9. Kesalahan Kayla

23 2 0
                                    


"Ayla" panggil seseorang dengan hati hati. Ayla yang tengah duduk sendiri seraya membaca novel didalam kelas kini berdiri dan menghampiri sumber suara.

"Apa lagi Dam ?"

Kurang puaskah Damar berbincang kepada Ayla kemarin sore sehabis dari rumahnya Guntur.

"Lo bisakan jaga rahasia gue ?"

Ayla tercekat. Ia tak tahu harus berbicara apa.

"Kalo lo bisa jaga rahasia gue,gue jamin lo bakal aman dari siapapun." titahnya yang semakin membuat Ayla terkejut.

"Kalo lo bocorin itu,gue nggak segan bikin lo menyesal!!" ancam Guntur diiringi bentakan yang cukup pelan.

Letta pergi ke perpus untuk meminjam buku paket biologi. Tadinya Letta mengajak Ayla untuk menemaninya,tapi Ayla menolak,ia sedang tidak mau kemana mana katanya.

"Gimana ?"

Ayla menarik napas pelan dan menghembuskan pelan.

'Kenapa hidupku dipenuhi ancaman. Apa salahku?' teriak Ayla dalam hati.

Sebelum menjawab Ayla menengguk salivanya.
"Aku bisa jaga rahasia kamu"

Damar tersenyum menang. Ia berkacak pinggang dan mengelus pipi Ayla perlahan. Dengan cepat Ayla menepisnya dengan keras.

"Wih santai dong La"
"Kalo gitu gue pergi dulu"

'Aku nggak peduli!' Ayla mendengus dalam hati.

"Dia yang ngelakuin kenapa aku yang kena imbasnya" dengus Ayla pasrah. Ia kembali berjalan lemah menuju tempat duduknya.

"Aylaaa" panggil Letta dengan semangat 45.

"Gimana Ta,masih adakan ?" tanya Ayla,menyamarkan kecemasan yang ada pada dirinya.

Ayla mengangguk berkali kali dengan semangat.

Bel masuk telah berbunyi dan kini berbondong bondong siswa kelas 12 ipa 3 masuk kekelas yang tadinya sepi menjadi ramai seperti pasar.

"Tadi aku diantar sama Guntur, karena aku nggak tahu diperpusnya"

Ayla hanya mendengar dan menanggapi seadanya.

"Kamu tahu nggak kemarin waktu aku nganterin Guntur beli kado buat pacarnya mungkin ya,aku yang milihin. Nah aku milih kalung ini" Letta menunjukan kalungnya.
"Terus kalungnya nggak jadi dikasih ke dia. Malah dikasih ke aku."

Ayla terdiam menatap Letta lekat.
"Emang pacarnya dimana sih ? aku jadi ngerasa bersalah banget, dia nggak jadi dikasih kalung ini,tapi aku udah janji sama Guntur buat nyariin kado buat dia lagi kok."

Lagi lagi Ayla diam. Ia tak tahu apakah ia harus menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Letta ?

"Kapan kapan aku kasih tau sesuatu."

Letta menaikkan kedua alisnya berharap mendapat jawaban atas kejadian dua hari lalu diantara Kayla dan dengannya yang pasti bersangkutan dengan Guntur. Begitu kira kira pikir Letta.

"Kenapa nggak sekarang La. Mumpung belum masuk gurunya." pinta Letta.

Ayla tersenyum kecil seraya menggeleng.
"Kapan kapan" tekan Ayla.

"Yahmmm" dengus Letta yang diberi kekehen oleh Ayla.

***

Guntur, Damar,Asta,Calvin dan Jonatan berjalan menyusuri koridor sekolah. Mereka sengaja terlambat masuk kelas setelah bel masuk berbunyi nyaring sejak tadi.

"Eh Tur,tadi dikelas gue ribut banget,katanya lo berangkat bareng Aletta. Boong kan tuh ? Kenal sejak kapan lo. Jangan berani beraninya nikung gue sama Jonatan Tur." cerocos Calvin.

"Gue sama Jonatan jones 2 tahun,gebetan jangan lo ambil juga lah. Gue tahu gue kalah ganteng sama lo,tapi plislah biar Letta sama gue."

Kaki Calvin ditendang Jonatan dengan sedikit keras. Sehingga ia loncat loncat kesakitan dengan satu kaki dan kaki satunya yang terkena tendangan itu,ia tekuk dan dielus elusnya dengan buru buru. Berharap rasa nyerinya hilang jika dielusnya.

"Aaaaaa,sakit gila sakit banget." teriak Calvin sambil memukul bahu Jonatan berkali berkali.

"Lebayyy" cibir Damar.

"Woy tungguin napa" teriak Calvin.

"Makanya jangan coba coba nyurangi gue. Kita harus bersaing secara sehat. Nggak boleh kayak dulu." jelas Jonatan.

"Ehm" Guntur berdehem dan siap bersuara.
"Ya kalo gue ih nggak mungkin nikung lo pada,tapi kalo dia maunya sama gue ?" dengan angkuhnya Guntur berkata dan membuat kedua temannya tertawa menghina Calvin dan Jonatan.

GUETTAWhere stories live. Discover now