"Mbak Letta,Mobilnya sudah siap mbak,mari saya anter mbak."
Suara Pak Budi dari balik pintu kamar Letta. Letta tidak menghiraukan sama sekali suara itu,pikiranya masih sibuk dengan apa yang dilakukan mamanya."Mbak,mbak Letta sudah pukul setengah tujuh mbak"
Panggilan Pak Budi yang kedua kalinya menyadarkan Letta dari kesibukanya. Toh tak ada gunanya menangis untuk mamanya,karena tidak akan membuat mamanya bisa pulang saat ini juga!
Letta buru buru membuka pintunya dan mendapati Pak Budi yang masih berdiri disana.
"Ayo pak"
Pak Budi menganggukan kepalanya. Mereka berdua menuju kesekolah,bukan Pak Budi juga,Pak Budi hanya mengantar Letta. Didalam mobil Letta hanya diam dan menikmati jalanan pagi yang udah seramai ini.
"Mbak Letta sedih ?"
Letta tersentak dari lamunanya.
'Kapan sih pak, Letta pernah seneng ?'
Keluh Letta dalam hati.Letta tersenyum,
"Nggak kok Pak,saya seneng banget malah."Pak Budi pun memasang wajahnya seakan berucap 'alhamdulilah'
"Mikirin Mas Guntur ya mbak" tebaknya gurau.
'Guntur? Bahkan akupun tidak memikirkannya. Tapi...'
Letta tersenyum lagi.
"Udah sampe Mbak. Mangga" Pak Budi mempersilahkan Letta.
"Makasih Pak,nanti nggak usah dijemput pak,saya pulangnya sore banget nanti."
"Ada acara apa Mbak ?" tanyanya.
"Ada tugas banyak banget"
'Letta males dirumah Pak,maafin Letta,Letta bohong'
"Oh gitu to mbak,yasudah hati hati ya mbak"
Letta menyunggingkan senyum,dan pak Budi pun menginjak pedal gasnya untuk segera beranjak dari area sekolah baru Letta.
Baru saja Letta memasuki sekolah,lebih tepatnya memasuki gerbang. Letta menghampiri Ayla yang sama seperti denganya,berjalan menuju kekelasnya.
"Ayla" panggil Letta, membuat Ayla mencari sumber suara.
Ayla berhenti dan menunggu Letta yang berlarian menghampirinya. Ayla tersenyum.
"Bareng ya"
Ayla mengangguk seraya tersenyum.
"Kimia ada PR loh,aku kemaren dikasih tau sama Jonatan,baik ya dia. Udah mau ngasih tau ke aku."
Kalian tahu tidak,Jonatan tidak akan seingat dan serajin itu jika ada PR. Hanya saja ia modus kepada Letta,Jonatan semalam mengirim pesan kepada Letta via instagram lebih tepatnya direct message.
Kira kira seperti ini.jntn_lntng
Alleta :)
Ini jonatan.Eh iya,ada apa tan ?
Cuma mau ngasih tau,Kimia ada pr,ini aku sendpict ya
[Picture]
Oh iya ,makasih ya udah ngasih tau aku 😊
Iya sama sama Letta 😘
Eh typo emot-nya 😊***
Ayla hanya mengangguk dan tersenyum. Semenjak kejadian itu (dulu) Ayla lebih banyak pendiam dan menyendiri.
"Kamu baik baik aja kan Ayla ?" tanya Letta membuat Ayla mengangguk cepat.
"Emang kenapa ?" suara Ayla mulai terdengar.
"Kamu pendiam ya La,jangan pendiam dong,nanti aku ngobrolnya sama siapa ?" cerocos Letta.
'Sifat kamu kayak sahabat aku Ta,aku kangen banget sama dia. Aku harap kamu nggak sial kalo temenan sama aku' Ayla membatin pedih. Ia takut jika terjadi yang kedua kalinya,sungguh takut.
"Udah kebisaan" Jawab Ayla seraya menoleh kearah Letta.
"Jangan dibiasain ya,hehe" kekeh Letta.
Pelajaran dimulai,seperti kata Letta tadi,PR kimia,hari selasa jam pertama kimia,baru sarapan udah laper lagi nanti. Terkuras energinya nanti gegara mikir kimia. Baru dua hari Letta berada dikelas ini rasanya Letta nyaman. Meski tak sedikit siswa perempuan yang tidak menyukainya. Sedangkan siswa laki-laki,malah kebanyakan menyukai Letta,dari yang jomblo,single,friendzone-an sama calon doi,pedekatean sama gebetan, sampe yang udah punya pacar masih saja pada ngelirik Letta. Pada keliatan si modusnya.
***
Seperti biasa Guntur sama sekali tidak mempunyai rasa semangat untuk belajar,entah apa yang dipikirkan,sekolah rasanya bagi dia hanya membuang waktu saja. Toh dia sudah kaya raya,karena warisan dari papanya nanti. Lagi lagi ia membolos pada jam pelajaran bu Sinta. Guru Seni yang halusnya kebangetan. Jadi bolehlah jika Guntur membolos.
VOCÊ ESTÁ LENDO
GUETTA
Fanfic#15 IN FANFICTION 04 September 2018. Jika Cinta, sudah pasti suka. Jika suka, belum pasti cinta. *** Kadang cinta sebodoh itu, jika men nggunakan akal pikir. Karena cinta hanya perlu hati dan rasa. ...