap. Aku tidak suka.” Ucapnya. Aku mendengar suara langkah kaki yang lumayan cepat. ‘It’s Harry’ batinku telah tersenyum. Tapi Harry tidak tersenyum, dia menghampiriku dengan cepat dan langsung menggendongku. “Kita harus pergi.” Ucapnya ke Niall.

“Kemana ?” tanyaku.

“Ke tempat yang paling jauh, tempat aman.” Jawab Harry. Aku sempat melihat Harry memegang beberapa helai rambutku yang di ambil Vampire tadi. “Untuk apa kau ambil rambutku lagi ?” tanyaku lagi sambil memeluk erat Harry agar tak jatuh saat dia berlari.

“Mereka bisa melacakmu dengan rambut ini. Penciuman Vampire itu kuat, apalagi yang menyangkut dengan bau mayat, darah, dan rambut seperti ini.” Jawab Harry tanpa memandangku.

“Bagaimana dengan teman-temanku ?”

“Mereka…. Telah menjadi vampire.” Jawab Harry sambil menatapku.

-To Be Continued-

Astaga teman-teman Valerie telah menjadi Vampire ?? Bagaimana ini ?? Apakah Valerie manusia satu-satunya ??? Lalu teman-teman Valerie menjadi Vampire jahat atau baik ya ?? Ayo, baca next chapter nya.. Jangan ketinggalan ya… Sekali ketinggalan nanti ceritanya jadi nggak seru loh.. Hihi Leave comment + vote nya ya yang banyak kalo perlu. Semakin banyak, semakin seru juga ceritanya…Maaf kalo baru update, tenang aja bakal ada bonus chapter kok ^^

Through The Dark // H.S // CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang